chapter 27

413 46 32
                                    

Taypo bertebaran!!!

Happy reading!!

.
.
.


Pagi pun tiba, namun sayangnya Nadia masih belum juga ditemukan, tim sar dan seluruh teman-teman sekolah nya juga sudah ikut mencari, bahkan Arhan dan teman-temannya sudah sangat lelah, karena sudah sedari malam mereka berjalan mengelilingi hutan yang sangat gelap itu, namun hasilnya tetap nihil.

Mereka sempat berfikir jika kejadian ini sangat janggal, karena apa? Karena Amelia dan Nadia sama-sama hilang, akan tetapi yang di temukan hanya Amelia sedangkan Nadia belum tau entah dimana keberadaannya.

"Lino udah no! Lo istirahat dulu, pikirin juga diri Lo no." Ucap Sananta memberi nasehat kepada Marselino yang sedari tadi tidak duduk dan malah berjalan kesana kemari di depan mereka.

"INI SEMUA GARA-GARA LO!." teriak Marselino menggema sambil menunjuk wajah Athalla yang sangat masam dan bahkan tidak berniat untuk melirik kearah Marselino, karena ia merasa sangat-sangat bersalah, karena telah lalai menjaga Nadia.

"Lino kendaliin emosi Lo." Peringat Ferrari dan menyuruh Marselino untuk duduk di samping nya.

Sekarang hari sudah menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit, mereka tiba di tempat perkemahan sekitar jam lima subuh tadi, setelah bermalaman mencari keberadaan Nadia, mereka hanya menemukan ponsel dan pita yang Nadia pakai semalam.

"Lo mau santai-santai aja disini? Oke gue yang pergi sendirian!." Ucap Marselino, pikiran nya memang sangat tidak tenang saat mengetahui jika sang pujaan hatinya hilang didalam hutan.

"No! Lo gila! Bawa badan Lo itu istirahat! Minimal makan dulu kek!." Witan menghalangi jalan Marselino agar ia sarapan dahulu bersama mereka sebelum kembali mencari keberadaan Nadia.

"GAK BISA GUE MAKAN! KALAU KEADAANNYA GENTING BEGINI!." teriaknya dan berlari menuju hutan yang sangat rimbun itu.

Sedangkan Arhan hanya termenung sambil membayangkan keadaan adik perempuannya itu, apakah dia masih hidup? Itulah yang berada di pikiran Arhan, mulutnya terasa kelu untuk mengeluarkan kata-kata makanya dia hanya memilih diam saja.

"Han! Are you okey?." Rafael menegur Arhan yang sepertinya sangat-sangat frustasi.

Arhan hanya melirik lalu mengangguk sekali. "Gue juga mau nyusul bang Lino!" Athalla berdiri dan berlari menuju hutan.

Devani dan Zahra sangat cemas akan keadaan sahabatnya, mereka sudah bertanya kepada Amelia, kemana nadia pergi? Bukan kah kalian hilang bersama? Apa jangan-jangan Lo dibalik kehilangan Nadia? Semua pertanyaan sudah mereka lontarkan kepada Amelia, namun Amelia menangis histeris dan makin membuat mereka bingung.

Kembali kepada Marselino.

"NADIA! LO DIMANA!." Marselino berteriak sangat keras di dalam hutan.

"NADIA!!."

"NADIA! JANGAN BIKIN GUE KHAWATIR! GUE CINTA SAMA LO!." Marselino masih berteriak dan masih sempat-sempatnya mengutarakan isi hatinya.

"T_tolong." Suara itu sangat sayut didengar oleh Telinga Marselino, namun ada pancaran kebahagiaan di matanya saat mendengar suara orang yang meminta tolong itu.

"NADIA! LO DIMANA!." teriak nya lagi, ia mengikuti arah suara yang ia dengar.

"To_long." Suara itu semakin jelas ia dengar, Marselino berlari menuju suara itu dengan senyuman sumringah menghiasi bibirnya.

Ia terus mengikuti arah suara dan ia menemui sebuah sungai yang aliran airnya sangat deras, kalau ia berniat untuk turun kesungai pasti dia akan terseret arus sungai yang begitu deras.

HATI KU KECANTOL TIMNASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang