Part 13

20 2 0
                                    

"Pak, permisi."

Jinhyuk mengangkat kepalanya. "Loh Tari, gak salah ruangan?"

Tari tersenyum, lalu menggeleng. "Gak, Pak. Saya memang mau ketemu sama Bapak. Maaf saya langsung masuk aja soalnya sekretaris Bapak udah gak ada di depan."

"Ya, dia memang izin pulang duluan sih. Katanya ada urusan."

Tari mengangguk-angguk, tanda mengerti.

"Jadi, ada apa? Kenapa kamu nyasar kesini?"

"Udah dibilang saya gak nyasar."

"Beneran bukan mau ke ruangan Wooseok?"

"Ruangan Wooseok ada di lantai atas Pak, bukan disini. Lagipula dia udah pulang."

"Kok tahu?"

Tari terdiam sebentar. "Ya... nanya."

Jinhyuk tertawa pelan sebelum melanjutkan. "Terus kamu kenapa belum pulang?"

"Kan mau ketemu sama Bapak."

"Kok tahu saya belum pulang?"

"Sebenernya gak tahu sih, ini saya nerobos aja. Kalau seandainya Bapak juga udah pulang, saya bakal telepon Bapak."

Jinhyuk menatap Tari sebentar. Kayaknya dia memang mau ketemu banget sama Jinhyuk.

"Okay... jadi kenapa kamu mau ketemu sama saya?"

"Ada beberapa hal... ada banyak hal yang mau saya tanyain. Saya pikir kalau gak ditanya sekarang, saya gak tahu kapan lagi harus nanya nya."

"Bentar-bentar, kamu jangan bikin saya takut. Ini kenapa? Mau nanya apa?"

"Kalau boleh, saya mau ngobrol di luar kantor aja."

"Sekarang?"

Tari mengangguk. "Iya, sekarang."

Jinhyuk masih menatap Tari, agak bingung. "Mau pergi bareng atau...?"

Tari menggeleng. "Saya duluan aja. Nanti saya kasih tahu tempat ketemunya dimana."

Jinhyuk mengangguk-angguk. "Okay, saya tunggu."

Tari mengangguk sopan. "Oke kalau gitu, saya duluan," dia berbalik, tapi tak lama kemudian dia berbalik lagi. Jinhyuk bahkan masih belum selesai dengan responnya untuk kalimat undur diri Tari yang barusan.

"Oh iya, Pak."

"Hm?"

"Tolong jangan kasih tahu Wooseok, tentang pertemuan kita ini."

Kali ini Jinhyuk gak langsung ngangguk, dia malah natap Tari doank.

"Saya minta tolong," lanjut Tari.

Perlahan, dan sangat ragu, Jinhyuk mengangguk, tanda setuju. "Oke, saya gak akan kasih tahu Wooseok."

Tari tersenyum lagi, lemah. "Terima kasih, Pak," katanya sebelum akhirnya benar-benar berbalik dan keluar dari ruangan Jinhyuk.

Sepeninggal Tari, Jinhyuk bingung bukan main. Hanya ada satu hal yang bisa dia simpulkan sekarang. Ini, Wooseok ketahuan selingkuh apa gimana? Atau, Tari gak sengaja ngeliat Wooseok lagi sama Sakura kah?

***

"Terima kasih Pak, udah mau datang."

"Saya udah janji mau datang, ya saya harus datang," Jinhyuk tersenyum. Tari pun tersenyum.

"Bapak mau makan apa?"

"Wah... saya ditraktir sama ibu boss apa gimana nih?"

Tari tersenyum getir. "Anggap aja kayak gitu."

LET ME INTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang