14 ; Milik ku?

891 141 1
                                    

Flashback
Sunoo's POV :

Aku sangat khawatir.
Kakak tidak menjemput ku di kamar padahal dia sudah berjanji akan menjadi pendamping ku.

Perasaanku tidak enak.

Jungwon juga sudah mencarinya ke semua tempat. Aku tidak bisa menghubungi Ayah karena dia sudah menyambut Raja.

"Apa aku tidak bisa masuk sendirian ke Ballroom, Jungwon?"

"Tidak ada larangan tentang hal itu, Tuan. Tapi pasti akan menimbulkan banyak perbincangan."

Aku mengusap keringat di jidatku dan menghela nafas.

"Apa kamu saja yang menjadi pendamping ku?" Ucapku.

Jungwon tampak terkejut.

"Ah, maafkan saya, Tuan. Saya hanya pengawal biasa. Tidak pantas bagi saya mendampingi Anda."

"Tidak masalah. Jangan pedulikan perkataan orang lain. Jika tidak, kita akan berdiri disini sepanjang malam dan tidak masuk ke Ballroom.

Aku ingin berteriak, tapi terhenti ketika Grand Duke Aesier memanggil nama ku.

"Tuan Sunoo, mengapa Anda berdiri di sini? Apa ada yang salah?"

"Ah, ternyata anda Grand Duke Aesier. Sebenarnya ada sedikit masalah. Saya tidak tahu dimana Kakak."

"Apa Jay tidak menemui anda?"

"Iya, Kakak tidak ada dimanapun. Jungwon sudah mencarinya."

"Tapi Anda harus segera masuk."

Grand Duke melihat arloji nya. Aku tahu ini sangat mengkhawatirkan.

Tiba-tiba ada suara sepatu datang menghampiri kami.

Itu adalah Kakak dan Olivia.

Tangan Kakak di gandeng erat oleh Olivia. Aku sedikit bingung tapi mencoba untuk tidak terlalu memikirkan nya.

Aku berjalan menghampiri kakak.

"Kakak kemana saja? Kenapa tidak menjemput ku di kamar? Kita harus segera masuk sekarang."

Aku sangat kesal. Ku raih tangan Kakak tapi ia menepis nya dengan kuat.

Aku terkejut dan menggenggam tangan ku sendiri yang memerah dan terasa panas.

"Aku akan menjadi pendamping Olivia malam ini. Kamu bisa masuk sendiri." Ucapnya sambil berjalan menjauh bersama Olivia.

Aku terdiam. Olivia menatap kami penuh kemenangan. Kepala ku tiba-tiba terasa sakit. Suara Olivia menggelegar di pikiran ku.

"Sudah ku bilang bukan? Lahir seratus kali pun, aku akan tetap mengalahkan mu."

"Apa yang terjadi?" Ucap Grand Duke Aesier menyudahi lamunanku. Aku memutuskan untuk menyimpan ucapan Olivia tadi untuk ku sendiri.

"A-aku tidak tahu. Kakak seperti berbeda."

"Anda harus segera masuk, Tuan Sunoo. Jika Anda mengizinkan, Saya akan mendampingi Anda."

Hanya ku berikan anggukan. Aku tak bisa berpikir. Pikiranku sangat kacau.

Kami memasuki Ballroom dan mendapatkan perhatian dari semua orang. Aku berjalan dan melakukan upacara pendewasaan ku.

Saat sebuah cahaya terang menyilaukan kami semua, aku merasakan kehangatan.

Sebuah suara mengejutkan ku.

"Ini aku. Pencipta mu."

Aku menatap sekeliling dan waktu tampak terhenti.

"Jangan takut. Aku akan bersama mu. Ku kembalikan semua ingatan mu."

Aku merasakan sakit di kepala ku.
Rasanya seperti ada sesuatu yang dipaksa masuk dalam ingatanku.

"Bagaimana bisa kamu melakukan itu? Kamu berselingkuh di hari pernikahan kita?"

"Omong kosong. Anak? Kamu menghamili wanita itu dan meminta ku mengakuinya sebagai anak ku?"

"Aku tidak akan memaafkan mu! Kamu menjual ku pada mereka? Kekuatan ini milik Dewa bukan milikmu!"

"Aku tidak merencanakan apapun untuk membunuhnya! Jalang mu itu yang menjebak ku!"

"Aku akan kembali dan mengambil semua milik ku!"

Telinga ku berdenging sangat keras dan dipenuhi suara-suara yang sangat ku kenal.

Suara ku.

-TBC-

Haloo~
Aku memutuskan upload part ini sebagai bonus buat minggu ini karena setelah ku pikir lagi part ini ada kaitannya sama part sebelumnya.

Jadi rasanya kurang worth it buat kalian menunggu part yang sebenarnya satu timeline.

Selamat malming semuaa~<3
—sierra

F A T E [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang