chapter 4

1K 47 2
                                    

Taypo bertebaran!!

Happy reading!

.
.
.

Seluruh timnas Indonesia akhirnya berkumpul di lapangan untuk melakukan latihan hari ini untuk melawan ko timnas U23 Qatar nanti.

Akan tetapi Arhan belum juga berada di lapangan. Sedangkan yang lain sudah melakukan pemanasan terlebih dahulu.

"Kemana si Arhan?." Witan bertanya kepada Marselino yang berada di samping kirinya.

"Gak tau juga tuh." Sahut Marselino dan kembali fokus melakukan pemanasan.

Di dalam kamar Arhan, ia tengah cekcok dengan Nadia yang sedari tadi ngerengek rengek ingin beli jajanan di luar dan Arhan bilang nanti saja.

"Pokoknya sekarang Han!." Teriak Nadia ngegas sambil berjongkok memegang kaki Arhan.

"CK! Lama-lama gue jual juga Lo disini." Ketus Arhan sudah mulai kesal dengan adiknya itu.

"Kok Lo gitu sih!."

"Nanti setelah gue latihan gue janji bakalan bawa Lo beli jajanan ya, tapi sekarang Lo lepasin kaki gue karena gue harus latihan Nadia!." Pujuk Arhan membuat Nadia mengerucut kan bibirnya.

"Janji ya, kalau gak gue sunat Lo!."

"Iya iya." Sahut Arhan dan Nadia melepaskan kaki Arhan walaupun agak tidak rela.

Arhan berlari setelah Nadia melepaskan kaki nya, dan langsung bergabung bersama yang lain yang telah selesai melakukan pemanasan.

"Kemana aja Lo!." Ketus Witan dan mendapatkan tatapan tajam dari Arhan.

"where are you from Arhan? Your friends have been warming up for a long time." Ucap coach juga terlihat kesal kepada Arhan.

Gak bisa bahasa inggris huhu😭

"Sorry coach, there was some confusion with you." Sahut Arhan.

"warm up now!." Perintah sang coach.

Arhan tak menjawab dan melakukan pemanasan seperti yang diperintahkan oleh coach, sedangkan yang lain mulai bermain bola.

"Rasain Lo!." Ledek Marselino yang tengah melakukan passing bersama Ferrari.

"Awas Lo!." Desis Arhan tapi Marselino tak mendengar nya.

Dan latihan hari ini pun selesai, mereka semuanya kembali kedalam hotel dan masuk kedalam kamar masing-masing.

Tetapi Arhan lebih memilih untuk numpang mandi di kamar Sananta karena tak ingin cekcok bersama adik tersayang nya itu.

"Kesian banget hidup Lo ya Han
Ternyata punya adik itu gak tenang." Ucap Sananta terkekeh pelan.

"Diam Lo!, thank ya gue pamit ke kamar gue dulu." Sahut Arhan dan kembali masuk kedalam kamarnya.

"ABANG!." pekik Nadia membuat wajah Arhan masam seketika.

"Apaan!." Ketus Arhan dan berjalan menuju lemari mencari bajunya.

HATI KU KECANTOL TIMNASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang