15 ; Kesan Pertama Yang Menyebalkan

916 164 6
                                    

Normal POV

Setelah tenang,
Sunoo kembali ke Ballroom. Ia menemui beberapa bangsawan yang sangat ingin berbicara dengannya.

Hal yang selalu dilakukan oleh para bangsawan. Mencari muka.

Para bangsawan itu tiba-tiba menjauh saat seseorang mendekat.

Sunghoon.

Putra Mahkota sekaligus tunangan Sunoo yang sangat ingin ia hindari.

"Selamat atas pendewasaan mu." Ucapnya sambil tersenyum pada Sunoo.

Sungguh apa yang orang-orang katakan tentangnya bukan tipuan. Pria dihadapan Sunoo ini memang sangat tampan.

Rambutnya yang sehitam malam dan kulitnya seputih salju di musim dingin. Tatapannya bisa menelan siapapun.

Jika Sunoo harus memberi nilai, maka nilainya sempurna.

Meskipun terpukau, Sunoo kembali pada kenyataan.

"Terimakasih, Putra Mahkota. Saya tidak tahu Anda akan datang."

"Kenapa tidak? Kau mengundang ku kan-" Ia meneguk segelas wine.

"-Kenapa kau tidak meminta ku untuk menjadi pendamping mu hari ini? Apa karena kau telah memilih seseorang dari Keluarga Aesir?" Sunghoon terkekeh.

"Apa maksud Anda?" Sunoo menatap nyalang.

"Wow, aku tidak pernah tahu bahwa tunanganku sangat galak. Tapi aku tidak masalah jika kau mau bermain-main dulu dengan Heeseung sebelum menikah denganku."

Baiklah, Sunoo mencabut semua perkataannya tadi. Memang pria ini sempurna, tapi sikap menyebalkan ini membuat nilainya menjadi nol.

"Saya tidak suka bercanda. Saya mengirimkan 2 surat untuk meminta Anda menjadi pendamping saya tapi Anda tidak membalas. Saya harus apa?"

Sunghoon menaikkan satu alisnya.

"Kau mengirimkan surat?"

"Ya, saya mengirimnya."

"Tapi Aku tidak pernah menerimanya." Sunghoon menatap Sunoo dengan bingung.

"Mungkin karena surat itu berasal dari saya, jadi tidak terlalu penting dan dibuang begitu saja. Permisi Yang Mulia, Saya sedikit kelelahan."

Sunoo pergi dari hadapan Sunghoon. Meninggalkan Sunghoon terhanyut dalam pikirannya.
_______________________________________

Sunoo sangat kesal tapi ia tidak bisa meninggalkan pesta. Jadi dia hanya duduk di balkon. Heeseung menemaninya tanpa mengucapkan apapun.

"Anda melihat saya berbicara dengan Putra Mahkota ya?" Ucap Sunoo memecah keheningan.

"Ya, saya melihatnya." Heeseung berkata dengan lembut sembari menatap Sunoo.

"Dia menyebalkan." Kini sunoo menundukkan pandangannya lalu menatap pemandangan di luar istana.

Heeseung masih menatap Sunoo lalu terkekeh.

"Sunghoon hanya tidak tahu cara mendekati omega. Mungkin terkadang dia menyebalkan, tapi dia Alpha yang baik."

"Bagaimana Anda bisa sangat yakin?" Sunoo langsung memandang Heeseung dan merasa tidak terima jika pria di hadapannya ini membela tunangannya yang menyebalkan.

"Karena Saya melihatnya sendiri."
_______________________________________
2 hari sebelum pesta pendewasaan Sunoo, Di Istana.

"Heeseung, katakan padaku. Kau sering menemuinya kan?"

Sunghoon menatap Heeseung yang sedang menikmati teh sedangkan dia menunggu pelayan merapikan pakaiannya.

"Ya, aku sering bertemu dengannya. Memangnya dirimu? Bagaimana pun aku asistennya."

"Jangan begitu. Aku juga ingin menemuinya tapi tradisi konyol itu tidak membiarkan ku menemuinya sampai pesta pendewasaannya. Tapi apa maksudmu dengan asisten?"

"Grand Duke Parveen mengizinkan ku untuk membantu Tuan Muda Sunoo menyiapkan pesta." Heeseung menyeringai menang pada Sunghoon.

"Dasar buaya. Dia itu tunanganku. Cari omega lain."

Dengan kesal, Sunghoon melempar sebuah buku yang langsung ditangkap oleh Heeseung.

"Memang benar. Dia tunanganmu. Tenang saja." Heeseung berucap santai sambil membaca buku yang tadi di lempar oleh Sang Putra Mahkota.

"Cih, jika kau bukan sahabatku, aku sudah membunuhmu."

"Silahkan jika ingin membunuhku, tapi kau akan kehilangan salah satu sekutu terbesarmu." Heeseung terkekeh menanggapi ucapan sahabatnya.

Hening untuk beberapa saat. Sunghoon selesai mengenakan pakaiannya. Ia kemudian duduk berhadapan dengan Heeseung.

"Aku sangat gugup karena akhirnya aku bisa bertemu dengannya. Apa dia baik-baik saja sekarang?" Ucap Sunghoon sambil menikmati teh.

"Tidak usah gugup. Sunoo sangat manis dan untuk sekarang dia baik. Dia juga sudah berbaikan dengan Jay."

"Kau memuji tunanganku lagi, tapi syukurlah jika dia baik-baik saja. Entah apa yang dipikirkan oleh Jay sampai dia membenci adiknya sendiri." Sunghoon menghela nafas lega setelah mendengar ucapan Heeseung.

"Ngomong-ngomong tentang itu, aku curiga sesuatu-"

Heeseung menghentikan ucapannya. Sunghoon mengangguk mengerti.

"Semuanya keluar."

Dengan ucapan itu, seluruh pelayan dan pengawal keluar dari ruangan.

"Lanjutkan."

"Ada yang salah dengan anak angkat Keluarga Aiden."

"Bukankah dia hanya seorang gadis?"

"Ku rasa lebih dari itu. Dia seperti penuh dengan kekuatan gelap. Aku punya firasat buruk padanya."

"Kau yakin? Jika hal ini salah, kau bisa dituntut menyebar fitnah."

"Itulah mengapa aku katakan padamu dan bukan pada yang lain. Kau tahu kan firasatku selalu benar. Ingat saja ucapan ku ini dan berhati-hati lah dengan gadis itu."

Sunghoon mengangguk. Ia memutuskan untuk mempercayai sahabatnya.

TBC

F A T E [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang