"Kusut banget muka lo, Zra."
"Gue kangen Tukiem." Lirih Ezra.
Rehan merotasikan matanya. "Salah siapa? Salah lo! Suruh siapa sok sok an nyuruh Tukiem menjauh, padahal lo gak perlu nyuruh dia menjauh. Kalau seandainya gak lo lakuin itu, hubungan lo sana dia bakall bahagia bahagia aja sekarang."
Ezra mencebikkan bibirnya. "Tapi Bryan— "
"Zra, cukup. Lo sesekali harus egois, Zra."
"Gue sayang sama Bryan, Han. Gue gak tega nyakitin hati Bryan."
"Ih, ini orang tolol banget sih. Keras kepala lu! Nyebelin."
Ya bagaimana tidak kesal, jika Ezra selalu keras kepala seperti ini. Padahal ya, jika dilogika kan. Dengan cara yang dilakukan Ezra malah menyakiti Bryan ditambah juga Oca.
Pikirkan, Oca menyukai Ezra namun Ezra menyuruhnya menjauh, pastinya Oca akan sakit hati, betulkan?
Lalu, Bryan menyukai Oca namun dihati Oca hanya ada Ezra, pasti akan sakit hatikan? Betul apa betul?
Yaaaaaaaaa, itu logikanya. Dan, ditambah Ezra juga akan sakit hati karna harus memendam rasa demi orang tersayang bahagia.
"Mending lo perbaiki semuanya sebelum terlambat. Kasih pengertian ke Bryan, gue yakin Bryan ngerti. Dia anak baik, penurut dan gak pernah ngebantah siapa pun."
Ezra terdiam, lalu ia bangkit dari bangkunya membuat Rehan terkejut. "Heh! Mau kemana?!"
"Kekelas Oca!"
Rehan mendengus. "Detik detik jadi cogilnya Oca tuh."
•••
Kebetulan sekali, saat akan kekelas Oca, Ezra berpapasan dengan Oca dijalan bahkan hampir menabrak gadis mungil itu.
Napas Ezra tak berarturan membuat Oca menatapnya bingung sekaligus cemas. "Lo gak papa kak?"
Ezra menelan ludah susah payah dan menatap Oca. "Gu— haah, gue mau ngomonggh."
Alis Oca terangkat satu. "Ngomong apa, kak?"
"Gak disini, ikut gue."
Oca terkejut saat tangannya ditarik begitu saja oleh Ezra, langkahnya bahkan sangat sulit menyeimbangi langkah Ezra. Lelaki itu membawa Oca kerooftop sekolah, Ezra merasa hanya disana ia bisa berbicara dengan Oca.
Ezra menutup pintu rooftop dan menarik Oca kearah kursi yang ada disana. "Duduk" titah Ezra.
Oca hanya diam dan menuruti saja, ia juga bingung. Tumben sekali? Biasanya Ezra selalu menghindar.
"Kenapa kak?"
Ezra menatap Oca, menatap dalam manik hazel indah itu yang sudah lama tak ia tatap. Ezra selalu merindukan gadis dihadapannya ini, namun rindunya terhalang oleh ucapan Bryan yang selalu membekas dikepaala Ezra.
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERCOVER GIRL✔
Teen FictionNyamar demi bisa berinteraksi sama Crush?! Yang bener aja! Untung dong. Ya, si Oca yang bucin abiz sama Ezra menyamar jadi nerd girl biar bisa berinteraksi sama Ezra. Karna, Ezra bilang ia lebih menyukai gadis yang culun dan polos ketimbang gadis ya...