•••Mereka berdua keluar, dan melihat orang tua nya sedang mengobrol
Jimin dan yoongi menyusul duduk di salah satu sofa yang masih kosong.
"Jimin, kamu tidak apa-apa nak, kenapa sembab sekali mukanya, dia ngapain kamu lagi," Ucah seokjin sambil menunjuk muka yoongi.
Jimin hanya menggeleng.
"Perasaan yoongi belum apa-apa udah salah aja di mata papa," Ucap singkat yoongi.
" Iya memang kamu dari dulu susah di atur, ada jimin aja kamu bisa berubah, coba kalau gak ada jimin mungkin papa udah sering di panggil pihak kampus," Marah seokjin pada putranya.
Seojoon hanya tersenyum menanggapi interaksi papa dan ank nya itu.
"Saya sudah terbiasa dengan hal seperti ini, mohon di maklumi saja ," Jelas namjoon saat melihat senyum seojoon melihat seokjin dan yoongi.
"Iya tidak masalah, sebenar nya jimin juga bandel sekali, dia jarang mau saya suruh mengantar pesanan jika dirumah katanya panas," Ungkap seojoon.
"Lah gitu di kota kamu kerja jadi kurir,makanya kamu langsung sakit," Ucap yoongi blak-blak an.
Jimin menatap tajam yoongi dan mencubit perut nya,
"Aahhh aahh sakit, kok kamu malah cubit aku sih," Protes yoongi.
"Jimin, apa yang ayah tidak tau, bukan nya kamu ayah kasih uang cukup untuk makan dan jajan di sana?" Tanya seojoon tegas.
"I..iya yah, uang nya jimin tabung, agar jimin tidak merepotkan ayah," Sesal jimin karena dia ketahuan membohongi ayah nya.
"Jimin, sudah tugas ayah kalau kamu butuh biaya, ayah juga sudah menyanggupi akan membiayai kehidupan mu, jadi ini yang kamu bilang tinggal di asrama sekolah jadi irit biaya, jawab ayah..!" Seojoon benar-benar marah kali ini .
" Maaf" Hanya itu ungkapan jimin .
Yoongi sudah tak bisa bicara karena kecerobohan dia juga bicara sembarangan.
" Pak, tenang jimin anak pintar, dia selalu ingin jadi yang terbaik , jadi jangan di marahi, saya jadi bangga sama jimin, dia memikirkan perasaan orang tuanya," Seokjin mencoba menengahi pembicaraan mereka agar ayah jimin lebih tenang.
"Ya sudahlah , kalian juga cepat istirahat saya mau istirahat juga karena besok toko saya ada pesanan jadi maaf saya istirahat duluan," Pamit seojoon pada anak dan calon besan nya itu, sebenarnya seojoon dia hanya menghindari emosinya pada jimin.
Jimin diam dan menunduk, seokjin mendekat dan memeluk calon menantu nya itu,
" Jangan sedih ya, papa sama ayah akan berjuang mendapatkan hati ayahmu untuk yoongi, ya walau pun yoongi ini agak berandal," Seokjin berucap sambil menatap sinis anak nya.
" Ya elah perasaan yoongi salah mulu deh," Sambil menggaruk tengkuk nya yang tiba-tiba saja gatal .
Dari jarak jauh seojoon memperhatikan interaksi seokjin dengan putranya, hati nya tersentuh ternyata alasan utama jimin memilih yoongi adalah dia mendapatkan kasih sayang seperti seorang ibu dari seokjin walaupun seokjin seorang pria dia memang mempunyai jiwa ke ibuan yang begitu hangat.
"Semoga pilihan ku untuk merestui jimin itu benar." Setelah itu seojoon beranjak masuk kedalam kamar nya .
"Ingat belom nikah jangan aneh-aneh," Ucap seokjin sebelum dia meninggal kan jimin dan yoongi .
" Ayah sama papa istirahat dulu kalian juga cepat istirahat," Pamit namjoon pada keduanya.
Yoongi dan jimin hanya menganggukkan kepala nya .
![](https://img.wattpad.com/cover/367943410-288-k268171.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
TAU DIRI..!!🔞 ||•YOONMIN•||
Fanfiction"Aku tau diri gi,..!!" aku tidak mau merusak nama baik keluargamu, aku hanya kurir, apalagi aku hanya dari keluarga menengah kebawah. jadi tolong stop suka sama aku. kamu bisa cari yang lebih baik dari aku .." hai saya kembali..., seperti biasa ya b...