CHAPTER 32

325 40 6
                                    

Happy reading cintahhh 💋💋

Mengerjapkan matanya kecil menatap shower yang masih menyala membasahi dirinya, Veronica meraba  lantai disekitarnya yang begitu sangat dingin, ia teringat ia semalam begitu kesakitan hingga membawa rasa sakit itu ke alam tidurnya

Memastikan kembali bahwa rasa sakit itu telah hilang dengan memegang dadanya, Veronica tersenyum tipis seraya menghela nafas lega

Bergegas keluar meninggalkan kamar mandi karna wanita itu sungguh kedinginan,

Veronica menatap beberapa barang yang ada dilemarinya dengan mata yang perlahan memanas, semua barang itu adalah pemberian dari Albara, Veronica akui pria itu melakukan effort yang begitu tinggi kepadanya walaupun selama ini semuanya hanyalah sandiwara pikir wanita itu

Mengambil beberapa bando dengan motif kartun diatasnya, bando yang albara berikan kepadanya saat dirinya merengek ingin naik ke bianglala, Albara melarangnya karna telah larut malam hingga membuat Veronica marah dan berniat ingin pergi, tapi albara malah memberikannya bando itu dengan ekspresi wajah yang memelas sehingga Veronica mau tak mau menerimanya dengan perasaan yang begitu dongkol

Mengusap sudut matanya dengan kasar Veronica mengumpulkan barang-barang itu ke dalam koper, dan berniat ingin mengembalikannya kepada albara, melakukannya dengan tergesa-gesa pun juga dengan netranya yang juga tergesa-gesa mengeluarkan cairan bening panas menjalar di lingkar matanya

Wanita itu tersedu-sedu seraya dengan perlahan memasukkan kembali sisa barang yang belum ia masukkan kedalam koper

Setelah memastikan semuanya masuk kedalam kopernya Veronica menyeret koper itu dengan pelan meninggalkan apartemennya menuju ke apartemen milik albara

_________

Setelah menempuh perjalanan dengan waktu beberapa menit kini Veronica telah berdiri dipintu apartemen berwarna coklat, wanita itu bingung ingin mengetok atau memencet bel

Sejenak wanita itu menghela nafas seraya mulai memencet bel dan ia ketok pintu itu dengan bersamaan, tak mendapat jawaban ataupun sahutan membuat Veronica memencet kembali bel dan ia ketuk kembali pintu coklat itu

Mulai panik juga khawatir saat dirinya tidak mendengar pergerakan apapun dari pintu yang ada di hadapannya, Veronica merogoh tasnya setelah ingat albara pernah memberikan kunci cadangan apartemen pria itu padanya

Setelah menemukan kunci itu dengan tergesa-gesa wanita itu mulai berusaha membukanya, tak jarang wanita itu mengumpat beberapa kali saat kunci yang ia gunakan selalu jatuh karna tangannya yang gemetaran

Ceklek

Veronica menghela nafas panjang disertai kelegaan saat akhir pintu coklat itu telah terbuka, tanpa membuang waktu lagi wanita itu langsung masuk, bahkan wanita itu meninggalkan koper yang ia bawa tadi padahal itu adalah salah satu alasan ia kemari

Veronica terdiam mematung menatap kondisi albara yang terbaring dilantai, dengan pecahan gelas kaca disekitarnya, ponsel yang retak juga guci yang juga telah rusak parah yang berada di sudut kanan pria itu

Netranya memicing saat melihat botol kecil yang di dalamnya ada semacam kapsul putih dengan jumlah yang terbilang cukup banyak,

AFTER MARRIAGE, HE RETURNED!!! (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang