9. Geng Motor

24 10 1
                                    

"Mungkin sekarang emang saatnya aku melupakan kamu" ~ Arya.

*********

Setelah mengantar Aca, Arya tak langsung pulang ke rumahnya. Ia datang ke basecamp anak motornya.

Geng motor ini bernama Vagos. Arya merupakan ketua geng motor ini yang sudah menjabat selama satu tahun terakhir. Anggota Vagos tak hanya dari mentari High School tetapi dari beberapa sekolah yang ada di Jakarta.

"Hai bro! kemana aja lo, udah lama ga keliatan" sapa Rendi salah satu anggota Vagos.

"Biasa lah urusan sekolah sama tim basket, ya udah gue kesana dulu"

"Oke" balas Rendi dengan mengacungkan jempol.

Arya berjalan menuju sofa yang ada di sudut ruangan. Memainkan handphone tak memperdulikannya aktivitas teman-temannya.

Belum sampai 15 menit, Gilang dan Adit sudah sampai di basecamp. Arya tadi memang mengajak Gilang dan Adit untuk datang ke basecamp.

"Wih ga biasanya lo dateng kesini. Biasanya kesini kalo lagi ada urusan doang" ucap Gilang.

"Hemm" dehem Arya malas menanggapi pembicaraan Gilang.

"Anjir kita datang kesini cuma buat dengerin lo ngedehem doang? Mending kita gak usah kesini aja gak sih Lang!" sewot Adit merasa kesal dengan respon Arya. 

Belum sempat Gilang merespon, salah satu anggota Vagos datang menghampiri mereka bertiga dan melaporkan bahwa ada salah satu anggota Vagos yang dihajar oleh musuh geng motor mereka.

"Bos! Bos!" panggil Tio dengan nafas terengah-engah.

Arya melihat Tio dengan wajah kebingungan.

"Yo, tarik napas dulu terus tenangin diri lo baru lo cerita yang bener" ucap Gilang.

Tio mengatur napasnya, setelah merasa cukup tenang Tio langsung menyampaikan informasi yang ia dapatkan.

"Itu bos, si Leo masuk rumah sakit. Habis babak belur di hajar sama Black Moon"

Raut emosi terpancar di wajah Arya, ia dengan spontan menggebrak meja itu dengan kasar membuat Gilang, Adit dan Tio terkejut.

"Lang, Dit. Ayok ikut gue, ajak anak-anak yang lain juga!" perintah Arya.

"Emang kita mau kemana?!" tanya Gilang.

Arya membalikan badan dan menjawab pertanyaan Gilang.

"Kita datang ke markas Black Moon, gak ada capek-capeknya mereka nyari masalah sama kita" ucap Arya penuh emosi.

Kini seluruh anggota Vagos sedang menuju markas Black Moon. Sesampainya disana langsung saja Arya menendang pintu markas tersebut.

Raut marah dan emosi semakin terpancar di wajah Arya, apalagi saat ia melihat Angga sang ketua Black Moon.

"Tunggu...tunggu"

"Ada apa nih rame-rame kesini?!" tanya Angga dengan senyum devilnya.

"Gak usah banyak bacot Anjing!"

"Serang!!"

"Bugh"

"Bugh"

"Bugh"

Perkelahian berlanjut antara Vagos dan Black Moon. Banyak anggota Black Moon yang berhasil dikalahkan oleh anggota Vagos. Terutama Angga yang berhasil dikalahkan oleh Arya dengan banyak luka yang didapatkan oleh Angga walaupun sebenarnya Arya mendapatkan luka tapi tak separah yang didapat oleh Angga.

------------
Rumah Arya.

Arya pulang ke rumah sekitar pukul 2 pagi. Saat ini sedang diobati lukanya oleh sang mamah diikuti dengan omelan yang panjang.

"Ar...Ar.... gak capek apa kamu berantem-berantem mulu kaya gini. Kasian loh itu muka kamu jadi ga ganteng lagi" ucap mamah sambil menekan sedikit keras luka Arya.

Ia merasa gemas kepada anaknya, masih muda tapi malah ikut-ikut geng motor. Mamah sudah cukup sabar dengan kelakuan anak semata wayangnya ini.

"Duh duh, sakit mah pelan-pelan!"

"Ya mereka duluan sih yang buat masalah sama temen Arya, ya udah deh akhirnya kita berantem" bela Arya.

"Ya udah lain kali lebih hati-hati lagi. Mamah tuh khawatir loh Ar sama kamu, mamah takut kamu kenapa-kenapa makanya mamah kaya gini"

"Iya mah, Arya janji pasti di lain waktu Arya akan lebih hati-hati lagi dan gak akan ngebuat mamah khawatir" ucap Arya sambil tersenyum. Raut wajah Arya masih terus mengiris kesakitan ketika mamahnya masih terus mengobati luka di wajah Arya.

"Oke, Ar mamah mau tanya".

"Tanya apa mah?"

"Cewe yang tadi kesini itu pacar kamu atau temen kamu"

"Cewe siapa? Yang tadi, kan udah Arya jelasin kalo dia itu temen Arya" bantah Arya.

"Yang bener kamu? Soalnya kamu udah lama gak pernah ngajak cewe ke rumah, selain mantan kamu, itu pun udah lama banget"

Arya diam memikirkan kata-kata yang baru saja di ucapkan oleh mamahnya. Ia baru tersadar, sudah lama ia tak pernah membawa cewe ke rumahnya dan kemarin Aca datang setelah 2 tahun lalu mantannya lah yang sering berkunjung ke rumah.

"Ya udah sih mah, kan kita juga cuma mau nugas bareng aja. Gak ada niatan lainnya"

"Tapi kok mamah liat kayaknya Aca suka deh sama kamu".

"Gak lah mah gak mungkin, ogah juga Arya disukai sama dia" ucap Arya dengan wajah malasnya.

"Loh kenapa?! Kamu kalo emang mau punya cewe baru gapapa"

" Ar dengerin mamah, kalo kamu emang sayang sama dia kamu harus ikhlas. Kalo kamu masih terus kaya gini, dia gak akan tenang disana. Jadi ikhlas ya Ar, pasti dia bakalan seneng kalo misal kamu udah punya pengganti baru" nasihat Mamah.

Arya menghela napas ia kembali merasa sedih mendengar nasihat yang disampaikan mamah.

"Iya mah, Arya akan terus berusaha untuk ikhlasin dia. Kalo Arya pengen punya cewe pasti bakalan Arya kenalin ke mamah kok. Udah ya mah, Arya mau ke kamar, capek mau tidur"

"Good night mah" ucap Arya sambil mencium kening mamahnya.

"Good night juga Ar"

Arya mulai berjalan menaiki anak tangga satu persatu dengan pelan karena kakinya sedikit masih terasa sakit tak hanya kakinya saja yang sakit tapi hatinya juga. Apakah iya sanggup mengikhlaskan orang yang semala ini ia cintai.

**********

Menurut kalian Arya bisa ga ya ngelupain dia?

Jangan lupa follow dan vote yaa!!
Jangan lupa sarannya buat aku.

Jangan lupa follow IG Mimin ya @dewiwahyu_20

DEAR ARYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang