🔗 𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚍𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎. 𝙱𝚊𝚗𝚝𝚞 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚎 𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗-𝚝𝚎𝚖𝚎𝚗 𝚔𝚊𝚕𝚒𝚊𝚗 🔗
.
.
.~ 𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 ~
Setibanya di rumah sakit, Vendra langsung ditangani oleh dokter. Dokter menyuruh perawat untuk menghubungi keluarga terdekat Vendra, namun sayangnya henpone Vendra tidak bisa menyala dan sepertinya rusak.
Perawat tidak menghiraukan hal itu, dia secepatnya langsung membantu dokter untuk menangani Vendra yang sepertinya kehilangan banyak darah.
Kini keadaan Vendra semakin keritis, tidak ada siapapun yang menemaninya saat ini. Hari yang seharusnya menjadi hari terindah, malah membuat Vendra tertimpa musibah.
***
Kini jam telah menunjukkan pukul 07:00. Namun Vendra belum juga siuman dari pingsannya semalam. Untung saja malam tadi dokter segera menangani Vendra, yang kini membuat Vendra perlahan semakin membaik kondisinya.
Vendra terbaring lemas tak berdaya diatas ranjang rumah sakit. Saat dokter kembali melihat untuk memeriksanya, perlahan tangan Vendra bergerak. Menandakan sepertinya sebentar lagi dia akan siuman dari pingsannya.
Perlahan Vendra kembali membuka matanya, dia berhasil melewati masa keritis nya. Vendra melirik ke sekitarnya, dimana dia sekarang?. Mungkin itu menjadi salah satu pertanyaan yang muncul dipikirannya saat ini.
"Akhinya kamu siuman juga" Ucap sang dokter.
Vendra tak menjawab perkataan dokter, dia hanya meresponnya dengan anggukan yang disertai dengan senyuman tipisnya.
Setelah dokter selesai memeriksanya, dokter kembali meninggalkan Vendra sendirian diruangan yang tengah ditempatinya.
"Pusing banget kepala gue" Lirih Vendra.
Mengingat apa yang terjadi semalam membuat Vendra meneteskan air matanya.
"Lagi dan lagi gue harus ngerasain sakit lagi, kapan gue bisa ngerasain kebahagiaan yang abadi?!".
Vendra menoleh ke kenan dan ke kiri. Mencari keberadaan henpone nya yang tidak dia temui.
Seketika itu pula perawat semalam masuk kedalam ruang rawat Vendra. Perawat itu menyodorkan henpone milik Vendra."Ini henpone anda semalam ada di saya, saya berniatan untuk menghubungi pihak keluarga anda. Tapi henpone nya mati" Ucap perawat itu menjelaskan.
"Ohh terimakasih kalo begitu" Jawab Vendra sambil mengambil henpone miliknya.
Setelah perawat itu pergi, Vendra meratapi henpone nya yang rusak itu. Sepertinya dia berniatan untuk menghilang sementara, dari beberapa orang yang dia kenal. Termasuk Metya, teman dekatnya.
"Gue mau nenangin diri dulu deh untuk beberapa waktu, nanti kalo gue udah sembuh seperti semula, baru gue nongol lagi" Batin Vendra.
Kini Vendra tidak bisa pergi kemana-mana, dia terpaksa harus menghabiskan waktunya diruang rawat inap sendirian. Meskipun bosan apalah daya yang bisa dia lakukan?, yang bisa Vendra lakukakan saat ini hanyalah tidur, tidur dan tidur. Karena dokter belum mengizinkannya untuk melakukan aktivitas apapun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Vendra Guzel Kalangga
Teen Fiction[⛓️𝐖𝐀𝐉𝐈𝐁 𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀⛓️] 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚜𝚑𝚊𝚛𝚎, 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚊𝚗 𝚟𝚘𝚝𝚎 𝚓𝚞𝚐𝚊. . . . Vendra sudah lama tinggal sendirian. Kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan mobil waktu Vendra masih berusi...