"Tanpa sadar lo peduli sama dia Ar!"
*****
Kelas Xl IPA 1
Pagi ini Aca sudah beraktivitas seperti biasa, menjalankan sekolahnya setelah 3 hari tidak berangkat ke sekolah. Terakhir ia bertemu dengan orang lain ketika di danau bersama Arya.
Ia berjalan menuju ruang kelasnya dengan memegang ujung tasnya. Saat masuk ke dalam kelas ia langsung disambut hangat oleh sahabatnya karena sudah 3 hari Aca tak memberi kabar kepada sabahatnya.
"Aca!!" seru Cika dengan khawatir.
"Lo kemana aja ca? 3 hari lo ga ngasih kabar ke kita" kata Cika.
"Iya ih, kita khawatir lo kenapa-kenapa. Kita chat, telpon bahkan vc lo tapi ga pernah lo angkat"
"Udah guys, gue gapapa kok tenang aja"
Dinda dan Cika masih tak percaya dengan apa yang dikatakan oleh Aca karena dari raut wajah yang sedari tadi Aca tunjukan adalah murung seperti orang sedang memiliki masalah.
Arya sedari tadi menguping pembicaraan 3 sahabat itu. Ia sedikit menaruh rasa khawatir kepada Aca. Ingat hanya sedikit.
"Gak-gak gue gak boleh khawatir sama dia" batin Arya sambil menggeleng-gelengkan kepala.
"Hey Ar, Lo kenapa?" ucap Gilang melihat Arya yang terus menggeleng-gelengkan kepala.
"Hah gak!" jawab Arya.
Gilang merasa bingung dan selanjutnya mengangguk-anggukkan kepala.
-------------
JalanMalam ini Aca sedang berjalan sendirian di jalan yang dia saja tidak tau sekarang dia ada dimana. Aca masih belum bisa melepaskan bebas yang ada dalam pikirannya, makanya ia pergi keluar untuk berjalan sendirian dan tanpa sadar Aca jalan sejauh ini. Ia pikir dengan berjalan menikmati malam hari pikirannya akan sedikit lega, namun hal lain malah hampir saja menimpa dirinya.
Seorang cowo dengan motor sport dan helm full face tiba-tiba berhenti di sebelahnya. Aca merasa bingung mengapa laki-laki itu berhenti tepat di sampingnya. Ia mencoba tidak menggubris laki-laki itu dan melanjutkan jalannya.
Namun ketika ia akan melanjutkan jalannya. Laki-laki itu malah datang dan langsung menggenggam tangannya.
"Hey cantik! Kok buru-buru sih?" tanya laki-laki misterius itu.
Aca langsung saja melepas cekalan laki-laki tersebut.
"Lo apa-apaan sih pegang tangan gue sembarangan?!" bentak Aca.
"Aduh galak banget sih, udah mending ikut sama gue aja. Ntar gue kasih yang enak-enak deh" ucap laki-laki sambil mencolek dagu Aca.
Aca langsung menghempaskan tangan laki-laki itu kemudian ia langsung menampar laki-laki itu dengan kasar.
"Berani ya lo sama gue?!" bentak laki-laki itu dan berjalan mendekati Aca.
"Tolong-tolong" Aca terus menutup mata dan berteriak dengan kencang, berharap ada seseorang yang datang membantunya.
------------
Rumah AryaArya baru saja keluar dari kamar ia hendak pergi menuju basecamp. Ia menuruni anak tangga satu persatu.
"Arya! Kamu mau kemana?" tanya mamah.
"Arya mau ke basecamp dulu mah, Arya pamit ya mah"
"Ya udah hati-hati, inget ya pesan mamah jangan berantem-berantem lagi!"
"Siap mah aman!"
Arya melanjutkan jalannya ke motor kesayangannya. Ia menaiki motor dan mencapkan gas ke basecamp.
Malam ini Arya hanya ingin bermain biasa saja ke basecamp, rasanya ia bosan seharian tadi hanya di kamar saja.
Saat diperjalanan Arya melihat seseorang yang sedang meminta tolong. Arya mendekati pemilik suara tersebut dan melihat seorang cewe yang hampir saja diperkosa oleh seorang laki-laki.
Arya langsung menarik paksa baju laki-laki itu agar terpisah oleh cewe tersebut.
Dan Arya terkejut ternyata cewe itu adalah Aca. Aca masih saja terus menangis sesegukan dengan tangan menutup wajahnya.
Raut wajah Arya semakin marah, ia berbalik menghadap laki-laki yang hampir memperkosa Aca. Laki-laki itu ternyata Anggota Black Moon, Arya mengenalnya.
Langsung saja Arya menghajar habis-habisan laki-laki itu. Ntah mengapa Arya merasa tak terima jika Aca diperlakukan seperti itu.
"Mati lo! Mati!" bentak Arya dengan terus-terusan menghajar laki-laki itu.
Luka di wajah dan badan laki-laki itu semakin banyak. Ia merasa akan mati jika terus-terusan disini.
Aca yang mengenal suara tersebut langsung membuka matanya dan melihat Arya yang sedang menghajar laki-laki tadi.
Aca langsung melerai keduanya.
"Arya udah-udah dia bisa mati kalo lo pukul terus" lerai Aca.
"Minggir Ca!" bentak Arya. Arya melanjutkan aksi menghajarnya.
"Maksud lo apa hah kaya gitu ke Aca!" Bentak Arya.
Aca berusaha melerai kembali mereka berdua. Aca yang merasa keduanya sulit untuk dipisahkan karena melihat raut marah yang membara dari mata Arya, Aca langsung memeluk tubuh Arya untuk menenangkan.
"Arya udah cukup, cukup okay? Gue gapapa Ar" tenang Aca.
Laki-laki itu langsung saja kabur dari tempat itu, berlari ke motornya dan melajukan motornya dengan kencang.
Arya yang melihat itu, amarahnya kembali muncul.
"Hey mau kemana lo?! Urusan kita belum selesai" teriak Arya.
"Udah Ar Udah, beneran gue gapapa" tenang Aca lagi yang masih terus memeluk tubuh Arya.
Arya mulai menurunkan amarahnya dan membalas pelukan Aca. Arya tak tau perasaan apa yang sedang ia rasakan sekarang. Ia merasa khawatir dan takut bila terjadi apa-apa dengan Aca.
Mereka berdua merasakan pelukan satu sama lain. Keduanya tak sadar memiliki perasaan yang sama dan rasa takut untuk kehilangan.
Aca melepaskan pelukan mereka berdua. Keduanya menjadi canggung setelah pelukan yang mereka lakukan.
"Makasih ya Ar udah mau bantuin gue, ya udah gue balik duluan"
Aca membalikan badannya bersiap meninggalkan tempat tersebut.
"Lo pulang naik apa?" tanya Arya ragu sambil menggenggam tangan Aca.
Aca langsung melepaskan genggaman tangan itu, "Gue pulang jalan Ar"
"Mending lo pulang gue anter, takutnya nanti malah lo di ganggu sama cowo tadi lagi"
Aca berpikir sejenak akhirnya ia menganggukan kepala. Ia masih merasa cukup trauma dengan kejadian tersebut.
Mereka mendekati motor dan melajukan motor meninggalkan tempat tersebut.
Lagi dan lagi kenapa Arya harus menyelamatkan Aca dan mengapa rasa khawatir pada Aca begitu besar. Bukankah sebelumnya ia sangat tidak peduli dan cuek kepada Aca. Tapi mengapa akhir-akhir ini apa yang Arya lakukan berbanding terbalik dengan sebelumnya yang ia lakukan.
Arya seharusnya menjaga jarak dengan cewe lain karena ia sudah memiliki Laura. Namun ntah kenapa sekarang Arya malah seakan memiliki ikatan batin dan kedekatan dengan Aca.
Arya tak bisa terus-menerus begini, ia tak mau menyakiti kekasihnya. Ia berjanji besok ia kan menjaga jarak dengan cewe lain. Ia harus yakin untuk memulai kehidupan baru dan tidak menyakiti kekasihnya.
*****
Kalo peduli mah peduli aja kali Ar, ya gasihh???Jangan lupa vote, komen, dan follow guyss!!
Follow IG aku juga @dewi_wahyu20
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAR ARYA
ספרות נוערIni sebuah cerita tentang Aca. Seorang cewe yang memiliki ambisi besar untuk mendapatkan hati seorang laki-laki. Aca sudah berjuang selama satu tahun lamanya. Laki-laki itu bernama Arya. Aca sudah melakukan berbagai cara untuk meluluhkan hati Arya...