PMR

7.6K 231 0
                                    

Tingg...

Tinggg...

Alarm di hp Sean sedari tadi sudah berbunyi, Mamah datang untuk membangun kan Sean karna Sean tidak bangun-bangun juga.

"Sean, bangun yuk. Kamu sekolah nggak"

"Emhh, iya mah.. bentar lagi" Jawab Sean yang belum sepenuh nya terbangun.

"Yasudah, jangan lama-lama loh ya, sudah jam 6.20" Mamah lekas pergi dari kamar ku.

"HAH!" Kaget Sean.

Sean langsung berlari ke kamar mandi dan bergegas mandi. Setelah selesai semua jam menunjukan pukul 6.40.

Sedari Sean rapih-rapih, dia sudah mencoba untuk mencari driver, tapi sial tidak ada yang mengambil nya. Sean sempat curhat kecil soal ini ke si Reza teman online nya, di sela-sela itu.

"Jaa, udah jam segini masa gua belum dapet driver. Ngeselin banget. Bisa-bisa telat gua"

Reza tak membalas pesan Sean.

Sean pun duduk di depan rumah sambil terus mencari driver dengan mulut yang tak henti-henti mengeluh karna takut telat.

Tak lama, fokus nya yang dari tadi hanya ke hp, Sean melihat ada pria yang sedang membawa motor CBR berwarna oren berhenti persis di depan rumah. Setelah Sean melihat wajah nya. pria itu, Ka Reza.

"Ayo bareng sama gua, mau telat?" Tanya ka Reza sambil menyodorkan helm

"Duh, bareng ga ya. Males banget sebenernya, tapi ga ada pilihan lain" Batin Sean.

"Yaudah"

Diperjalanan, tidak ada perbincangan antara mereka berdua. Setelah sampai di sekolah. Dugaan Sean benar, gerbang nya udah di tutup.

"Apasihh" Eluh Sean yang masih di atas motor.

Ka Reza memarkirkan motor nya di dekat gerbang sekolah, dia menyuruh Sean untuk turun. Sean pun turun sambil mencoba membuka kaitan helm nya, tapi ka Reza terlebih dahulu membuka kan nya. Sean hanya terdiam kaget saat itu.

"Apa-apaansih" Ketus Sean.

Ka Reza tak lekas menjawab, dia langsung memegang tangan Sean dan mengajak nya pergi dari sana. Dia mengajak Sean ke belakang sekolah.

"Hah, kita mau ngapain di sini" Tanya Sean.

"Manjat lah, lo mau kita ga ikut pelajaran?"

"Tapi ini tinggi banget, gua gabisa ka"

"Bawel banget si lo, cuma ini satu-satunya biar kita bisa masuk. Lo duluan, biar gua tumpu dari bawah"

Ka Reza pun menyodorkan dua tangan nya berniat membantu ku dengan kaki ku yang menginjak tangan nya supaya Sean bisa memanjat pagar nya.

Singkat nya mereka berdua sudah berada di lingkungan sekolah, Sean pun berterima kasih dan segera menuju kelas.

Sesampai nya di depan kelas, Sean langsunh masuk dan Salim kepada guru yang sedari tadi sudah ada di kelas.

"Dari mana aja lo, yann. Gua kira lo ga masuk" Tanya Aksa setelah aku duduk di bangku ku.

"Nanti gua cerita deh"

••

Singkat nya, bel istirahat sudah berbunyi. Aksa langsung mengajak Sean ke kantin, di perjalanan menuju kantin Sean cerita apa yang sudah di alami nya pagi tadi.

Aksa yang mendengar itu kaget. Seperti biasa, ribuan pertanyaan pun di ditanyakan nya kepada Sean.

Sean membeli se porsi seblak, lalu dia dan Aksa menuju kelas. Di perjalanan, Sean tidak memperhatikan jalan karna Sean asik mengobrol dengan Aksa. Lalu, dia menabrak seseorang, lagi dan lagi.

Naughty [ bxb ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang