chapter 21

554 46 14
                                    

Taypo bertebaran!!!

Happy reading!

.
.
.

Pagi ini Nadia kembali lagi bersekolah seperti biasanya, sekarang ia tengah memakai seragam sekolah miliknya, hari ini ia memutuskan untuk memakai bando berwarna coklat tua bergambar beruang dan memakai make-up natural.

"Perfect." Gumam nya sambil menelisik penampilan nya didalam cermin.

"Non, Nonya Aleona dan Tuan sudah menunggu nona di meja makan." Suara itu membuat Nadia tersadar dari lamunannya.

"Iya bi." Sahut nya lalu mengambil tas dan berjalan menuju meja makan.

"MORNING!." teriak Nadia menggema di ruang makan.

"Morning princess." Sahut Ayahnya sambil tersenyum manis.

"Morning sayang." Sahut Ibunya, sedangkan Arhan hanya diam ia lebih memilih untuk melihat handphone nya.

"Yaudah kalau gitu ayo kita makan!." Ucap sang ayah, mereka pun memulai Sarapan pagi ini dengan hikmat tanpa adanya pembicaraan lagi.

Setelah selesai sarapan, Nadia memutuskan untuk pergi ke sekolah, karena sekarang hari Senin dan mereka akan melakukan Upacara bendera terlebih dahulu sebelum masuk kedalam kelas.

"Ayah, ibu, Nadia berangkat ya, soalnya hari ini upacara." Ucap Nadia dan menyalami tangan kedua orang tuanya.

"Nadia duluan ya bang." Pamitnya kepada Arhan, Arhan hanya mengangguk mengiyakan, Nadia agak sedikit kaget dengan perubahan sikap Abang nya itu, namun sekarang bukan waktunya bertanya karena ia harus cepat-cepat kesekolah.

Sekarang Nadia sudah berada di dalam mobil, ia diantar oleh pak Mamat supir pribadi nya kesekolah, karena ia tak di izin kan oleh ayahnya menyetir sendiri setelah kejadian beberapa hari yang lalu bersama Athalla.

"Udah sampai non." Ucap pak Mamat, Nadia pun keluar dari mobil dan pamit kepada pak Mamat.

Nadia berjalan menuju kelasnya, sekarang hari masih sangat pagi dan masih sedikit siswa/siswi yang datang membuat suasana sekolah sangat nyaman karena tidak ada teriakan atau apalah itu.

"Nadia!." Teriak seseorang dari belakang

"CK! Baru aja hidup gue tenang, udah datang aja satu Curut ini." Ketus Nadia membuat Zahra menggerutu tidak jelas.

"Lo mah gitu!." Ketus Zahra dengan mata sinis nya.

"Si Devani mana?." Tanya Nadia, ia tidak melihat sosok Devani yang setiap hari pasti nempel bersama Zahra dan juga dirinya.

"Dia ikut ibu dan ayah nya ke Surabaya, soalnya lagi ada acara keluarga katanya sih." Sahut Zahra dan Nadia hanya manggut-manggut.

"Yoklah kekelas." Nadia pun menarik tangan Zahra menuju kelas, karena ia sedang ingin cepat-cepat duduk di kursinya.

Mereka masuk kedalam kelas yang masih kosong itu. "Biasanya jam segini udah banyak yang datang." Ketus Zahra.

"Mungkin pada lambat bangun." Sahut Nadia sibuk dengan ponselnya.

"Oh iya! Lo beneran jagain si Athalla di rumah sakit?." Tanya Zahra dengan antusias.

HATI KU KECANTOL TIMNASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang