CUPLIKAN SELANJUTNYA
Jika ada yang pertama, pasti ada yang kedua, ketiga dan seterusnya. Begitulah hubunganku dengan mertuaku berlanjut di samping aku tetap melayani istriku. Nina kemudian memujiku karena permainanku menjadi lebih hebat. Pada ronde pertama, istriku setidaknya bisa mendapat tiga kali orgasme. Aku pun mulai memasukkan jilat memek di menu rutin persenggamaan kami. Di ronde kedua, seringkali istriku menyerah tidak mampu meladeniku sampai aku muncrat.
“Sayang, Abang makin jago mainnya…” ucap Nina begitu keenakan. “Tidak salah deh Ibu ngajarinnya… Nina jadi bersyukur banget… Ini yang benar-benar Nina mau dari Abang selama ini…”
Dan sejak hari itu, kehidupanku berubah total. Nina masih menyarankan agar aku belajar lebih banyak dari ibunya untuk mengasah kemampuan ranjangku. Aku pun mau-mau saja karena kini aku bisa menikmati hubungan senggama dengan dua wanita tanpa merasa berdosa. Bedanya, dengan ibu mertua, aku sama sekali tidak mau mencium bibirnya. Aku cuma menghisap memek, tetek, serta sekujur tubuhnya sebelum menyetubuhinya sebagai bahan pembelajaran.
Permainanku dengan ibu mertuaku sangat kami rahasiakan dari kakak ipar dan adik iparku. Namun, aku semakin menikmati permainan ini ketika semuanya serba menantang. Aku sering kali curi-curi waktu pulang sebentar di siang hari di saat kakak ipar dan adik iparku belum pulang sekolah hanya untuk melakukan hubungan dengan mertuaku. Beruntungnya, kakak iparku, Lina, bisa kubantu mendapatkan pekerjaan sebagai admin di perusahaan pengiriman tempat aku bekerja sambilan. Selain bekerja sebagai office boy, aku juga merangkap menjadi kurir. Kesempatan bepergian itu aku sempatkan pulang sebentar untuk mereguk memek ibu mertuaku. Ibu mertuaku sangat senang bila aku mengunjungi di siang hari. Dia nafsunya juga besar seperti juga istriku.
Ilustrasi: Harris
Pernah ketika Tina ada studi wisata ke Yogyakarta dan Kak Lina serta Mas Alfian pulang ke kampung Mas Alfian, aku main bertiga bersama istri dan ibu mertuaku di satu kamar. Aku pun bergantian melayani memek mereka. Dalam keadaan nafsu di ubun-ubun, tidak ada rasa kikuk dan sungkan kepada mertua. Aku sudah menganggap dia adalah partner seksku yang sangat memuaskanku.