Soft kiss

418 48 2
                                    

-SOFT KISS-

Mobil hitam itu melesat membelah senja, matahari mulai meringkuk pergi. Kesunyian yang merayap menggetarkan hati.

Taehyung merasa ini pertama kalinya ia melihat wajah Jungkook yang lain. Bukan seorang maniak, atau lelaki mesum lagi. Jungkook terlihat serius, tanpa kata-kata kotor, diam dengan tatapan lurus ke depan.

Taehyung tak berani bertanya ada apa, yang jelas perubahan raut wajah Jungkook terjadi saat mereka ke luar dari restoran dan bertemu seseorang. Taehyung tidak begitu jelas dengan wajahnya, yang ia lihat sekilas orang itu adalah pria paruh baya dengan sepatu kulit dan setelan jas yang mahal.
Cemas melanda batin Taehyung, saat mobil yang ia tumpangi berbelok ke arah yang berlawanan dengan jalan ke apartemennya.

"Jungkook kau mau membawaku kemana?"

Lelaki tampan yang sedang menyetir itu tidak menoleh apalagi menjawab pertanyaan Taehyung. Matanya masih fokus pada jalan sepi yang berkelok, dipenuhi pohon-pohon yang menjulang tinggi di sekelilingnya. Taehyung bisa merasakan dadanya dipenuhi rasa takut, entah apa.

Jungkook yang ia kenal dipenuhi dengan ide-ide gila di kepalanya. Bagaimana jika Taehyung diperkosa di tengah hutan? Ah, Taehyung semakin tak mengerti pada pria mesum ini. Beberapa waktu yang lalu di restoran, ia tampak sangat konyol dengan kata-katanya yang vulgar dan spontan. Sekarang ia berubah jadi pendiam dengan ekpresi yang sulit dijelaskan, mungkin kecewa, marah, atau menyesal.

.
.

Sementara di tempat lain.
"Apa yang kau pikirkan, Sayang?" tangan kekar Sehun menyentuh pipi kecil Luhan. Pria manis itu tampak berpikir keras, tapi itu semua tidak mengurangi kadar keimutannya.

"Pak supir, kita pulang saja," ujar Luhan kemudian, setelah berpikir beberapa lama.

"Kau tidak akan mengejar mereka?" Sehun bertanya.

"Biarkan saja, tidak akan terjadi apa-apa." Luhan mengambil satu tarikan nafas yang panjang, lalu merebahkan kepalanya ke bahu Sehun. 
Dengan lembut Sehun membelai pucuk kepala kekasihnya, kemudian pipinya yang lembut, lalu beralih pada bibir mungilnya yang menggoda.
Saat itu, Luhan bangun dan merapatkan tubuhnya pada Sehun.

"Jangan menggodaku di sini, sayang."
Tak mengindahkan perkataan Luhan, Sehun langsung mengecup bibir itu lembut. Luhan memukul dada Sehun manja, Sehun tersenyum nakal melihat wajah Luhan yang merah padam. 
Sementara sopir berlagak tidak terjadi apa-apa, walau matanya secara tidak sengaja menangkap momen romantis itu dari kaca spion.

.
.

"Jungkook, apa yang akan kau lakukan? Jika kau sedang marah pada seseorang jangan lampiaskan padaku." Taehyung menunduk, menyembunyikan rasa takut yang menjalari tubuhnya. 
Tiba-tiba mobil berhenti mendadak, tepat di tengah jalan yang lengang.
Jungkook menoleh ke arah Taehyung, matanya yang seperti elang menukik tepat di jantung Taehyung. Ia membuka sabuk pengamannya dan bergeser mendekati Taehyung yang mulai dirundung rasa cemas. Jungkook menggenggam kedua tangan Taehyung dengan genggaman yang erat.

Wajahnya mendekat dengan cepat tanpa disadari oleh pria imut itu.
Satu kecupan mendarat di bibir Taehyung, kemudian hidung, mata, dahi lalu kembali ke bibir lagi, melumatnya dengan lembut. Menikmati rasa manis yang selalu membuat Jungkook ingin mengecupnya lagi dan lagi.

Namun ciuman kali ini tidak sebringas biasanya. Lumatan itu lembut penuh kasih yang mendominasi, tak ada hasrat atau nafsu yang berlebih. Taehyung begitu menikmati momen indah itu, perasaan nyaman mengulum relung hatinya. Tangannya membalas genggaman Jungkook dengan belaian lembut yang menenangkan gemuruh di dada Jungkook.

"Aku ingin menikmati moment ini denganmu. Maaf aku terbawa emosi tadi, untunglah matamu yang polos itu bisa meredam amarahku."

Baru kali ini Taehyung mendengar Jungkook berkata dengan penuh perasaan. Bukan humor, atau godaan nakal. Matanya berbicara kebenaran, wajahnya menyiratkan ketulusan. Taehyung tersenyum berusaha meraih ketenangan lagi, agar Jungkook juga merasakan hal yang sama.

OVER HORNY KOOKV VERSION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang