Kurang baik apa akuu langsung tak rilis dua bab sekaligus
--
Pagi hari nya, terlihat Sean yang telah bangun terlebih dahulu. Jam menunjukkan pukul 05.30, Sean yang kegerahan sedikit mendorong tubuh Ka Reza yang tidur memeluk nya. Aksa dan Ka Akbar masih tidur pulas di kasur kecil, dibawah samping
kasur utama Ka Reza.Ka Reza mengulet memeluk Sean kembali seperti anak kecil yang sedang memeluk ibu nya.
"Aduh, Ka Rezaa"
"Emhh"
Sean pun hanya bisa pasrah dengan itu. Singkat nya, mereka ber empat telah berangkat ke sekolah. Sean, Aksa dan Ka Akbar semalam saat pulang dari pasar malam sempat mengambil seragam mereka untuk dibawa ke rumah Ka Reza.
Sesampainya di sekolah, seperti biasa Ka Reza dan Ka Akbar mengantarkan Sean dan Aksa ke kelas nya terlebih dahulu baru ke kelas mereka.
Sesaat berbarengan Ka Reza dan Ka Akbar yang pamit dengan kedua istri nya bel masuk pun berbunyi, Terlihat dua orang laki-laki yang sedang memperhatikan mereka ber empat, dua orang itu adalah, Ka Fano dan Ka Farel. Mereka berdua sempat ber tos sebelum pergi ke kelas masing-masing. Entah bagaimana mereka bisa intense itu, biasanya seperti kucing dengan anjing.
Semua murid kini berada di kelas masing-masing, KBM pun dimulai. Di kelas, terlihat Sean dan Aksa yang sedang fokus mengerjakan tugas.
"Oh iya, Yan. Nanti di bulan Oktober kan ada kunjungan industri, itu rutinan sekolah ini setiap tahun, tapi cuma kelas 10 aja" Kata Aksa sambil mencatat tugas nya.
"Kunjungan industri tu apa?" Tanya Sean.
"Jadi kita seharian full bakal ngunjungin satu pabrik besar dan belajar proses-proses produksi disana, katanya sih tahun ini ke pabrik tissue"
Sean hanya mengangguk sambil terus mengerjakan tugas nya.
••
Kringg...
Kriinngggg..
"ISTIRAHATT" Teriak senang Aksa.
Mereka berdua pun segera keluar kelas untuk menuju kantin. Baru saja keluar dari kelas, mereka di hampiri oleh seseorang dari kelas 10.5.
"Yan, Sa. tadi lo berdua di panggil Ka Reza sama Ka Akbar, ditunggu di samping Masjid" Ucap nya.
"Oh iya, thanks ya" Jawab Aksa.
"Perasaan tadi Ka Reza bilang ke gua dia sama Ka Akbar bakal ngurusin proposal pas jam istirahat" Saut Sean.
"Iya juga, sih. Tadi Ka Akbar juga bilang ke gua"
Tak berfikir aneh-aneh, Sean dan Aksa segera menuju Masjid tempat orang tadi memberitahu mereka. Namun, sesampainya mereka disana, mereka tak melihat seorang pun.
"Dibohongin kita nih" Ucap Sean.
"Anjing ya tu orang, udah ah yuk cabut" Saut Aksa.
Saat mereka ingin pergi dari sana, terdengar suatu suara dari arah gudang yang berada di samping Masjid, mereka berdua yang penasaran dan mengira itu adalah Ka Reza dan Ka Akbar menghampiri nya.
Saat mereka berada di depan gudang itu, terlihat lampu gudang yang sudah samar-samar dengan pintu yang terbuka. Sean dan Aksa perlahan berjalan lebih dekat memastikan apakah ada orang di dalam. Namun, saat mereka persis berada di sisi pintu, tiba-tiba mereka didorong masuk oleh seseorang. Lalu pintu gudang di tutup dan dikunci dari luar.
"Ekh, WOI APA-APAAN NIH!"
"WOI BUKAA!"
Teriak Sean dan Aksa sambil menggedor-gedor kan pintu gudang.