Pagi hari nya, Sean bangun di jam 5.30. Dia langsung ingin bergegas untuk mandi, namun baru saja kaki nya menyentuh lantai kamar, dia merasakan sakit dari luka nya kemarin malam.
"Akh, ko bisa sampe sakit gini sih" Eluh Sean.
Sean tetap berusaha menuju kamar mandi dengan kaki tertatih. Singkat nya, Sean sudah selesai mandi. Sean langsung mengeluarkan kotak p3k yang ada di kamar nya lalu mengobati luka nya kembali. Setelah selesai, Sean bergegas sarapan.
Sean sudah menghabiskan sarapan nya, dan tinggal menunggu ka Reza menjemputnya. Menit demi menit Sean tunggu di teras rumah sambil scroll tiktok. Namun, sudah hampir jam 6.40, ka Reza tak kunjung datang.
Sean berkali-kali menelfon serta menchat ka Reza, tapi ka Reza tak membalasnya. Biasa nya pula, ka Reza terlebih dahulu menelfon atau memberitahu Sean jika dia sudah jalan, tapi pagi itu ka Reza tidak ada kabar sama sekali.
Akhir nya, Sean berniat untuk memesan ojol saja, karna KBM sudah hampir dimulai. Ojol Sean pun sampai, Sean sedari tadi berharap ka Reza datang sebelum ojol itu, namun harapan Sean nihil.
Sean pun berangkat menuju sekolah dengan perasaan sedih.
"Mengapa ka Reza tidak menjemputnya? kalo memang ka Reza lagi ga bisa jemput Sean, at least kabarin lah" Batin Sean.
Di perjalanan hampir sampai kesekolah, Sean melihat didepan nya terdapat dua orang laki-laki yang berboncengan menaiki motor CBR berwarna oren.
"Kaya motor Ka Reza" Batin Sean.
"Pak-pak, tolong sedikit ngedeket ke motor di depan itu ya" Kata Sean ke driver ojol nya.
Setelah Sean sudah agak mendekat ke motor yang dia felling itu ka Reza, ternyata Sean benar. Orang yang sedang mengendarai motor itu adalah ka Reza. tapi, siapa orang yang di bonceng ka Reza?
Mata Sean langsung berkaca-kaca melihat semua itu. Tak lama, air mata Sean pun terjatuh mengenai celana nya.
Singkat nya, Sean telah sampai di sekolah. Sean berjalan menuju kelas, dengan Handphone yang ada di kantung nya terus bergetar, Sean tau itu dari ka Reza dan dia sengaja melakukan itu.
Sesampai nya di kelas, Sean langsung duduk di bangku nya. Terdapat Aksa pula yang sudah datang sedari tadi.
"Dasar lo, telat. Eh, Hah. lo abis nangis ya, Yan? Sama siapaa, biar gua labrak tu orang" Saut Aksa saat Sean baru saja duduk di bangku nya.
"Nggak, gua ga abis nangis" Jawab Sean.
"Apaan ga abis nangis, mata lo tu keliatan banget"
Sean diam beberapa detik lalu air mata nya jatuh kembali mengingat kejadian tadi.
"Ih, Yan! Lo kenapaa" Tanya panik Aksa
"Ka Reza, Sa.. Hiks. Bonceng cowo lain.. sedangkan gua nungguin dia jemput dari pagi, Ternyata udah jalan duluan sama cowo"
"Hah, Keterlaluan ya. siapa cowo nya"
"Gua gakenal, Hiks"
"Udah-udah gausah nangis, nanti gua yang ngomong sama dia"
Bel masuk telah berbunyi sedari tadi, saat Sean dan Aksa sedang mengobrol, masuk lah walikelas. Namun guru itu tidak sendiri, guru itu membawa siswa yang mereka tidak kenal. Kecuali Sean, Sean kenal dengan siswa itu.
"Dia.. orang yang di bonceng ka Reza!?" Batin Sean sambil mengerutkan alis nya.
Guru itu bilang kalo siswa baru itu adalah murid baru pindahan dari Surabaya.