Bagaimana nasib zea yang di jodohkan oleh kedua orang tuanya dengan bos nya sendiri yang ternyata anak dari teman kecil papanya itu. Zea sudah berusaha menolak kepada papa dan mamanya namun takdir tetap maksa dirinya menikahi pria itu yang padahal z...
“Jangan lakukan itu zea, aku tidak ingin kamu terluka. Coba lihat sini” William menarik lengan zea yang terkena cakaran kucing yang sedang bercanda dengan seekor kucing di halaman.
“Aku gapapa williaaam, kamu tuh panikan banget ini aja cakaran nya ga sakit kok, gemes deh jadi makin sayang” Zea tersenyum kecil lalu mengecup pipi william dan itu membuat sang pria tidak bisa berhenti menahan saltingnya.
Mereka kembali ke apart ketika waktu sudah menjelang gelap, dan juga william akan pergi lagi malamnya untuk makan malam bersama zea.
“Jadi kamu mau ajak aku kemana sayang?”
“Aku mau ajak makan, udah lama kan ga makan diluar sama aku? Kamu mau?”
“MAU!! Kenapa harus nolak ajakan kamu?”
William gemas ketika melihat zea menatapnya dengan wajah yang imut sekali lalu dia mencubit pelan pipi gembul wanita itu.
“Mandilah sayang, apa perlu aku gendong?” Goda william pada zea yang membuat wajahnya memerah.
“Apasih? Males....jalan nya...” Tentu saja jawaban nya seperti itu berarti menandakan dia memang ingin digendong william sampai depan kamar mandinya.
William menggendong wanita itu ala bridal style kearah kamar mandi, dan menurunkan nya didepan bathup agar dia tidak malas berjalan kedalamnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Zea tersenyum kemenangan ketika william mau menggendongnya.
“Baiklah aku akan mandi, kamu langsung mandi setelah aku selesai jangan main handphone dulu! Atau aku ambil aku buang aku sita aku jual atau aku bagi ke yang membutuhkan!!” Gumam zea itu membuat william sedikit pusing dan segera keluar lalu menutup pintunya.
“Huft dia menggemaskan tapi kalo bawel membuat kepalaku hampir pecah.”
Setelah selesai mandi zea keluar dari kamar mandi dengan handuk dikepalanya untuk mengeringkan rambutnya dan berjalan ke meja rias, dia melihat tidak ada william sontak dia mencarinya terlebih dahulu kebawah. Dan zea mendapati william yang sedang menelfon tetapi sepertinya dia lagi marah kepada sang penelfon.
Zea hanya memperhatikan william dari belakangnya hingga saat william selesai dia membalikan tubuhnya dan melihat ada zea dibelakangnya.
“Eoh sudah selesai? Baiklah aku mandi sekarang” Saat william hendak pergi zea menahan tangan kekarnya hingga langkahnya kembali terhenti.
“Ada apa?” Tanyanya
“Kamu kenapa marahin orang di telfon itu? Ada masalah? Kamu gamau cerita ke aku?”
“Aku mau mandi dulu ze, nanti aku ceritain”
“Engga, jangan mandi sebelum cerita semuanya. Aku mau tau sebagai calon istri kamu, kenapa deh biasanya juga langsung cerita kok?” Tanyanya zea lagi
