Happy reading 💋
Netra cantik itu terfokus menatap pria yang ada di sebrang jalan, melihat gerak-gerik pria itu ketika sedang tersenyum tipis melipat kedua tangannya di depan dada, wanita itu tak mengalihkan pandangannya
Seperti inilah dulunya ia kembali jatuh cinta, merasakan debaran jantung yang menggebu-gebu, terhenti ketika mereka saling bertemu, dulunya
Dulu. Itu dulu.
Sekarang entah perasaan apa yang wanita itu rasakan
Sakit, sesak, semuanya menyatu ketika melihat kembali wajah sempurna itu hatinya kembali tersayat perih, penghianatan dan kebohongan membuatnya kembali menumbuhkan rasa benci di dalam hatinya
Setiap hari ingin menyangkal, menghindar berusaha terima keadaan, tapi tak semudah itu, bayang-bayang akan penghianatan yang mengisi hari-harinya membuat dirinya kembali dilanda rasa sakit di ulu hatinya
Bahkan rasa di dalam hatinya ia sendiri bingung apakah rasa ini cinta atau benci, semuanya terasa menyatu hingga ia sulit untuk mencerna rasa itu
Mengalihkan pandangannya dengan lambat, ketika pria itu berbalik dan melangkah mendekatinya
"Disini terlalu ramai jika kita ingin saling membunuh, pun semua orang akan melihat semuanya, kau tidak akan aman"ujar Albara seraya menerbitkan senyuman kecilnya
Veronica tersenyum sinis seraya menatap albara dengan kebencian di netranya, Albara menatap dalam netra wanita itu, menghela nafas lah pria itu ketika dirasa pinggiran matanya memanas ingin mengeluarkan cairan bening
Menggigit bibir bawahnya yang bergetar seiring kedua bahunya bergetar, Veronica mengalihkan pandangannya ke sembarang arah seiring matanya juga ikut memanas dan memburam
"Ka-kau sudah siap rupanya baiklah kita, ki-kita pergi dari sini kemudian mencari tempat yang sepi.."sulit rasanya untuk Veronica mengeluarkan tiap kata-kata dari mulutnya, terasa kelu dan kaku
______
Disinilah mereka berdua berada di tempat luas dengan nuansa yang remang-remang, berjarak dan saling menatap dengan pandangan yang berbeda-beda
Albara meremas pistol yang berada di genggamannya dengan tatapan yang masih sama dengan diiringi dengan netranya yang memerah
"Satu hal yang harus kau selalu ingat, sampai dengan hari ini, mungkin akan membuatmu untuk sulit percaya, tapi dengar.. cintaku kepadamu benarlah tulus mau kau menganggap ini serius ataupun tidak, hari ini aku akan mengungkapkanya, mau kau melihat kebenaran yang ada di hadapanmu, mau kau menganggap diriku atau perasaan ku selama ini adalah candaan semata, tapi ingatlah sebelumnya aku memang telah jatuh kepadamu, sebelum hari ini diriku dan jiwaku telah sepenuhnya milik mu,."jelas albara seraya memperlihatkan lengannya kepada Veronica, diikuti dengan nadinya ada berbagai macam goresan dari benda-benda yang berbeda
"Aku tidak pernah sekalipun mencoba untuk membencimu, karna dengan menyakitimu sama saja aku menyakiti mommy ku, tapi sayangnya caraku memperlihatkannya kepadamu itu salah, justru kau membenciku, Aku tidak marah sedikitpun kepadamu, justru aku membenci diriku sendiri, yang begitu tega mematahkan kepercayaan mu kepadaku, ak—
DOR
Albara menatap gemetar Ujung sepatunya yang menjadi sasaran tembakan Veronica, mendongak melihat wajah Veronica yang telah begitu merah disertai dengan isakan pilu
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MARRIAGE, HE RETURNED!!! (END)
AcakBIJAK DALAM MEMBACA, JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN FOLLOW AUTHOR!!!.🌚🌚🗣️🗣️ "Jika tidak denganmu, juga tidak dengan yang lain" "Pernikahan adalah hal yang sakral, maka itulah aku tidak ingin mengulangi kembali hal sakral yang mem...