"Cinta Pertamaku menghancurkan hatiku"
*****
Aca baru saja pulang dari sekolah, ia turun dari mobilnya berjalan memasuki rumahnya
Saat ia membuka pintu ia melihat papahnya sedang duduk berdua di ruang tamu bersama dengan seorang wanita yang tak Aca kenal. Aca langsung saja menghampiri papahnya, "Assalamualaikum pah"
"Eh Aca udah pulang, Waalaikumsalam. Aca kenalin ini Tante mawar" ucap papah.
"Mawar" ucap Tante mawar sambil menjabat tangan.
"Aca" ucap Aca singkat.
"Oh iya Ca, jadi Tante Mawar ini nanti juga akan jadi mama kamu" jelas papah.
Aca merasa syok dengan apa yang diucapkan oleh papahnya. Suara keras terdengar di ruang tamu itu. "Maksud papah apa ngomong kaya gitu?!" ucap Aca tak terima
"Papah akan menikah kembali Ca bersama Tante Mawar" balas papah.
Aca tak habis pikir, ia menggeleng-gelengkan kepala. Ia menatap Tante Mawar dengan tatapan sengit, "Lo juga jadi cewe kenapa murahan banget hah?!. Lo tau papah udah punya istri dan anak tapi lo masih aja deketin, emang lo butuh uang berapa sampe harus jadi selingkuhan laki orang?!" Bentak Aca.
"Aca stop! Apaan-apaan kamu kaya gitu, yang sopan sama Tante Mawar. Lagi pula sekarang Tante Mawar sedang hamil anak papah jadi papah akan tetap menikah dengan Tante Mawar"
"Gila ya papah! Dimana otak papah! Kenapa papah kaya gini? Papah gak mikirin perasaan mamah?!"
Mamah Gina menangis seorang diri di kamar. Ia merasa sakit hati saat mengetahui sebuah fakta bahwa suaminya berselingkuh dengan rekan kerjanya dan bahkan wanita itu sekarang sedang hamil anak suaminya.
Saat Mamah Gina masih terus menangis di kamar, ia mendengar suara keributan yang berasal dari ruang tamu. Dengan segara ia turun dengan terburu-buru ke ruang tamu. Disana ia melihat anak dan suaminya sedang bertengkar.
Mamah Gina berusaha melerai kebirutan antara Aca dan suaminya, "Aca udah sayang udah" tenang Mamah Gina sambil mengelus pundak Aca.
"Gak bisa mah! Liat kelakuan papah sekarang, emang kita kurang apa sih sampai papah pilih wanita itu?" balas Aca.
"Emang lo ya! Dasar wanita murahan gak tau diri!"
"Aca cukup!" Bentak Papah sambil akan menampar pipi Aca. Namun dengan segera Mamah Gina menahan tangan itu.
"Mas cukup! Kamu boleh sakitin aku tapi jangan sampe kamu sakitin Aca! Dia gak tau apa-apa mas" ucap Mamah Gina.
"Apa! Papah mau tampar aku iya? Tampar aja pah! Bela terus wanita simpanan papah ini!" ucap Aca sambil menyodorkan pipinya.
Mamah Gina terus menangis, ia amat kecewa pada suaminya ini. Aca yang tau mamahnya semakin menangis, ia mengajak mamahnya pergi menuju kamar. Sebelum mereka benar-benar pergi, Aca menatap Tante Mawar dengan sini memberikan aura kebencian.
Papah mengajak duduk kembali Tante Mawar setelah Mamah Gina dan Aca pergi."Mas, maaf ya karena aku keluarga mas jadi berantakan" tutur Tante Gina. Dalam lubuk hatinya sebenarnya ia merasa senang, akhirnya ia akan segera menikah dengan Mas Farhan.
"Sebentar lagi harta ini akan menjadi milikku semua" batinnya.
Di dalam kamar Aca masih terus menenangkan mamahnya, selalu memberikan ketenangan dengan pelukan dan selalu memberikan semangat kepada mamahnya.
Mungkin saat ini Aca terlihat baik-baik saja, namun dalam hatinya ia begitu merasa kecewa dengan papahnya. Selama ini ia memberikan kepercayaan penuh kepada papahnya. Orang yang seharusnya menjadi cinta pertama anaknya malah memberikan luka yang begitu dalam.
------------
DanauMalam ini Aca berada di Danau untuk menghilangkan beban yang ada dipikirannya. Ia duduk sendiri menatap ke depan tanpa sadar air matanya menetes.
Aca mulai berteriak, "Aaa...... Kenapa?! Kenapa papah mesti selingkuh, apa salah Aca dan Mamah. Papah yang harusnya jadi pelindung Aca, jadi cinta pertamanya Aca malah sekarang Papah ngekhiatin kita"
Segala keresahan ia tumpahkan malam ini, ia berteriak begitu kencang sambil terus meneteskan air mata.
Saat dirasa sudah lelah, Aca menyembunyikan kepalanya di lipatan tangannya dengan masih terus menangis sesegukan.
Seorang cowo melihat Aca dari kejauhan, melihat menangis hingga akhirnya Aca menyembunyikan kepalanya namun masih tetap menangis.
Ntah apa yang ada dalam pikiran cowo itu hingga akhirnya berjalan menghampiri Aca dan duduk di sebelahnya.
Aca yang merasa ada yang duduk di samping nya langsung saja ia mengangkat kepalanya dan membuka mata dengan mata yang sembab dan air mata yang masih saja menetes. Betapa terkejutnya orang yang disampingnya adalah Arya.
"Loh Ar! Lo ngapain disini?!" buru-buru Aca menghapus air matanya.
"Ya gapapa, emang gue gak boleh duduk disini?" tanya Arya santai.
"Ya boleh"
Keduanya diam hanyut dalam pikiran masing-masing. Pikiran Aca masih memikirkan perbuatan Papahnya. Tanpa sadar air matanya kembali menetes.
Arya yang menyadari hal tersebut langsung melihat Aca, "Ca? Lo gapapa?" tanya Arya dengan hati-hati.
Aca menghadap samping menatap Arya dalam, ia meluapkan bebannya pada Arya, "Ar? Kenapa? Kenapa papah mesti ngelakuin itu sama gue dan mamah. Kita salah apa? Kenapa papah harus kaya gitu?"
Aca yang tak mampu menahan berat bebannya membuat ia menyenderkan kepalanya di bahu Arya.
Arya bingung dengan situasi ini, namun akhirnya ia merangkul pundak Aca dan mengelusnya. Ia berusaha memberikan ketenangan pada Aca.
Aca masih terus saja menangis di pundak Arya. Untuk saat ini ia benar-benar membutuhkan ketenangan.
*****
Utung aja ada Arya ya dateng nyamper Aca. Kalo ga gimana coba keadaan Aca. Semoga Aca baik-baik aja deh yaaaa......
Jangan lupa vote dan komen guysss
Jangan lupa follow Ig Mimin juga @dewiwahyu20

KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ARYA
أدب المراهقينIni sebuah cerita tentang Aca. Seorang cewe yang memiliki ambisi besar untuk mendapatkan hati seorang laki-laki. Aca sudah berjuang selama satu tahun lamanya. Laki-laki itu bernama Arya. Aca sudah melakukan berbagai cara untuk meluluhkan hati Arya...