Saat itu aku terjatuh dan tenggelam dalam mata birumu yang sedikit gelap.
Jatuh dan terus terjatuh meski dalam perasaan yang tak berbalas aku terus tenggelam.
Aku selalu bersabar. Dan mencintaimu dalam diam, tidak. Aku tidak pernah percaya jika cinta sejati itu ada hanya saja aku mempercayai ucapan kosong mu dikala dulu.
Kala kita baru melangkah menuju masa Remaja, pertama kali memakai seragam dimana kita dinyatakan sebagai anak SMA.
Bila kembali mengingat. Pada nyatanya pertemuan kita bukan lah kampus yang membawa penuh luka namun masa SMA yang membuat trauma.
Siapa yang terjatuh pertama kali? Hanya saja ketika bahagia kita Rasa hanya setahun lantas kau hilang dengan semua kenangan kita.
Masih teringat jelas bagaimana benda keras itu menghantam kepalamu, menyelamatkanku yang benar-benar sangat egois dulu lantas atas segalanya kau kehilangan setengah dari ingatanmu.
Dan aku adalah wanita dari ingatanmu yang hilang.
Aku salahkan diriku dan pada akhirnya aku memilih pergi dari kenyataan sebab sedih hati dan aku tak menyangka kampus mempermukan kita kembali namun kau menjadi orang yang begitu asing.
Aku tidak percaya tak ada sedikit dari dirimu mengingatku, bahkan hatimu yang mencintaiku pun kini begitu dingin lantas aku mencoba mendekat tanpa mengingat masa lalu.
Menelan mentah-mentah kita pernah bersama sendiri. Aku hanya percaya dan menunggu jika aku berusaha menunjukan maka hatimu akan mengingatku.
Tapi tidak. Aku benar-benar hancur dan runtuh saat kau jatuh cinta pada wanita lain dan tergila-gila karnanya.
Leo.
Aku pendam semua kenangan kita sendiri dan melepaskan mu.
•
•
Jennie rasakan usapan lembut di pipinya, dia membuka mata dan terdiam saat Ji duduk tenang disamping ranjang, menatap dirinya dengan sedikit cemas.
"Kau baik-baik saja? Kau menangis dalam tidurmu" Jennie menggeleng pelan, dia memilih duduk dan memeluk Ji.
"Kapan kau datang?" Lirih suara terdengar, sepertinya Jennie masih belum tenang seakan-akan ada goresan kuat didalam hatinya.
"Setengah jam yang lalu," Jennie hanya diam setelah mendengar jawaban. Dia rasakan Ji mengelus-elus punggungnya, dia menarik nafas untuk tenang setelah dia bermimpi tentang masa lalu bersama Leo.
" Tunggu sebentar" Ji melepas pelukan mengambil segelas air dan memberikannya pada Jennie,
"Terimakasih" Ji hanya anggukan kepalanya, dia lirik Jaeha yang masih tertidur pulas,
"Lisa bilang jam 7 kita harus segera bersiap, aku akan bersama Jaeha dan Rio nanti"
"Hm.' Ji menarik nafasnya dia mengusap kedua pipi Jennie dan menatap Jennie dengan lembut,
"Aku tidak tau apa yang mimpikan. Hanya saja kau bisa tenang, aku bersamamu." Jennie anggukan kepalanya dan mencoba untuk tersenyum.
"Kemarilah" Ji menarik Jennie, dia peluk kembali,
"Apapun yang terjadi aku akan menjadi tempat bersandar untukmu, jangan memendamnya sendiri hingga kau terlihat hancur meski kau sedang tertidur"
"Kau akan terluka jika aku ceritakan." Ji tersenyum kecil, sebab dia tau apa yang membuat Jennie seresah ini.
