chapter 34

470 43 21
                                    

Taypo bertebaran!!!

Happy reading!

.
.
.

Di pagi hari ini, tepatnya di hari Senin, murid-murid yang berada di SMA Garuda bangsa sedang berbondong-bondong menuju lapangan untuk mengikuti upacara Senin pagi.

Nadia dan Devani sudah berada di barisan nya, sedangkan Zahra, sehabis pulang dari wahana rumah hantu semalam ia kembali lagi ke kampung nenek nya, walaupun di hutangin 15 juta, Zahra tidak apa-apa karena juga di bantu oleh sahabatnya.

"Nad, Lo liat si Athalla deh, sedari tadi ngelirik nya ke Lo terus." Ucap Devani yang menyadari arah pandangan Athalla.

"CK! Biarin aja!." Ketus Nadia agar tidak melihat kearah Athalla, sekarang mereka sudah berbaris, dan Nadia berada di barisan paling belakang, karena Athalla juga di barisan belakang makanya ia sangat mudah melihat Nadia.

"Keknya dia beneran udah jatuh cinta banget sama lo." Ucap Devani lagi membuat Nadia ingin mencincang leher sahabatnya ini.

"Lo bisa diam! Apa gue sumpel mulut Lo pakek kaus!" Ketus Nadia, pokoknya hari ini mood benar-benar sedang tidak baik, entah sebab apa ia pun juga kurang tau sih. Author tebak! Pasti karena LDR sama Abang Marselino gak sih kiw kiw.

"Darah tinggi Lo nanti!."

"Biarin!." Ketus Nadia dan kembali melihat kearah depan tanpa menoleh sedikit pun kearah Athalla yang sedari tadi melihat nya.

Dan akhirnya upacara hari ini pun selesai. Nadia dan Devani memutuskan untuk kekantin terlebih dahulu, karen kerongkongan nya sudah sangat kering karena sedari tadi berdiri di bawah panas nya sinar matahari, dan bisa mereka lihat jika badannya sudah di penuhi oleh keringat.

"Ini gue beliin buat Lo." Athalla tiba-tiba datang dan menyerahkan paper bag berwarna biru kepada Nadia.
Nadia sempat kaget, tapi cepat-cepat ia merubah ekspresi wajahnya menjadi dingin.

"Gak usah!." Sahut Nadia terdengar dingin, membuat Athalla mengernyitkan kening nya.

"Ada apa? Gue punya salah?." Tanya Athalla, sebab kemarin ia masih chatting bersama Nadia, atau jangan-jangan dia sudah tau jika Athalla berkelahi bersama Arpi? Semua itu berputar di pikiran Athalla.

"Di ambil nad!." Bisik Devani ketelinga Nadia.

"Nad." Ucap Athalla saat melihat Nadia termenung.

"H_ha." Gelagap nya dan langsung mengambil paper bag itu tanpa sadar.
Membuat Athalla tersenyum manis dibuatnya.

"Gitu dong! Diambil!." Ucap Athalla dan mengusap rambut Nadia dengan gemas.

"Em Makasih." Sahut Nadia, dan setelah itu ia pun menarik tangan Devani dan membawanya pergi dari hadapan Athalla.

Sesampainya di kelas, Nadia duduk di mejanya dan diikuti oleh Devani yang duduk di sampingnya. "Nad!  Sumpah! Athalla soswet banget deh!." Heboh Devani membuat Nadia mendelikkan mata nya malas.

"Dia emang soswet, tapi dia nakal." Sahut Nadia sambil mencibirkan bibir nya merasa sedih.

"Sikap bisa di ubah nad! Lo pasti bisa ngerubah dia menjadi yang lebih baik lagi." Celoteh Devani dan Nadia kembali tertegun mendengar nya.

HATI KU KECANTOL TIMNASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang