بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠
__________________Hari ini, aula sekolah dipenuhi dengan suasana penuh semangat dan harapan. Balon warna-warni bergantungan di langit-langit, dan spanduk besar bertuliskan '𝘚𝘦𝘭𝘢𝘮𝘢𝘵 𝘢𝘵𝘢𝘴 𝘒𝘦𝘭𝘶𝘭𝘶𝘴𝘢𝘯 𝘒𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘟𝘐𝘐' menghiasi panggung. Siswa-siswi yang mengenakan toga duduk dengan rasa gugup dan antusias, menanti momen yang telah mereka nantikan selama tiga tahun.
Kepala Sekolah berdiri di podium dengan senyum penuh kebanggaan, memulai acara dengan kata-kata yang menginspirasi.
"Selamat siang, para siswa, orang tua, dan tamu undangan," suaranya mengalun tenang namun berwibawa.
"Hari ini kita berkumpul untuk merayakan kelulusan siswa-siswi kita yang tercinta. Ini adalah hari yang sangat istimewa."
Tepuk tangan meriah memenuhi ruangan, mengiringi doa syukur yang dipimpin oleh salah satu guru. Setelah doa selesai, Wali Kelas mengambil alih podium, wajahnya penuh kebahagiaan dan kebanggaan.
"Sekarang, mari kita dengarkan sambutan dari perwakilan siswa," katanya dengan antusias.
"Untuk itu, saya mengundang Dela untuk naik ke atas panggung."
Dela, dengan penampilan yang rapi dan senyum percaya diri, bangkit dari kursinya. Tepuk tangan dan sorakan riuh menyambutnya saat ia berjalan menuju podium. Di antara tepuk tangan tersebut, Keyra menganga tak percaya menatap Dela di atas sana, ternyata temannya itu cukup unggul di bidang pendidikan.
"Selamat siang semuanya," sapa Dela dengan suara lantang dan penuh semangat.
"Hari ini kita merayakan pencapaian luar biasa yang telah kita raih bersama."
Dia berhenti sejenak, menatap teman-teman sekelasnya.
"Selama tiga tahun ini, kita telah menghadapi banyak tantangan. Kita belajar, tertawa, menangis, dan tumbuh bersama. Semua kenangan itu akan selalu menjadi bagian dari kita."
Beberapa siswa tersenyum, sementara yang lain menyeka air mata haru.
"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua guru yang telah membimbing dan mendukung kami. Tanpa kalian, kami tidak akan berdiri di sini hari ini. Dan terima kasih kepada orang tua kami yang selalu memberikan cinta dan dukungan tanpa syarat."
Para orang tua bertepuk tangan bangga, beberapa di antaranya menitikkan air mata kebahagiaan.
"Terakhir, terima kasih kepada teman-teman sekelas saya. Kita telah menciptakan kenangan indah bersama, dan saya yakin kita akan selalu mengingat hari-hari di sekolah ini. Mari kita hadapi masa depan dengan semangat dan tekad yang kuat."
Sorakan dan tepuk tangan memenuhi aula saat Dela kembali ke tempat duduknya. Suasana begitu hidup dan penuh kegembiraan.
Kepala Sekolah kembali ke podium.
"Terima kasih, Dela. Sekarang, mari kita lanjutkan dengan pemberian ijazah."
Satu per satu, nama siswa dipanggil untuk menerima ijazah mereka. Ketika nama Cakra disebut, sorakan paling keras terdengar. Cakra melangkah maju dengan kepala tegak dan senyum tipis menerima ijazahnya dari Kepala Sekolah.
Namun, momen paling mendebarkan adalah ketika Kepala Sekolah mengumumkan siswa-siswa terbaik. Dan ternyata Cakra mendapat posisi ketiga sebagai siswa lulusan terbaik.
KAMU SEDANG MEMBACA
CAKRA KEEGAN TARIQ (Revisi)
Teen Fiction"Hatiku yang memilihmu, dan penggeraknya adalah sang Pencipta," kata Cakra. "Saya yakin, kamu adalah yang terbaik dari sebaik-baiknya wanita di luar sana," lanjutnya.