CHAPTER 37 END

391 28 8
                                    

Happy reading 💋

Netra cantik itu terfokus menatap pria yang ada di sebrang jalan, melihat gerak-gerik pria itu ketika sedang tersenyum tipis melipat kedua tangannya di depan dada, wanita itu tak mengalihkan pandangannya

Seperti inilah dulunya ia kembali jatuh cinta, merasakan debaran jantung yang menggebu-gebu, terhenti ketika mereka saling bertemu, dulunya

Dulu. Itu dulu.

Sekarang entah perasaan apa yang wanita itu rasakan

Sakit, sesak, semuanya menyatu ketika melihat kembali wajah sempurna itu hatinya kembali tersayat perih, penghianatan dan kebohongan membuatnya kembali menumbuhkan rasa benci di dalam hatinya

Setiap hari ingin menyangkal, menghindar berusaha terima keadaan, tapi tak semudah itu, bayang-bayang akan penghianatan yang mengisi hari-harinya membuat dirinya kembali dilanda rasa sakit di ulu hatinya

Bahkan rasa di dalam hatinya ia sendiri bingung apakah rasa ini cinta atau benci, semuanya terasa menyatu hingga ia sulit untuk mencerna rasa itu

Mengalihkan pandangannya dengan lambat, ketika pria itu berbalik dan melangkah mendekatinya

"Disini terlalu ramai jika kita ingin saling membunuh, pun semua orang akan melihat semuanya, kau tidak akan aman"ujar Albara seraya menerbitkan senyuman kecilnya

Veronica tersenyum sinis seraya menatap albara dengan kebencian di netranya, Albara menatap dalam netra wanita itu, menghela nafas lah pria itu ketika dirasa pinggiran matanya memanas ingin mengeluarkan cairan bening

Menggigit bibir bawahnya yang bergetar seiring kedua bahunya bergetar, Veronica mengalihkan pandangannya ke sembarang arah seiring matanya juga ikut memanas dan memburam

"Ka-kau sudah siap rupanya baiklah kita, ki-kita pergi dari sini kemudian mencari tempat yang sepi.."sulit rasanya untuk Veronica mengeluarkan tiap kata-kata dari mulutnya, terasa kelu dan kaku

______

Disinilah mereka berdua berada di tempat luas dengan nuansa yang remang-remang, berjarak dan saling menatap dengan pandangan yang berbeda-beda

Albara meremas pistol yang berada di genggamannya dengan tatapan yang masih sama dengan diiringi dengan netranya yang memerah

"Satu hal yang harus kau selalu ingat, sampai dengan hari ini, mungkin akan membuatmu untuk  sulit percaya, tapi dengar.. cintaku kepadamu benarlah tulus mau kau menganggap ini serius ataupun tidak, hari ini aku akan mengungkapkanya, mau kau melihat kebenaran yang ada di hadapanmu, mau kau menganggap diriku atau perasaan ku selama ini adalah candaan semata, tapi ingatlah sebelumnya aku memang telah jatuh kepadamu, sebelum hari ini diriku dan jiwaku telah sepenuhnya milik mu,."jelas albara seraya memperlihatkan lengannya kepada Veronica, diikuti dengan nadinya ada berbagai macam goresan dari benda-benda yang berbeda

"Aku tidak pernah sekalipun mencoba untuk membencimu, karna dengan menyakitimu sama saja aku menyakiti mommy ku, tapi sayangnya caraku memperlihatkannya kepadamu itu salah, justru kau membenciku, Aku tidak marah sedikitpun kepadamu, justru aku membenci diriku sendiri, yang begitu tega mematahkan kepercayaan mu kepadaku, ak—

DOR

Albara menatap gemetar Ujung sepatunya yang menjadi sasaran tembakan Veronica, mendongak melihat wajah Veronica yang telah begitu merah disertai dengan isakan pilu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AFTER MARRIAGE, HE RETURNED!!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang