19 ; Awal dari sebuah akhir (4)

872 114 7
                                    

Chapter ini lumayan panjang. Baca pelan-pelan yaa~ 🩵



Sunoo's POV

"Baiklah, Jake. Sekarang katakan padaku bagaimana caranya keluar dari tempat ini."

Tak menjawab, Jake hanya menatapku lalu terkekeh. Jujur aku sangat kesal.
Kenapa pria ini tidak mau serius dan terus bercanda sedari tadi.

"Kamu buru-buru sekali, huh?"

"Jika kamu menjadi diriku, apakah kamu tidak akan melakukan hal yang sama?"

"Mungkin iya, tapi aku harus menceritakan beberapa hal sebelum kamu kembali ke dunia. Aku selalu merahasiakan ini dari mu, tapi ku rasa aku memang harus menceritakan ini padamu." Ucapnya dengan nada serius.

Aku sedikit terkejut dengan perubahan ekspresinya. Ia menjadi sedikit berbeda. Tak tahu mengapa, tapi satu hal yang pasti. Informasi yang ia berikan akan sangat penting.

Jake merubah arah duduknya menjadi berhadapan denganku.

"Orang-orang menyebutku sebagai dewa, tapi aku rasa panggilan itu tidak cocok untuk ku." Jake berucap sambil merapikan rambut ku yang berantakan.

"Apa maksudmu?"

"Dengarkan dulu."

Aku mengangguk sebagai tanda mengerti. Ia menyentuh dahi ku dan mengeluarkan cahaya dari telapak tangannya. Pandangan ku memburam dan suasana di hadapan ku berubah. Jake melepaskan tangannya dari dahi ku lalu aku melihat segalanya.

Sebuah rumah kecil.

"Rumah siapa ini?" Tanya ku.

"Rumah ku." Jawabnya singkat.

Aku bisa merasakan sebuah rasa rindu yang tersimpan di tatapannya. Jake pernah berada di tempat itu.
_________________________________
Jake's POV

Aku tidak tahu harus mulai dari mana untuk menceritakan hal ini. Karena semua sudah terjadi begitu lama.

Sangat lama hingga aku cukup kesulitan untuk mengingat.

Jauh sebelum Kerajaan Sunville berdiri, aku telah lahir di tempat ini. Tempat dimana aku di besarkan oleh Ayah ku.

Ayah yang kasar.

Ia selalu memukul dan menyakiti ku, tapi setidaknya ayah ku tidak pernah meninggalkan ku seperti yang ibu ku lakukan.

Hal yang paling ku ingat tentang ibu ku adalah betapa ia menyayangi ku. Wanita yang sangat lembut dan sabar. Yang selalu melindungi ku dari amukan dan kemarahan ayah.

Setidaknya sebelum ia berpikir untuk pergi dan menikah lagi.

Ibu meninggalkan ku bersama ayah. Orang yang paling aku benci saat itu. Tapi seiring berjalannya waktu, kebencian yang ku rasakan untuk ayah semakin menghilang bersamaan dengan rasa sayang ku pada ibu yang memudar dan menyisakan benci padanya.

Sejak saat itu aku membenci wanita.

Aku tak akan berbicara atau berinteraksi dengan wanita. Begitu pikirku.

Kehidupan yang ku jalani masih seperti sebelumnya. Pukulan dari ayah sudah menjadi sahabat ku.

Waktu berlalu.
Kesehatan ayah ku semakin menurun. Tak punya pilihan lagi, aku harus merawat ayah. Terkadang aku membayangkan apakah akan menjadi lebih mudah jika ibu masih bersama ku?

Namun hidup tidak akan berubah meskipun aku terus berandai-andai.

Pada suatu malam, aku sedang memetik jamur di hutan karena persediaan makanan di rumah semakin sedikit.

F A T E [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang