Happy reading cintahhh 💋💋
"Belok Al,aku ingin kerumah sakit"cegah Veronica saat Albara ingin terus menerus berjalan lurus
"Rumah sakit?"tanya Albara Veronica mengangguk dan menoleh memperlihatkan senyuman manisnya
Albara menaikkan alisnya seraya terkekeh dengan berat, entah apa yang sekarang ada di pikiran kekasihnya ini, yang jelas apapun yang dilakukan oleh Veronica Albara tetap menyukainya
"Aku ingin menjemput ajal Jennie"terang Veronica tanpa Albara bertanya kepadanya
"Ingin melakukan apa?"tanya Albara
"Memutuskan semua alat yang ada ditubuhnya"ujar Veronica, Albara mengangguk tanpa menoleh seraya mengetuk-ngetuk stir mobilnya dengan pelan
"Apa tidak terlalu cepat untuk dirimu bertindak, bukan membelanya hanya saja aku takut kau yang akan tertangkap nantinya"jelas Albara dengan pelan,Veronica menatap sinis Albara yang langsung terkekeh kecil ditempatnya
"Alright, sorry babe, hanya memberi sedikit peringatan kepadamu"ujar Albara, yang masih terkekeh saat veronica semakin sinis menatapnya juga jengkel
"Sorry babe "cibir Veronica seraya dengan jengkel memperagakan gaya bicara Albara membuat pria itu justru terbahak bahak disampingnya
_______
Sesampainya di gedung rumah sakit Veronica menatap Lamat lorong koridor rumah sakit dengan tampang dinginnya, melakukan semua ini telah ia pikir dari kehari-hari
Memantapkan menghabisi nyawa seseorang bukanlah kemauannya tetapi demi membalas perbuatan orang itu sendiri
Berjalan menyusuri lorong ke lorong hingga terhenti menatap ruangan seorang wanita yang kini terbaring lelap di kasurnya
Perlahan bibirnya tersungging senyuman seringai menyeramkan sambil memasuki ruangan itu dengan perlahan diikuti Albara yang hanya menampilkan wajah datarnya
"Bangunlah, aku tau kau telah sadar"ujar Veronica seraya mendudukkan bokongnya di samping Jennie
Dan benar saja Jennie mengerjapkan matanya dengan perlahan, dan Veronica sedikit terkejut mendapati mata yang membengkak sendu juga sedikit memerah dari seorang Jennie
PLAKK
"AKH SIALAN"umpat Veronica yang hampir tersungkur jika saja Albara tidak memegangnya
Mendapatkan tamparan yang begitu kuat dari Jennie,membuat Veronica menjadi berang
"Apakah itu sakit?"tanya Jennie dengan pelan seraya bangkit dari tidurnya hingga wanita itu terduduk menyandar di bantalnya
Veronica terdiam dengan tampang dinginnya,kemudian terkekeh sembari bersedekap dada, menunduk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Jennie yang spontan mundur
"Dalam keadaan seperti inipun, kau masih punya tenaga menamparku, tamparan tadi tidaklah sakit hanya sedikit perih dan kurasa tanganmulah yang terluka hum?"jelas Veronica sembari menyatukan alisnya seraya terkekeh dengan pelan
PLAKK
"AKHHH"
"Tak adil jika hanya kau yang menampar ku, aku pun juga harus menamparmu jadi kita menjadi impas, Kim Jennie"sarkas Veronica sambil tersenyum manis, Albara juga ikut tersenyum datar menatap Veronica yang semakin berani sekarang
KAMU SEDANG MEMBACA
AFTER MARRIAGE, HE RETURNED!!! (END)
De TodoBIJAK DALAM MEMBACA, JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK DENGAN VOTE DAN FOLLOW AUTHOR!!!.🌚🌚🗣️🗣️ "Jika tidak denganmu, juga tidak dengan yang lain" "Pernikahan adalah hal yang sakral, maka itulah aku tidak ingin mengulangi kembali hal sakral yang mem...