-GELAS YANG TERTUKAR-
Acara selesai tepat jam sembilan malam. Taehyung berpamitan pada Nenek Park dan juga Park Jinyoung, anak-anak membubarkan diri, sedang Hoseok kembali ke bar untuk melanjutkan shift malam.
Jungkook memaksakan diri untuk mengantarkan Taehyung ke apartemennya. Dengan alasan takut ada yang menculik Taehyung bila menunggu di halte sendirian di jam begini.
[Tahu aja Jungkook pikiran author sama reader, baru aja aku mau bawa karung buat nyulik Taehyung]
Sepeda motor butut itu melewati gang kecil yang sepi dan ke luar menuju jalan yang lebih ramai dengan kendaraan yang berlalu lalang, kebanyakan dari mereka pulang dari berkutat dalam pekerjaan sepanjang hari, ada pula yang sekedar mencari hiburan ke tempat-tempat yang masih terjaga dengan segala fasilitasnya.
Udara terasa dingin, apalagi laju motor Jungkook tak bisa lebih kencang sehingga waktu terasa lama untuk sampai dan udara dingin lebih betah menemani perjalanan. Jungkook berhenti di pinggir jalan, membuka jaket yang ia kenakan untuk disampirkan di bahu Taehyung.
"Pakailah dulu ...."
"Bagaimana denganmu?"
"Aku sudah biasa seperti ini," jawab Jungkook lembut penuh perhatian, seperti kekasih yang menghawatirkan gadis pujaannya.
Taehyung pun memakai jaket milik Jungkook dengan aroma maskulin yang lekat, tak menyangka sosok gila dengan rumah amburadul, punya selera parfum yang elegan bahkan baunya sekelas parfum internasional.
Parfum siapa yang kau curi ini, Jungkook? batin Taehyung.Jungkook semakin mengurangi laju motornya menikmati membonceng Taehyung yang bersandar di punggungnya dengan tangan melingkar di pinggang Jungkook. Taehyung tertidur entah sejak kapan. Apakah karena semilir angin, atau karena aroma dari tubuh Jungkook yang menenangkan, atau karena rasa nyaman saat Taehyung meletakkan kepalanya di tubuh Jungkook?
Jungkook tersenyum sepanjang jalan. Ingin rasanya berhenti di semak-semak dan melakukan hal yang tak senonoh pada pria yang diboncengnya. Jungkook mengguncang tubuh Taehyung begitu mereka sampai di parkiran apartemen sesuai alamat yang Taehyung sebutkan. Namun Taehyung sepertinya cukup lelah sehingga hanya gumaman yang terdengar dan tangannya jatuh begitu saja di bahu Jungkook.
Secara naluri, lahirlah ide yang nakal di otak mesum Jungkook yang memang biangnya pikiran kotor dan maniak. Jungkook memapah tubuh Taehyung hingga ke depan pintu kamar. Taehyung yang masih setengah sadar, merogoh sakunya untuk mengambil kunci dan memberikannya pada Jungkook. Dengan senang hati Jungkook menerima dan membuka pintu apartemen Taehyung.
Jungkook mendudukkan Taehyung di sofa, dan ia mencari saklar lampu untuk menerangi ruangan. Jungkook masuk ke dapur untuk membuat minuman, 2 gelas teh hangat kesukaan Taehyung. Ia merogoh sesuatu di saku celananya dan memasukkan bubuk aneh ke dalam gelas tersebut. Jungkook menyeringai iblis menyadari kepintarannya. Sebentar lagi macan kecil itu akan meraung meminta untuk dimasuki, pikir Jungkook.
Jungkook meletakkan minuman itu di meja, Taehyung mencoba membuka mata perlahan dan melihat Jungkook tengah tersenyum sambil menyodorkan segelas minumam.
"Cobalah teh hangat buatanku," ujar Jungkook g sambil menyembunyikan senyum jahatnya.
"Aku tidak haus," jawab Taehyung.
"Oh ayolah, kau terlihat lelah, teh hijau ini akan membuatmu sedikit rileks," Jungkook mulai membujuk dengan rayuan mautnya. Taehyung mengernyitkan dahi, teringat saat di bar Jungkook menawarkan minuman yang telah dicampur obat bius.
"Aku tidak mau minum yang ini, aku mau minum yang di atas meja," gumam Taehyung sambil menunjuk gelas yang berada di depan Jungkook.
"Itu gelasku, gelasmu yang ini ...." Jungkook menyodorkan lagi gelas yang dipegangnya ke tangan Taehyung.
"Apa bedanya? Itu sama-sama teh hijau, ‘kan? Atau jangan-jangan kau telah mencampur minumanku dengan sesuatu," ucap Taehyung lagi yang membuat Jungkook terhenyak.
Sialan rencanaku ketahuan, batin Jungkook."Tidak ada apa-apa dalam gelas ini," jawab Jungkook berusaha tidak terlihat mencurigakan.
"Kalau begitu kau minum dulu," ucap Taehyung sambil memaksa Jungkook untuk menghabiskan separuh teh hijau yang berada di gelas yang disodorkan Jungkook sejak tadi.
Dengan ragu Jungkook meminum separuh isi di gelas tersebut dan memberikan sisanya pada Taehyung. Namun Taehyung menampik gelas pemberian Jungkook, malah mengambil gelas yang ada di meja dan langsung menghabiskannya tanpa sisa.
Dalam pikiran Taehyung, jika Jungkook membuat dua gelas minuman, satu gelas yang disodorkan padanya pasti telah dicampur obat bius seperti biasa, sedang minuman satunya yang dibuat Jungkook untuk dirinya sendiri pasti lebih aman tanpa campuran apapun, sehingga tanpa ragu Taehyung menghabiskan isi dalam gelas yang hendak Jungkook minum untuk dirinya sendiri. Sekarang Taehyung yakin jika Jungkook akan hilang kesadaran akibat obat bius yang ia campur sendiri, dan Taehyung bisa tidur dengan tenang di kamarnya.
Jungkook tertidur di sofa dengan kaki sebelah naik ke atas meja, Taehyung tersenyum miring melihatnya, Begitulah akhirnya seperti peribahasa ‘senjata makan tuan’. Rasakan kau, batin Taehyung.
Taehyung hendak ke kamarnya mengganti baju dan tidur dengan nyaman. Ia merasa tak aneh saat tangannya sendiri menyentuh permukaan kulitnya serasa ada sensasi geli, tubuhnya memanas seolah terbakar oleh api hasrat yang menyala, apalagi saat melihat tubuh telanjangnya sendiri di cermin, serasa ia ingin menggerayangi dirinya sendiri dengan sentuhan. Dengan cepat Taehyung memakai kembali pakaian yang telah ia lepas.
Pikiran macam apa ini? gumam Taehyung.Apalagi melihat adik kecilnya tiba-tiba bangun tanpa tau apa penyebabnya. Taehyung seperti orang bingung, sebab dirinya merasa haus belaian, ingin disentuh dan dipuaskan, seolah ia sedang mengalami dahaga yang tak terkira.
Sementara itu, di ruang tamu, Jungkook membuka mata perlahan, tertawa cekikikan sebab telah berhasil mengelabui Taehyung untuk yang kedua kali. Bukan Jungkook namanya jika tidak cerdas dan banyak akal.
Dengan sengaja Jungkook membuat minuman yang sama dan memasukkan ke dalam dua gelas itu bubuk afrodisiak dengan takaran yang sama pula. Jadi tak akan ada bedanya Taehyung memilih untuk meminum yang mana, toh semua teh hijau sudah tercampur dengan obat pembangkit gairah yang sangat mempan itu. Dan malangnya Taehyung k malah menghabiskan satu gelas penuh yang berada di atas meja, sehingga reaksinya terhadap obat itu lebih cepat dan tentu lebih kuat dibanding Jungkook yang hanya minum separuh.Jungkook mulai melangkah pelan ke dapur, menuju kulkas, mengambil sendok dan garpu di rak. Kemudian ia membuka kamar Taehyung perlahan, dan melihat pemandangan yang membuat libidonya membumbung tinggi ke awan. Demi sebuah mahakarya yang terpahat sempurna dengan pemandangan yang membuat siapa saja akan mimisan di mana Taehyung tengah terpejam seolah merasakan sesuatu yang membuatnya bergairah, dua kancing kemejanya terbuka, dan dasi yang ia gunakan tadi berubah fungsi.
Sumpah demi langit dan bumi, bukan cuman air liur Jungkook yang netes, author dan reader pun pasti udah ilerran.
.
.
.Tbc.

KAMU SEDANG MEMBACA
OVER HORNY KOOKV VERSION
FanfictionJika napsu sudah bicara, maka hanya akan ada gairah yang menggebu. Membakar birahi, dan menyerukan kebahagiaan di antara norma yang memiliki sekat.