chapter 22

679 45 17
                                    

Taypo bertebaran!!!

Happy reading!

.
.
.

Bell pulang telah berbunyi dari lima menit  yang lalu, akan tetapi Nadia masih berada di pagar sekolah karena ia masih menunggu Pak Mamat menjemputnya, entah kenapa supirnya itu telat menjemputnya hari ini dan ponselnya pun tidak aktif.

"Haduh! Pak Mamat kemana sih! Ditelpon gak aktif, gimana ini! Sekolah udah sepi banget lagi!." Gerutu Nadia sambil menghentak-hentakkan kakinya ke tanah.

BRUM!

BRUM!

BRUM!

Nadia terlonjak kaget mendengar  suara motor moge besar yang sudah berada di depan dirinya.

"Cantik! Ikut abang yok." Ucap orang itu, Nadia tidak mengenalnya, jika ini teman Athalla tidak mungkin dia akan seperti itu.

"Maaf? Anda siapa?." Sahut Nadia berusaha tenang, padahal ia sedang ketar-ketir.

"Gak usah banyak tanya! Ayo ikut gue!." Orang itu menyentak tangan Nadia kasar membuat Nadia meringis di buatnya.

"Lepasin!." Teriak Nadia menggema membuat orang itu menutup kupingnya rapat-rapat. Dan ia pun menggigit tangan orang itu dan mengeluarkan banyak darah.
Nadia pun memanfaatkan suasana dan kabur, sekarang ia sedang berlari sekuat-kuatnya meninggalkan orang tadi.

"Bangke tu orang! Cara nyulik nya gak elit banget!." Ketus Nadia masih dalam keadaan berlari.

"Nad?." Suara itu membuat Nadia menoleh kebelakang, ternyata itu adalah Marselino yang baru saja pulang dari kampus dan memutuskan untuk jalan di sekitar ini.

"Bang Lino?." Sahut Nadia, Marselino pun berhenti dan keluar dari motor nya.

"Kok disini? Pak Mamat mana?." Ucap Marselino.

"Gak tau bang, ponselnya gak aktif." Sahut Nadia dengan nafas yang masih terengah-engah.

"Yaudah ayo masuk, biar Abang yang anterin pulang." Ucap Marselino dengan senyuman manis menghiasi wajahnya.

"Gak ngerepotin kan bang?." Sahut Nadia, ia takut jika itu akan merepotkan Marselino.

"Gak nad, ayo masuk gak baik loh sendirian di jalanan." Peringat Marselino membuat Nadia terkekeh dan ia pun naik keatas motor milik Marselino.

Sekarang mereka di perjalanan menuju rumah Nadia, Marselino sengaja melambatkan motornya karena ingin berlama-lama bersama adik dari sahabatnya yang sedang menghantui pikiran nya beberapa Minggu ini.

Dan akhirnya mereka pun tiba di depan gerbang rumah milik Nadia, Nadia pun keluar dan pamit kepada Marselino.

"Nadia masuk dulu ya kak, kakak gak mampir dulu?." Ucap Nadia sambil melirik kearah Marselino yang tersenyum sangat manis.

"Gak usah nad, mau cepat-cepat soalnya nanti sore mau ke rumah nenek." Sahutnya dan Nadia hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Kalau gitu Nadia masuk ya kak, yaudah Kakak udah boleh pergi."

"Mau mastiin kmu masuk dulu." Sahut Marselino yang masih setia duduk diatas motor moge nya.

Nadia terkekeh lalu masuk kedalam perkarangan rumah, dapat ia lihat jika Marselino baru saja pergi ketika ia sudah masuk kedalam Rumah.

"Agak lain teman nya bang Arhan." Gerutunya dan masuk kedalam kamar untuk membersihkan dirinya, sedangkan pak Mamat, ternyata ban mobil nya bocor dan harus di tempel makanya ia terlambat menjemput Nadia, tadinya Pak Mamat tidak membawa ponselnya dan meminjam Ponsel tukang tambal ban dan menelpon Nadia agar Nadia tidak khawatir.

HATI KU KECANTOL TIMNASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang