-PERAYAAN-
Entah apa yang merasukimu.
Mungkin itu lagu yang cocok untuk mengungkapkan kelakuan Taehyung saat ini. Bagaimana tidak? Dengan berbekal nomor handphone yang ditulis dan diselipkan maniak itu di dalam bukunya, Taehyung menghubungi orang yang paling ia hindari dan ia beci dalam hidupnya.Saat telah tersambung dengan si pemilik nomor, Taehyung malah diam tak mampu berbicara. "Maaf ini siapa?” Suara Jungkook terdengar sangat sopan.
Oh my God, apa ini benar suara Jungkook? Maniak ini bisa juga punya tata krama? gumam Taehyung dalam hati.
"Apakah ini Jungkook?" tanya Taehyung kemudian.
"Kau ... oh ya ampun apa aku bermimpi?" Suara yang tadi lembut berubah jadi tawa yang memekakkan telinga, sungguh perubahan yang sangat drastis.
"Aku boleh mengunjungimu?"
Demi Tuhan, apa Jungkook sedang bermimpi? Pria yang dia impikan dalam fantasi terliarnya menyerahkan dirinya sendiri pada Jungkook tanpa harus susah payah Jungkook merayu atau memaksanya?
.
.
.Taehyung berjalan melewati gang sempit yang dulu pernah ia lalui saat pulang dari rumah Jungkook. Ia melewati kerumunan anak kecil lagi seperti biasa yang bermain bersama kawan-kawannya. Taehyung melihat Jungkook telah berdiri di depan pintu rumahnya yang sedikit miring akibat engsel yang sudah karatan. Taehyung miris melihatnya apalagi sebagian cat dinding rumah itu sudah mengelupas di makan usia.
Taehyung mengambil napas panjang mengumpulkan kekuatan untuk menemui monster sex yang sudah mengambil keperjakaannya. Ia bukannya tidak takut Jungkook akan mengulangi hal yang sama,namun saat terakhir ia bertemu Jungkook di toko buku, Taehyung merasa Jungkook punya sisi yang baik dan mungkin Taehyung bisa benar-benar membantu Jungkook mengubah kebiasaan buruknya.
Jungkook tersenyum lebar melihat kedatangan Taehyung. Bahagia di hatinya tak bisa disembunyikan. Ia langsung berhambur ingin memeluk Taehyung seperti yang biasa ia lakukan. Melihat ada bahaya datang, Taehyung langsung menghindar dan mundur dua langkah.
Jungkook segera sadar untuk tidak menerkam Taehyung di depan rumahnya mengingat banyak anak kecil yang bermain di halaman. Tak pantas untuk melihat adegan mesum di usia mereka yang masih dini.
Jungkook mempersilahkan Taehyung masuk ke ruang tamu sempitnya yang hanya diisi dua kursi kecil yang tampak kumal dan tak terawat, seolah Taehyung bisa jamuran bila duduk di situ. Jungkook segera masuk ke kamarnya mengambil kemeja warna hitam miliknya yang kemudian ia letakkan di atas bantalan kursi sebagai alas duduk Taehyung. Melihat itu Taehyung mengernyitkan dahi, tak mengerti perlakuan Jungkook yang begitu santun padanya.
"Aku takut pantat indahmu kotor," ucap Jungkook disertai kekehan kecil yang langsung mendapat pukulan ringan dari Taehyung ke bahunya. Jungkook malah tertawa mendapat pukulan dari Taehyung.
"Caramu memukulku seperti gadis remaja yang merajuk pada kekasihnya," goda Jungkook yang mendapat pelototan dari mata lentik Taehyung.
"Jangan melotot begitu, wajahmu jadi semakin imut, aku tidak tahan melihatnya," goda Jungkook lagi yang langsung dibalas jitakan dari Taehyung ke kepalanya.
.
.Flashback.
Tadi pagi, seperti biasa Taehyung berangkat ke kantor dengan taxi, sekali ini Taehyung datang lebih awal sebab ada janji sarapan dengan Jimin dan Mingyu di kantin kantor. Di dalam lift yang hampir tertutup Taehyung berlari berusaha masuk sebelum pintu lift tidak tertutup rapat. Tak menyangka ternyata di dalam lift berdiri seorang pria cantik dan seorang bodyguardanya. Taehyung langsung menunduk memberi salam hormat, pria itu hanya membalas salam Taehyung dengan pandangan malas, namun Taehyung masih tetap tersenyum lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
OVER HORNY KOOKV VERSION
FanfictionJika napsu sudah bicara, maka hanya akan ada gairah yang menggebu. Membakar birahi, dan menyerukan kebahagiaan di antara norma yang memiliki sekat.