"Masuk."
Wooseok menghela nafas, lalu kemudian melangkahkan kakinya dalam diam. Mengekori si orang yang menyuruhnya untuk masuk.
"Untung hari ini terakhir ya, dan agak cepet juga selesainya. Jadi kita bisa punya ekstra waktu sebelum check out jam empat. Kamu jam empat juga kan?"
Wooseok hanya mengangguk. "Hm."
"Oh iya Seok, duduk donk. Tumben kamu harus disuruh dulu baru mau duduk."
Wooseok menghela nafas lagi lalu kemudian dia berjalan mendekati sofa dan duduk di sana. Semuanya dia lakukan dalam diam. Karena dia memang gak tahu harus ngomong apa, dan gak mau memulai obrolan juga sebenernya. Sampai orang itu mengeluarkan minuman dari kulkasnya.
"Sakura."
"Ya?"
"Aku gak minum."
"Oh ya? Kenapa?"
"Aku... sendirian kesini. Gak sama Jinhyuk, gak sama supir juga. Jadi aku bawa mobil sendiri."
Sakura mengangguk-angguk. "Oh, okay, kamu mau minum apa?"
"Apa aja, yang penting zero alcohol."
"Okay," kata Sakura sambil tersenyum lalu berbalik lagi ke kulkasnya. Tak lama kemudian dia berjalan juga menuju sofa dan duduk di sofa yang berbeda dengan Wooseok setelah meletakkan sekaleng Cola di atas meja. "Cola aja, gapapa kan?"
Wooseok mengangguk pelan. "Hm, makasih."
"Aku gak nyangka loh, ternyata partner kerja aku itu adalah perusahaannya kamu. Soalnya ya aku kan memang gak tahu nama perusahaan kamu apa dulu. Dan aku juga gak ikut meeting dari hari pertama karena ada urusan lain. Dari tiga hari, aku nya baru bisa hari ini. Untung banget ya."
Wooseok gak langsung jawab, soalnya dia lagi minum. "Sama, aku juga gak nyangka," katanya, tapi agak pelan. Kalimat Sakura sepanjang itu, hanya bisa Wooseok respon seadanya saja. Untung banget Sakura ngomong panjang lebar gitu pas Wooseok lagi minum.
"Terus, tumben loh kamu gak sama Jinhyuk. Biasanya sama Jinhyuk kemana-mana, ini malah sendirian."
"Jinhyuk, anaknya lagi sakit. Tadinya memang harus pergi sama dia. Tapi ya gimana, namanya juga urusan mendadak."
Sakura mengangguk-angguk, sambil matanya selalu tertuju pada sesuatu. Sebenarnya dia udah 'salpok' dari awal ketemu di meeting room tapi karena gak mungkin nanya hal pribadi di tengah keramaian, makanya Sakura akhirnya mengundang Wooseok ke kamarnya. Iya, ke kamar hotelnya.
"Seok."
"Hm?"
"Kamu perasaan gak terlalu hobi make perhiasan dulu. Tapi sekarang hobi kayaknya?"
"Gak juga."
"Tapi itu kamu pake cincin? Dulu kamu paling mentok pake jam tangan doank seingat aku."
Wooseok mencuri pandang pada cincin kawinnya. "Ya... dulu aku belum nikah soalnya."
Wooseok bisa menangkap ekspresi terkejut di wajah Sakura. Tapi Wooseok nya pura-pura gak tahu aja.
"Terus sekarang maksudnya, kamu udah nikah?"
Wooseok mengangguk. "Yes."
"Udah berapa lama?"
"Hmmm..." Wooseok tampak berpikir. "Baru sih. Baru tiga apa empat bulan yang lalu gitu. Still newlyweds."
"Kok gak ngundang aku?" tanya Sakura, maksudnya mau bercanda gitu.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME IN
Fanfiction[‼️] Membaca = memberi vote. Terima kasih 😊 Cast - Batari (aka Tari) - Kim Wooseok - Lee Jinhyuk - Miyawaki Sakura - Citra (Tari's best friend) - Tari's Dad - Wooseok's Dad Another classic story about a contract marriage and then turning into a rea...