Happy reading!!!
Tekan bintang dibawah sebelum baca bab ini, okayyy???
Sedari tadi Raffael hanya rebahan santai diatas kasur. Tangannya tak pernah berhenti memainkan game diponselnya. Nazea yang sedari tadi mencari keberadaan lelaki itu pun mengerucutkan bibirnya lucu ketika Raffael sama sekali tidak memperhatikan dirinya.
Nazea berjalan kearah kasur, merebahkan dirinya di atas tubuh Raffael sesekali merengek kecil. Semenjak kemarin mereka saling mengungkapkan perasaannya, Nazea tidak lagi merasa malu jika harus berpelukan dengan Raffael. Gadis itu semakin memperlihatkan sifat aslinya pada Raffael.
"Diem, Ze!" ucap Raffael fokus pada game di ponselnya.
"Mau jalan-jalan," ucap Nazea sembari menyandarkan kepalanya pada dada bidang Raffael.
"Hm," balas Raffael.
"Kak, ih!" Nazea kesal, lantas gadis itu merubah posisinya menjadi terlentang diatas tubuh Raffael, menatap ponsel Raffael yang sedari tadi menyala.
Nazea menatap game itu dengan anteng. Sesekali Raffael melirik Nazea. Lelaki itu tersenyum tipis, biar saja seperti ini, asal gadisnya anteng.
"Tembak!!" seru Nazea membuat Raffael terkejut.
"Santai kali, Ze. Ngga usah teriak juga," ucap Raffael sembari mencubit hidung Nazea pelan lantas mengusap-usap pipi lembut Nazea.
"Kok udah?" tanya Nazea ketika Raffael menyimpan ponselnya diatas nakas.
"Bosen," jawab lelaki itu kembali mendekap tubuh Nazea. Lelaki itu terkekeh pelan ketika Nazea mendongak menatapnya.
"Jadi ngga?" Tanya Raffael.
"Kemana?"
"Katanya mau jalan-jalan. Jadi apa engga?" ujar Raffael sembari menyibak poni milik Nazea hingga terpampang jidat mulus nya.
"Jadiiii! Tapi jangan ke pantai," seru Nazea mengerucutkan bibirnya lucu.
"Mau kemana, hm?" tanya Raffael terkekeh pelan. Nazea tampak berfikir. Memikirkan hendak kemana mereka jalan-jalan kali ini.
"Mm....Kak, aku belum pernah nonton bioskop. Boleh ngga kalau hari ini kita nonton?" tanya Nazea hati-hati.
"Tentu, apapun yang lo mau bakal gue turutin, Ze." Nazea semakin melebarkan senyumnya ketika mendengar jawaban Raffael.
"Kalau gitu, beliin aku mobil dong." Raffael melotot seketika mendengar permintaan nyeleneh Nazea.
"Kasih gue sesuatu dulu, baru gue beliin mobil," ujar Raffael dengan senyum misteriusnya.
Lelaki itu tersenyum jenaka yang membuat Nazea memutar bola matanya malas. Pasti pikiran Ael sudah tidak-tidak, tebak Nazea.
"Honeymoon ya?"
"Hahh?" Kaget Nazea tidak berekspektasi Raffael akan berkata demikian.
"Iya, pergi Honeymoon. Kita kan belum pernah. Nanti pulang dari sana gue beliin mobil," ujar Raffael sembari mencubit-cubit kecil pipi gadisnya.
"Ngga usah deh, Kak. Aku tadi becanda kok minta mobilnya. Lagian kan aku ngga bisa pakai mobil," ujar Nazea jujur. Padahal tadi dirinya hanya bercanda, tapi tidak menyangka Raffael akan menanggapinya dengan serius.
"Yaudah. Tapi Honeymoon-nya jadi ya?"
Nazea mengerucutkan bibirnya lucu. Gadis itu bangkit dari posisinya lantas berjalan menjauhi Raffael, "Aku masih kecil tahu, jangan apa-apain aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Razea [On Going]
Teen FictionKisah Nazea yang terjebak dengan Raffael di sebuah perjodohan konyol yang dilakukan oleh kedua orang tuanya. Juga kisah Raffael yang harus menerima perempuan berjilbab yang tentu saja jauh dari tipenya. Disepanjang sejarah, baru kali ini Raffael me...