03. DI KEPUNG

264 22 1
                                    

Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡

Vote dulu sebelum membaca, karena vote dari kalian bikin aku semangat buat update part selanjutnya.

° ° ° ° °

"Serra!"

Serra menoleh, begitu seseorang baru saja memanggilnya. Di putarnya tubuhnya menghadap ke belakang, kini Serra dapat melihat Erick dan Jaya yang tengah melangkah mendekatinya.

"Kenapa?" tanya Serra, begitu keduanya sudah berdiri di hadapannya.

"Gue mau ngomong sama lo, boleh?" tanya Erick meminta izin.

Setelah merubah penampilannya dan juga resmi menjadi kekasih Arion, dua lelaki itu tidak lagi membullynya, tidak juga berkata menyakitkan, seperti hari pertama Serra masuk ke dalam kelas. Bahkan keduanya terang-terangan meminta maaf kepadanya di hadapan semua teman kelasnya.

"Ngomong aja."

Mendapat izin dari Serra, keduanya pun lantas duduk di bangku hadapan Serra, dan bersiap untuk berbicara. Namun kedatangan Selina yang menghampiri mereka sambil membawa nampan, membuat Erick harus mengurungkan niatnya terlebih dahulu.

"Ngapain lo berdua ke sini?" tanya Selina, dengan nadanya yang terdengar tidak ramah.

"Mau ngomong sama kalian," jawab Jaya lembut, agar Selina yang sensian itu tetap tenang.

Selina melirik Serra sebentar, bermaksud untuk bertanya lewat isyarat matanya, namun Serra sendiri hanya mengedikkan bahunya acuh.

"Ngomong apaan?" tanya Selina ketus, memberi akses untuk kedua laki-laki itu berbicara kepadanya.

"Jadi gini, karena kita belum punya kelompok, gue sama Jaya mau—"

"Gak! gue gak nerima kalian berdua buat masuk ke kelompok kita." Belum sempat Erick selesai menjelaskan, Selina sudah lebih dulu memotongnya, sehingga membuat kedua laki-laki itu terdiam. Selina tau ke mana arah pembicaraan Erick.

"Gue sama Serra bisa ngerjain tugas itu tanpa kalian. Mending lo pada cari kelompok lain sana," kata Selina.

"Gak ada yang mau nerima kita Sel.. " ucap Jaya lirih, namun masih dapat di dengar oleh gadis itu.

"Itu karena mereka tau, kalo lo berdua cuma bisa jadi beban doang!" sarkas Selina.

Mendengar itu, lagi-lagi Erick dan Jaya hanya diam. Selina memang seperti itu saat berbicara kepada mereka, terlebih lagi ketika dulu mereka sempat membully Serra. Pasti gadis itu masih belum terima, walaupun Serra sendiri sudah memaafkan mereka.

Tak mau menyerah begitu saja, Erick pun dengan jurusnya kembali membujuk Selina.

"Please dong Sel.. terima kita buat masuk ke kelompok kalian ya? Nanti kita gak dapet nilai," mohon Erick, sambil menyatukan kedua tangannya di depan dada.

"Itu urusan lo pada, mau dapet nilai atau gak, gue gak peduli! Yang penting gue gak nerima kalian berdua." Selina tetaplah Selina, gadis cantik yang memiliki sifat keras kepala itu tidak mudah untuk di bujuk begitu saja, kecuali dengan orang terdekatnya.

"Pelit banget sih, pantes putus sama Gio."

BRAK!

Kedua laki-laki tersentak kaget, saat Selina dengan kasarnya meletakkan nampan yang sedari tadi dia bawa ke atas meja. Tidak hanya Erick dan Jaya saja, Serra pun yang tadi hanya diam menyimak perdebatan mereka bertiga ikut terkejut juga. Dia lantas memegang dadanya yang berdetak tak karuan.

SERION S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang