Bab 1

65 13 0
                                    

𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚌𝚎𝚛𝚒𝚝𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚙𝚎𝚛𝚊𝚝𝚞𝚛𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚑𝚊𝚛𝚞𝚜 𝚍𝚒𝚙𝚊𝚝𝚞𝚑𝚒 !
...
🔗 ʜᴀʀɢᴀɪ ᴀᴜᴛʜᴏʀ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ʀᴇᴘᴏsᴛ sᴀᴛᴜ ᴋᴀᴛᴀ ᴛᴀɴᴘᴀ ᴍᴇɴʏᴇʀᴛᴀᴋᴀɴ ɴᴀᴍᴀ ᴘᴇɴᴄɪᴘᴛᴀ ɴʏᴀ 🔗
.
🔗 ᴀᴍʙɪʟ ʙᴀɪᴋɴʏᴀ ᴅᴀʀɪ ᴀᴘᴀ ʏᴀɴɢ ᴛᴇʀᴄᴀɴᴛᴜᴍ ᴅɪᴅᴀʟᴀᴍ ᴄᴇʀɪᴛᴀ, ᴊᴀɴɢᴀɴ ᴛɪʀᴜ ʜᴀʟ ʏᴀɴɢ ᴛɪᴅᴀᴋ sᴇʜᴀʀᴜsɴʏᴀ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴅɪᴛɪʀᴜ (ᴘᴇʀɪɴɢᴀᴛᴀɴ ᴋᴇʀᴀs) 🔗
.
🔗 ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ғᴏʟʟᴏᴡ ᴅᴀɴ ᴠᴏᴛᴇ sᴇʙᴇʟᴜᴍ ʙᴀᴄᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀɴʏᴀ 🔗
...
Are you ready?
.
.
.

~ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ~

Pada malam hari dijalanan yang sepi, Metya tengah duduk termenung sendiri. Gadis itu terhanyut dalam lamunannya yang membuatnya tak sadar dengan keadaan cuaca yang sebentar lagi akan turun hujan.

Langit malam yang mengeluarkan suara gemuruhnya, pertanda bahwa hujan tak lama lagi akan jatuh dan membasahi apapun itu yang berada dibawahnya.

Suara motor berhasil membuyarkan lamunan Metya, Metya memandangi motor yang kini telah berada di dekatnya itu.

"Lo ngapain disini sendirian?, gak liat apa bentar lagi mau hujan" Ucap Vendra, seorang lelaki yang tadi mengendarai motor tersebut.

"Lo sendiri ngapain disini?" Tanya Metya balik.

"Kepo lo" bisik Vendra pada Metya.

"Dih"

Tanpa adanya aba-aba hujan pun turun dengan derasnya, yang menyebabkan baju Vendra dan Metya basah kuyup seketika.

Tanpa basa-basi Vendra menyuruh Metya naik keastas motornya, untuk mengajaknya pergi dari jalanan yang sepi itu.

"Metya lo pegangan ya, gue mau ngebut nih" Ucap Vendra.

"Gak ah. Bilang aja lo mau modus doang"

"Oke. Kalo lo jatuh jangan salahin gue"

Vendra pun melajukan kecepatan motornya, yang membuat Metya sontak melingkar kan tangannya di pinggang Vendra.

Hujan pun perlahan mulai mereda, kini Vendra berniatan untuk mengantarkan Metya pulang ke rumahnya.

Jalanan yang sangat sepi, membuat Metya merasa merinding. Ditambah lagi dengan suasana malam yang baru saja dibasahi dengan hujan.

Tak perlu waktu lama setelah itu, Metya kini telah sampai didepan rumahnya. Terlihat pintu rumah terbuka dengan lebarnya, ternyata Arini--- ibu Metya. Tengah menunggu putrinya yang tak kunjung pulang, padahal hari sudah larut malam, membuat Arini merasa khawatir dan cemas.

Melihat Metya, Arini langsung keluar untuk menghampiri putrinya itu yang tengah dalam keadaan basah kuyup karena hujan tadi.

"Ya ampun Metya, kemana aja sampe basah kuyup begini?" Tanya Arini, khawatir.

"Gak usah khawatir ma, Metya gak dari mana-mana kok" Jawab Metya.

"Dia siapa?" Tanya Arini sambil menunjuk kearah Vendra.

Vendra Guzel KalanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang