CKT 16

1.2K 34 1
                                    

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَللهم صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐫𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠!
___________________

Di perjalanan pulang, tak ada yang membuka suara. Keduanya tampak sibuk dengan dunia masing-masing, dan keheningan tercipta selama perjalanan. Cakra fokus mengemudi, sementara Keyra memandang keluar jendela, tenggelam dalam pikirannya sendiri. Namun, saat melewati sebuah kafe, mata Keyra tiba-tiba menangkap sesuatu yang membuat hatinya terasa remuk. Sangat yakin bahwa dia tidak salah lihat.

"Stop! Stop! Stop!" serunya, memukul mukul lengan kekar Cakra.

Sesuai titah tuan putri, mobil berhenti, Cakra menatap dengan bingung. Keyra membuka pintu mobil dan keluar dengan tergesa-gesa. Tanpa berpikir panjang, Cakra buru-buru menyusul istrinya.

Brak!

Tanpa aba-aba, Keyra melempar Reza dengan tas kulit selempangnya, membuat dua insan di meja itu terkejut. Reza, pacar Keyra. Ralat, mantan pacar, menatapnya dengan wajah terkejut dan marah.

"Ck, apa-apaan?!" teriak Reza, berdiri dari kursinya.

"Lo yang apa-apaan?! Dia siapa?!" sanggah Keyra dengan suara bergetar, menunjuk wanita yang duduk dengan Reza.

"Dia—"

"Gue pacarnya," potong perempuan itu, memperkenalkan diri sebagai Rini. Reza terdiam, tak jadi melanjutkan ucapannya.

"Cewek anj*ng!!"

Bak kesetanan, ia memukul gadis itu, menarik rambutnya, dan tentunya Rini tidak diam, ia membalas hingga terjadi adegan tarik menarik. Bisik bisik mulai terdengar.

"Keyra!" panggil Cakra.

Cowok itu baru sampai, ia berdiri di samping istrinya, mencoba menghentikan Keyra yang terlihat kesetanan memukul Rini.

"Lepas! Cewek goblok!" umpat Reza.

Sejak tadi ia mencengkeram lengan Keyra dengan kuat hingga gadis itu kesakitan, mencoba menghentikan aksi Keyra yang menyakiti pacar barunya itu.

"Jauhin tangan lo dari istri gue!"

Cakra terihat murka, cengkramannya pada tangan Reza tak kalah kuat, mata Cakra dan Reza yang memerah karna amarah bertemu, Reza melepas tangan Keyra, membuat gadis itu kemudian meringis pelan.

"Jadi ini suami lo?" katanya dengan nada menghina, menatap remeh Cakra.

"Gue jadi kasian sama lo, Cak, bisa-bisanya lo dapat istri kayak dia. Goblok, bego," tutur Reza dengan nada mengejek.

"Gue yang baru pacaran aja nyesel pernah sama dia," lanjutnya, menatap Keyra dengan jijik.

Cakra merasakan darahnya mendidih mendengar kata-kata Reza. Dia menarik Keyra ke belakangnya, seolah mengatakan, gausah di dengar.

"Gue gak peduli," suara Cakra terdengar tajam, matanya menancap ke arah Reza. "Dia perempuan baik, layak dicintai, tapi bukan dengan cara murahan kayak yang lo lakuin."

"Cinta lo itu miskin, Za. Kosong. Tanpa akad, tanpa mahar, cuma kata-kata yang gak ada harganya."

"Lo ngajak anak orang pacaran, lo sentuh dia, lo genggam tangannya seakan itu hak lo. Padahal, di mata orang tuanya, lo gak lebih dari perampas yang mencuri kehormatan tanpa permisi."

Buliran bening mulai membasahi pipi Keyra, ia bersyukur Cakra membelanya, tapi kenyataan Reza mempermainkannya tentu saja menjadi hal yang menyakitkan. Hatinya terasa seperti hancur berkeping-keping. Ia tahu itu adalah sebuah fakta, fakta yang membuatnya sulit menerima dirinya sendiri.

CAKRA KEEGAN TARIQ (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang