Kantin

5.1K 550 6
                                    

"Pyar!!"

"AWSHH! Akhh sakit kak!"

Kuah soto panas itu tumpah mengenai kulit tangan dan sebagian bajunya, gadis itu meringis merasakan perih dengan matanya yang mulai berkaca kaca.

Sedangkan didepannya, gadis lain dengan wajah sombong menyunggingkan senyum miring dengan kedua tangan yang terlipat didepan dadanya.

"sakit?"

Dia mensejajarkan wajahnya dengan gadis yang hampir menangis merasakan luka di tangannya, telunjuknya terangkat mendorong pelan dahi gadis yang hampir menangis itu.

"mampus."

Mata berairnya menatap kakak kelas yang membully dirinya itu, bibirnya bergetar menahan tangis.

"kak Rindu kenapa jahat banget sama Asyila?..."

Nadanya memelas, membuat orang disekitar mereka semakin iba melihatnya tapi tak mungkin melewatkan drama pagi ini.

Seyya bertopang dagu menatap kejadian di depannya dengan senyuman kecil, adegan ini tertulis di novel makanya dia ingin melihatnya secara langsung.

Sang antagonis alias Rindu sudah mulai membully Syila, itu artinya sebentar lagi pahlawan kesiangan akan segera datang dan mengamuk karena melihat kekasihnya terluka.

Seyya tak sabar menantikannya!

"jahat yah?" Jemari Rindu mengetuk ngetuk dagunya seolah berpikir, lalu kemudian tersenyum sinis dengan pandangan rendah ke Asyila.

"Entah, mungkin gue ga suka aja liat lo caper ke Aresh".

"Aku ga caper kak!" Sentaknya. Rindu menatap tajam ke Asyila "berani lo lawan gue hah?" tangannya bergerak mengusap lembut rambut gadis didepannya.

Asyila tergugup, dia tak sengaja menaikkan nadanya dan kemudian menundukkan kepalanya sambil menggeleng takut takut.

Kepala Asyila terdongak paksa saat usapan tadi berubah menjadi jambakan dan membuatnya mendongakkan kepala menatap Rindu yang juga menatapnya rendah.

"Shh.. sakit k-kak maaf.." ringisnya, air matamya kini mulai keluar membasahi pipi pualamnya.

Orang orang disekitar mereka merasa kasihan tapi tak ada yang berani melerai, mereka tahu siapa Rindu. Gadis semampai itu adalah pembully terkasar yang ada di sekolah ini, orang orang mana mau berurusan dengan dirinya.

Seyya mulai merasa cemas, seharusnya Aresh sudah datang sekarang dan langsung mendorong tubuh Rindu hingga gadis itu mundur sedikit dan kemudian menggendong Asyila yang menangis ala Bridal style.

Tapi sampai Asyila dijambak pun Aresh dan teman temannya belum juga menunjukkan batang hidungnya.

Seyya langsung berdiri dan berjalan cepat menuju kedua gadis yang sedang terlibat percekcokan saat melihat tangan Rindu bergerak cepat menampar Asyila jika saja Seyya tak menahannya.

Dia menahan tangan Rindu dan menatapnya tajam, ini tak bisa dibiarkan. Di novel Rindu tak sampai memukul Asyila karena sudah lebih dulu ditolong Aresh.

"maaf kak, tapi lo udah berlebihan."

Rindu menghempaskan cekalan tangan Seyya dengan kasar dan menatapnya dengan tajam, dia tak suka urusan nya diikut campuri.

"Siapa lo? berani lo sama gue?" Rindu melepaskan jambakannya dari Asyila sehingga gadis itu bisa bernafas dengan lega walau menangis pelan, rambutnya serasa hampir lepas.

Seyya menggeleng kan kepalanya sebenarnya sebelum menjadi Seyya, Reya adalah gadis yang suka meneriakki orang yang membuat masalah dengannya. Tapi kini dia diraga Seyya si gadis kalem yang selalu malas jika terkena masalah makanya dia akan bersikap kalem walau sebenarnya rasa ingin meninju wajah sok gadis didepannya ini sangat tinggi.

Slayed The Protagonist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang