10 ; Semua Ini Salahku?

1K 162 6
                                    

Tanpa Sunoo sadari, tinggal tiga hari lagi menuju pesta pendewasaannya. Ucapkan terimakasih pada Duke Aesier yang telah banyak membantunya.

Ia juga bertemu dengan adik sepupu dari Duke Aesier. Niki namanya dan baru berusia 14 tahun. Dia adalah anak yang bersemangat namun terkadang juga menyebalkan. Tapi tak apa, itu lebih baik dibanding orang-orang di kediamannya.

Banyak yang berlalu selama persiapan.
Meskipun begitu Olivia tidak menemuinya sama sekali. Jadi segala persiapan bisa berjalan dengan baik.

"Aku tahu semua akan kacau"

"Itu benar, lihat saja semuanya, terlalu sederhana."

"Itu merendahkan harga diri Keluarga Aiden"

Bisikan dari para pelayan sudah menjadi makanan Sunoo sehari-hari. Awalnya Sunoo mengikuti keinginan mereka dengan menambah ini dan mengurangi itu, tapi tetap saja semua nampak kurang di mata mereka. Jadi Sunoo memutuskan untuk membuat pesta seperti yang ia inginkan.

Sunoo juga mengajari chef untuk memasak sup daging, kimchi, dan juga beberapa makanan manis khas korea.

Orang-orang terheran dari mana Sunoo bisa memasak. Ia memberikan alasan bahwa sebenarnya dia sering memasak disaat semua orang tidak memperhatikan.

Itu bukanlah kebohongan.
Di kehidupan sebelumnya Sunoo selalu memasak sendiri. Tidak ada satupun yang akan memasak untuknya ataupun ibunya. Jadi Sunoo bersusah payah untuk belajar memasak.

Disaat memasak, Sunoo selalu teringat ibunya.

Apakah ibu makan dengan baik?

Apakah ayah masih menyakiti ibu?

Apakah ibu sedih karena aku tiada?

Atau ibu bahagia?

Entahlah, semua pertanyaan yang tak mampu Sunoo jawab membuatnya terdiam.

Apa arti dari hidupnya sekarang? Mengapa ia terkurung ditempat ini tanpa tujuan. Apakah memang untuk terbunuh oleh tunangannya sendiri?

"Anda melamun lagi." Ucap Heeseung yang berdiri dihadapan Sunoo.

"Ah, maafkan saya. Sepertinya saya sedikit kelelahan." Sunoo tersenyum.

"Apa ada yang mengganggu dipikiran Anda? Kata seseorang, jika memiliki masalah harus diceritakan kepada orang lain agar tidak gila."

"Siapa yang mengatakan hal itu?" Jawab Sunoo terkekeh.

"Saya serius. Anda bisa menceritakannya pada saya. Niki bilang saya adalah pendengar yang baik."

"Saya tidak apa-apa Duke. Mungkin karena pestanya sudah dekat, saya jadi banyak pikiran."

"Anda belum mempercayai saya ternyata." Heeseung merungut. Ia berlagak bersedih.

Sunoo tak kuat melihat pemandangan di depannya. Benar-benar seperti seekor anak anjing yang memohon untuk dikabulkan keinginannya.

"Saya tidak bermaksud begitu Duke—"

"Sunoo, kau disana?"

Suara Jay menginterupsi keributan diantara keduanya.

"Iya kak, ada apa?"

"Ada yang ingin aku bicarakan." Tatapan Jay sangat serius. Entah mengapa Sunoo memiliki firasat buruk.

"Tidak bisakah dibicarakan disini?"

"Tidak."

Sunoo menghela nafas.
Ini sudah pasti susah. Apakah Jay akan menyalahkannya lagi atas sesuatu yang terjadi?

F A T E [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang