24

1.1K 83 8
                                    


Jimin benar-benar berkeringat dingin, dengan posisi berdiri, seakan tatapan ayah nya sudah menampar keras dirinya,

"Baru saja kalian kami peringatkan, dan sekerang kalian melakukan hal tidak senonoh dirumah ayah," Cerca seojoon.

Jimin tak menjawab dia lebih memilih diam, kesalahan kali ini benar-benar fatal .

Tubuh nya begitu bergetar, dia takut ayahnya murka saat ini .

Yoongi dengan sigap memegang bahu kekasih nya, yoongi paham sekali ketakutan jimin.

"Ayo mendekat ke ayah kita jelasin," Yoongi menuntun jimin berjalan pelan.

Yoongi sedikit tersenyum melihat cara jalan jimin agak kesulitan, tapi yoongi segera menghilangkan senyum itu saat melihat tatapan ayah jimin yang begitu menusuk nya,

"Kalian ini, masih muda etikanya dimana, cepat duduk ayah mau bicara," Putus seojoon.

Jimin dan yoongi segera duduk tepat didepan seojoon.

" Kuliah juga masih semester pertama, sudah melakukan hal yang belum waktunya, malu ayah, apalagi kamu jimin, astaga jimin ayah benar-benar nggak habis pikir sama kelakuan kamu, siapa tadi yang kunci pintu utama?" Tanya seojoon .

"Saya yah, maaf " Jawab singkat yoongi

" Kamu juga yoongi, sudah beberapa kali orang tuamu mengingatkan tetap saja kamu tidak mendengarkan," Kata seojoon pada yoongi.

Kali ini yoongi benar-benar tak menjawab.

Seojoon memilih pergi dari hadapan mereka, dia tidak bisa marah pada anak satu-satunya itu, dia lebih memilih untuk membersihkan dirinya agar lebih segar, sambil menunggu kedatangan namjoon dan seokjin kembali.

Sementara itu.

"Yoongi gimana ini, aku takut ayah kalau marah suka diem, aku nggak mau ayah diemin aku," Ucap jimin menangis tergugu di pelukan yoongi.

" Sudah kita hadapi, kita memang salah sayang mau bagaimana lagi, hmmm," Yoongi mempererat pelukannya sambil menenang kan hati jimin .

" Masih sakit, untung kamu punya cream pereda nyeri, bagaimana kalau tidak," Ucap yoongi mengalihkan pembicaraan agar jimin tidak terlalu gugup.

" Yoongi ihh jangan tanya, aku malu" Jimin semakin menyembunyikan wajah nya pada bidang dada yoongi.

Setelah 2jam berlalu, ada sorot lampu mobil yang memasuki halaman rumah jimin

"Sayang siapa malam-malam bertamu," Pasalnya ini sudah jam 12 malam.

Yoongi dan jimin memang berniat menunggu ayahnya di ruang keluarga, nyatanya seojoon tidak keluar sampai larut malam dan mereka juga tidak berani memanggil ayah nya itu,

Saat terdengar langkah kaki memasuki teras jimin, yoongi beranjak terlebih dahulu untuk membuka pintu,

Dan saat yoongi membuka pintu,

"Papa"

"Dasar anak kurang ajar," Seokjin yang baru saja melihat anak nya itu dengan cepat menjewer telinga yoongi .

"Aaaaa aduhh aduhh.. Aduhhh" Yoongi menjerit kesakitan .

Jimin lekas berdiri berlari menuju seokjin

"Paa jaa.. Jaangan jewer yoongi," Minta jimin kepada seokjin dengan tangan nya yang panik menyatu satu sama lain..

" Jimin juga salah, jimin aja yang dijewer," Sambung jimin lagi.

Seketika seokjin ingat perkataan seojoon, jika jimin mempunyai trauma itu.

TAU DIRI..!!🔞 ||•YOONMIN•||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang