|
Istirahat ini Seyya sudah duduk anteng dikursinya sambil melanjutkan membaca materi sains miliknya.
Jujur beberapa soal ini belum ia pelajari karena soal kelas 12, mungkin ia nanti akan meminta bantuan Rafael.
Dia tak kekantin, rasanya dia lebih ingin belajar di kelas daripada jajan di kantin. Menghabiskan uang dan waktu.
Mungkin itu pola pikir Seyya asli.
"Dek"
Seyya mendongak mendengar suara familiar ini.
"Glen- eh bang? tumben, kenapa?"
Pemuda itu menggeleng lalu memberikan sebungkus roti dan dua susu kotak.
"Lo yang kenapa, kenapa ga kekantin? lo juga ga sarapan tadi pagi".
Hanya cengiran yang ia keluarkan, dia malas sarapan dan memang merasa tak lapar saja.
"Gapapa, males ke kantin aja. Ini buat gue? makasih yaa"
Bara mengangguk pelan, dia mengusap tengkuknya bingung ingin berkata apalagi. Kenapa? Karena Seyya kembali membaca materi itu lagi dengan fokus.
"Lo nunggu apa?"
"nunggu lo"
"Gue ga ke kantin abanggg"
Glenbara hanya menggendikkan bahunya, dia menarik kursi milik Kelly yang kosong ke sebelah Seyya lalu duduk disana.
Dia sedikit mengintip apa yang di tulis oleh Seyya.
"Pinter banget sih lo" Pujinya, tangannya bergerak pelan menyibak anak rambut Seyya.
'Seyya lu diginiin sama abang lu ga sih dulu? tahan amat buat ga kokop ni bocah' Batinnya dengan wajah pura pura tak peduli.
Padahal mah, hatinya sudah meleleh.
"karena gue belajar".
Glenbara hanya tersenyum kecil, tangannya masih fokus menepikan anak rambut Seyya yang menurutnya menghalangi Seyya membaca.
Sampai gebrakan di pintu membuat mereka menoleh bersamaan.
"SEYYA! ARESH NGEHAJAR KAKAK KELAS! AYO NON-"
Itu Kelly, entah kenapa bocah itu menampilkan gaya hebohnya, dia tertegun saat pria disebelah Seyya menatapnya dengan aura tak mengenakkan.
"eh.. gausah deh, lo belajar lagi aja hehe"
"Ikut cok! ayo bang nonton!" Seyya langsung menutup kertasnya dan bangkit sambil menarik lengan Glenbara.
Bara hanya mendesah malas namun tetap bangkit dan mengikuti Seyya walau dengan wajah masam.
'pengganggu'.
===
"misi dong hehe misi yaa!"
Seyya, Kelly dan Bara menerobos keramaian yang tercipta di sekitaran aula. Di tengah sana, Aresh sedang bergulat dengan kakak kelas dan tak jauh dari mereka ada Asyila yang berdiri ketakutan.
"eh eh, ini kenapa deh?" Seyya bertanya pada gadis disebelahnya.
"Katanya gara gara kakel itu nge godain Syila sih, trus Aresh nya tau".
Seyya ber-oh ria saja namun tidak dengan batinnya.
'bagian ini gue inget, tapi bukannya Aresh ga ngehajar tu kakel? harusnya dia jaga image nya didepan Syila kan? trus malamnya dia kirimin pembunuh bayaran.'

KAMU SEDANG MEMBACA
Slayed The Protagonist
Teen FictionReya merutuki dirinya sendiri yang memasuki novel yang berjudul 'Chosen By Me' yang sedang hangat hangatnya dalam perbincangan. Reya kira dia akan menjadi pemeran utama atau setidaknya antagonis yang mendapat banyak peran dan dialog, namun salah. Re...