Happy Reading!!
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian di setiap part-nya🧡Vote dulu sebelum membaca, karena vote dari kalian bikin aku semangat buat update part selanjutnya.
° ° ° ° °
"Gue gak ngerti, kenapa THUNDER masih nyerang kita. Padahal kan, Erland udah mendekap di penjara."
Ardhan yang kini tengah membantu mengobati luka Abian menoleh, menatap Baron yang juga sedang mengobati lukanya sendiri. "Kan lo tau sendiri, kalo Erland masih punya dendam sama Arion."
"Jadi maksud lo, mereka masih bakal ngincar Arion walaupun Erland ada di penjara, gitu?"
"Bisa jadi gitu."
"Emang sekarang yang ngambil alih THUNDER siapa sih?" tanya Kevin.
"Wakilnya mungkin," celetuk Akasa.
"Siapa? Vior? cowo tengil itu?"
"Kayak lo," sahut Gio, yang mendapat tatapan sinis dari Kevin.
"Mending gue lah dari pada dia," protes Kevin.
"Gue rasa enggak deh, soalnya setau gue, Vior itu orangnya ceroboh. Jadi gak mungkin kalo Erland nyuruh Vior buat gantiin posisi dia," kata Abian, yang sempat mengkorek informasi tentang THUNDER.
"Kalo orangnya ceroboh, kok bisa dia jadi wakil ketua THUNDER?" tanya Baron.
"Karena dulu Erland deketnya cuma sama Vior pas dia pindah sekolah," jawab Abian.
"Kok lo tau sih Bi?"
"Gue sebagai pencari informasi pasti tau segalanya."
"Kalo tau segalanya, berarti masalah ini harusnya lo tau juga dong Bi?"
Abian menatap jengah ke arah Kevin, malas sekali meladeni laki-laki itu. "Lo kira cari informasi beginian gampang?"
"Harusnya sih gitu," balas Kevin dengan santainya.
Abian sendiri memutar bola matanya malas, tak mau membalas ucapan Kevin yang akan membuatnya semakin kesal.
Tugas Abian di BLACK WOLF bukan sekedar anggota inti saja, selain pembawa informasi, Abian juga sering kali mencari informasi tentang musuhnya. Melakukan hal seperti ini bukan semudah apa yang mereka pikirkan. Maka dari itu, jika ada hal-hal seperti ini, Arion selalu meminta tolong kepada Abian, karena hanya laki-laki itu saja yang bisa Arion andalkan.
"Lo pada sadar gak sih? kalo tadi anggota THUNDER makin banyak?" tanya Baron, yang kini mulai menyenderkan tubuhnya ke sofa sambil berpikir.
"Gue kira gue doang yang mikir kayak gitu," timpal Ardhan, ikut merasakan apa yang Baron pikirkan.
Bukan hanya Ardhan saja, bahkan yang lainnya pun juga berpikiran yang sama. Pantas saja tadi mereka sempat kewalahan menghadapi mereka, padahal sebelumnya mereka bisa mengatasi anggota THUNDER yang cukup banyak itu. Bahkan Arion yang selalu bersih setelah berperang dengan mereka, untuk kali ini laki-laki itu pulang membawa luka di sudut bibir dan juga hidungnya. Arion sempat terkena pukulan dari Vior. Tapi Arion juga puas, karena laki-laki itu sudah membalasnya berkali-kali lipat.
"Mungkin mereka baru open mem," kata Gio, yang membuat tatapan mereka langsung tertuju ke arahnya.
Kevin lantas mengalihkan tatapannya ke arah Arion. "Kita gak coba open mem aja Ar? biar anggota kita juga makin tambah banyak."
"Gak usah ngelanggar rules. Sesuai kesepakatan dulu, kalo Arion boleh open mem sebelum pengalihan jabatan sebagai ketua," kata Akasa mengingatkan.
Mereka tentu tau aturan itu. Di mana BLACK WOLF akan open mem setahun sekali, dan itu jatuh di waktu sebelum pengalihan jabatan sebagai ketua. Aturan itu sudah di terapkan sejak dulu oleh ketua pertama mereka. Dan nantinya Arion akan mengadakan open member, satu minggu sebelum dia mengalihkan jabatannya untuk ketua BLACK WOLF angkatan selanjutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERION S2
Teen Fiction[ FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA ] ⚠️DON'T COPY MY STORY PLEASE⚠️ ✧ Happy Reading Everyone ✧ Serra Marolyn. Gadis cantik yang menjelma sebagai gadis cupu itu, akhirnya telah berhasil menuntaskan misinya. Terlepas dari mas...