Bab 10

15 3 0
                                    

🔗 𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚍𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎. 𝙱𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚎 𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗-𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 🔗
.
.
.

~ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ~

Vendra dan Zavir beranjak pergi dari rumah Metya, untuk kembali mencari Metya yang entah menghilang kemana.

Berjam-jam Vendra dan Zavir mencari keberadaan Metya, namun mereka berdua belum juga menemukan tanda-tanda letak keberadaan Metya saat ini.

Kini hari semakin malam dan jam telah menunjukkan pukul 23:00. Vendra dan Zavir saat ini tengah berada di taman dekat rumah Metya.

"Ven, lanjut besok aja ya. Gue capek" Ucap Zavir yang sudah sangat letih, karena seharian sudah mencari Metya kesana-kesini.

"Tapi gue masih khawatirin Metya, Vir" Jawab Vendra dengan ekspresi muka yang terlihat sedih.

"Gue paham, tapi gini ya Ven. Kalo nanti lo sakit terus siapa yang mau nyari Metya?, Ha?!" Ucap Zavir.

Vendra tidak merespon, dia masih saja terjebak dalam lamunannya.

"Yang dibilang Zavir ada benernya juga, maafin gue karena belum bisa nemuin keberadaan lo, Metya. Gue harap lo baik-baik aja saat ini" Batin Vendra.

***

Kini Vendra dan Zavir sudah dalam perjalanan pulang, mereka sama-sama melajukan kecepatan motor nya.

Dan setibanya di kediaman rumah Zavir, Vendra dan Zavir langsung menaruh motor mereka masing-masing ke dalam garasi.

Saat Zavir berniatan ingin mengunci pintu depan dan menutup semua gorden, tiba-tiba terdengar jelas suara pecahan kaca yang terdengar sangat nyaring.

Ternyata ada seseorang yang melemparkan batu yang dilapisi dengan kertas kearah jendela rumah Zavir. Zavir yang mengetahui hal itu langsung beranjak keluar untuk memeriksa siapakah orang yang telah melemparkan batu itu ke arah kaca jendela rumahnya.

Namun saat Zavir keluar rumah, terlihat seperti tidak ada siapa-siapa disekeliling rumahnya. Dia pun tidak mempedulikan dan memutuskan untuk kembali masuk ke dalam rumah.

Zavir mengambil batu yang terbungkus dengan kertas itu, dia membuka kertas nya dan ternyata terdapat sebuah tulisan di selembar kertas itu.

"VENDRAAA" Teriak Zavir.

Mendengar suara Zavir yang tengah berteriak memanggil namanya, Vendra pun langsung beranjak untuk menemui Zavir yang masih saja berdiri diruang tamu.

"Kenapa?, ngapain lo malem-malem gini teriak?" Tanya Vendra.

"Lo harus liat ini" Ucap Zavir sambil menyodorkan selembar kertas yang lusuh itu.

Vendra pun mengambil kertas yang Zavir sodorkan, dan matanya tertuju pada sebuah tulisan yang tertulis di dalam selembar kertas itu.

Dalam kertas itu tertulis kan dengan jelas,
"Hai Vendra, gimana perasaan lo sekarang?, sedih atau panik?. Lo berhasil buat gue ketawa hari ini, karena ngeliat muka lo yang keliatannya lagi sedih itu hahaha. Lo kehilangan cewek lo?, dia ada sama gue. Dan lo tenang aja, cewek lo gak bakal gue apa-apain kok".

Vendra Guzel KalanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang