CHAPTER 18

316 40 20
                                    

Happy reading cintahhh 💋💋

"Hah, aku kenyang sekali, sushi ini benar-benar nikmat"ujar Veronica seraya mengelus perutnya

Albara menghapus jejak makanannya dengan sapu tangan yang ia punya, tersenyum kecil menatap Veronica yang bersandar di kursi dengan tangan yang mengelus permukaan perutnya

"Puas dengan makanannya?"tanya albara seraya meletakkan tangannya di meja yang berada di tengah mereka

Veronica mengangguk antusias seraya tersenyum manis, dengan perlahan menegakkan tubuhnya menatap penuh albara yang menatapnya dengan alis yang terangkat

"Aku puas, apalagi ada pria tampan yang menemaniku"goda veronica seraya terkekeh kencang saat albara langsung pura-pura pingsan setelah ia goda

"Aku rasanya ingin pingsan saat dipuji oleh wanita cantik seperti dirimu"goda albara kembali kemudian keduanya terkekeh dengan puas

"Sekarang telah larut malam, kau tak pulang?"tanya albara seraya beranjak dari duduknya, pria itu menatap Veronica yang juga ikut bangkit berdiri setara denganya

"Um, aku akan pulang"balas Veronica

"Mau kuantar"

"Apa kau tidak repot"

"Tidak. selagi kau terus bersamaku, semuanya tidak ada yang repot"ujar albara seraya mengedipkan sebelah matanya

Diluar dugaan pikir Veronica, ia pikir albara dingin dan datar ternyata semuanya sirna karna terus berbicara kepadanya, mungkin hanya dirinya, pikir Veronica

"Kemari, akan kuantar kau"ajak albara seraya mempersilahkan Veronica untuk berjalan di depan terlebih dahulu

Setelah sampai di mobil keduanya masuk dan menikmati alunan lagu dari radio mobil albara, sesekali keduanya saling menatap lalu tertawa kemudian

"Apakah ini rumahmu?"tanya albara setelah menghentikan mobilnya tepat di depan sebuah rumah putih yang terlihat megah, walau pria itu juga memiliki rumah yang lebih megah dari itu

"Iya benar, ini rumahku, ingin mampir"tawar Veronica seraya turun dari mobil albara

"Lain kali saja, ini sudah larut, aku duluan sampai jumpa kembali"ujar albara sambil menjalankan mobilnya meninggalkan Veronica yang masih setia berdiri di depan gerbang

"Eh non, baru pulang?"tanya pelayan sembari memasukkan sampah ke tong sampah

Veronika menoleh sembari menarik senyum tipis di bibirnya,wanita itu mengangguk membuat pelayan paruh baya itu tersenyum tipis

"Itu tadi siapa ya non?, ganteng banget"ujar pelayan itu sembari menggoda Veronica yang justru tertawa kecil

"Calon suami kedua bi"bisik Veronica kemudian berlari masuk ke dalam rumahnya, pelayan yang mendengarkan bisikan tersebut langsung tertawa keras sembari menggelengkan kepalanya

"Nggak papa, kan suaminya juga punya istri dua"ujar pelayan itu sembari terkikik geli memasuki area dapur

_____

Berbaring menatap langit-langit kamarnya, Veronica tersenyum malu sembari menelungkup kan kepalanya di bantal, hari ini rasanya hatinya begitu bahagia, bagai ia kembali ke masa muda dan jatuh cinta, lagi?

Entahlah yang ada di pikiran Veronica saat ini ia begitu senang, dan jujur ia sedikit bisa melupakan masalah rumah tangganya yang hampir kacau

"Sepertinya jatuh cinta kembali, tidak masalah?"gumam Veronica sembari tersenyum malu yang terukir di bibirnya

"Kim saja bisa, bagaimana mungkin aku tidak?"ujar Veronica sembari tersenyum miring

Tanpa mengganti pakaiannya wanita itu mulai terlelap nyaman di kasurnya, bahkan wanita itu tersenyum sambil menggumamkan kata yang tidak jelas

_______

Singapore city
 
     3 hari kemudian

Tak terasa hari berlalu dengan begitu cepat, Kim yang tengah berkutat dengan laptopnya itu dengan pandangan serius seraya berdecak, saat Jennie terus saja mencolek bahunya dengan terus-menerus

"Ada apa?. Jangan menggangguku pesan saja makanan jika kau lapar"ujar Kim seraya kembali fokus kepada laptopnya

Jennie berdecak kesal seraya beranjak dari duduknya dengan wajah yang tertekuk dalam

"Pesan lagi?, tidak bisakah kita ke restoran saja, sudah tiga hari kita di sini dan kau masih saja terus menatap laptop tak berguna itu"decak Jennie dengan pandangan kesalnya

"Kau pikir aku mengajakmu kesini untuk liburan?, tidak. Aku kemari hanya untuk kerjaan semata bukan hal yang tak berguna yang ada di pikiranmu. Jennie"sentak Kim tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop

"Bahkan saat berbicara seperti inipun kau tidak menatapku sesekali saja, ayolah kita ke restoran Kim tinggalkan dulu pekerjaan konyol mu itu"sinis Jennie seraya menendang ujung sepatu Kim yang mengkilat

"Jangan melewati batas mu jen"dingin Kim menutup laptopnya kemudian menatap jengkel Jennie yang seolah-olah meremehkan pekerjaannya

"Jika kau tidak ingin memesan apapun, terserah aku tak perduli. Jangan mengoceh tak jelas di hadapanku jika tak ingin aku menendangmu untuk keluar dari hotel ini"sarkas Kim sambil memasuki toilet, tak lupa menutupnya dengan sekencang-kencangnya hingga membuat Jennie terperanjat di tempatnya

Jennie menendang ujung kasur dengan dada yang bergemuruh, kedua tangannya terkepal erat dengan urat yang menonjol seraya mengumpat dengan begitu kesal

Sedetik setelah mengumpat berbagai hal, Jennie kemudian mengatur nafasnya agar teratur seraya mulai merasakan dadanya yang perlahan mulai tenang

"Tidak Jennie jangan seperti ini, menaklukan Kim adalah hal yang mudah, jangan menyerah yang Jennie jangan, misimu sebentar lagi akan selesai Jennie,"gumam Jennie dengan tangan yang menyugar rambutnya yang berantakan akibat angin kecil yang berasal dari jendela kamar yang Kim sewa

Dengan rasa jengkel yang masih melekat di dalam dirinya Jennie keluar dari hotel dengan menghentakkan kedua kakinya, tak perduli penghuni hotel lainnya terganggu, karna saat ini keadaan dirinya benar-benar kacau

























Gimana??

(826 kata)

See you next time

BABAYYY💋💋💋👋👋👋










21 Mei 2024

AFTER MARRIAGE, HE RETURNED!!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang