"Kita mau kemana?" Tanya Haikal.
"ke taman dekat sini aja."
Sesampai nya di taman, Al dan Nesha turun dan kedua nya memilih berjalan mengelilingi taman sambil berbincang-bincang.
"Dah mandi lu?" basa basi al. "Udah lah, emang nya lu bau ajab,"Balas Nesha.
Al pun menjitak kening Nesha dengan Nesha yang mengerucut kab bibir nya, "kok ngejitak sih?"
"lagian ngatain."
"Al." membuka pembicaraan lain
"Kenapa?"
"kalo misalkan nanti gu-" Ucapan Nesha terpotong, saat ada yang memanggil namanya.
"Nesha." Nesha dan Al menoleh kebelakang secara bersamaan. orang yang di dapati ialah.. "Udin?" gumam nya.
"lo ngapain kesini?"
"Boleh ngomong sebentar?" Ucap liam, sambil melirik al yang berada di samping Nesha.
Nesha menatap ke arah al dan al yang tau situasi pun mengiyakan nya. Liam Menarik tangan Nesha dan membawanya ke tempat yang agak jauh dari al, dan al menunggunya di sana.
"Din lepas, gue bisa jalan sendiri kali," ucap nesha sambil menghempaslan tangan liam dari tangan nya.
"Nes, gue mau ngomong sesuatu sama lu."
"apa?"
"gue mau minta maaf kalo selama ini gue bikin lu baper, karna itu tentang perasaan gue yang dulu, sekarang perasaan gua sama orang lain. gua minta maaf banget, gue yakin lu pasti bisa bahagia sama orang lain, gak harus sama gua," ucap liam panjang lebar, sembari memegang kedua bahu Nesha.
Nesha mendengar kata-kata yang di lontarkan oleh liam mata nya memanas. buliran air sudah terkumpul di sana. sudah siap meluncur membasahi pipi mulus Nesha.
air mata Nesha lolos begitu saja tanpa seizin nya. Nesha menunduk tak mau memperlihatkan wajah nya yang tentang menangis.
Liak yang melihat Nesha teriak pun menarik nya ke dalam pelukan nya, "Maafin gue, Nes"
"Lu pasti bisa bahagia tanpa gue," Ucapnya sambil membeli surai Nesha dengan lembut. tapi Nesha menggeleng di sana tidak setuju dengan apa yang di ucapkan oleh Liam.
"Nggak boleh gitu Nes, diluar sana masih banyak yang sama lu, gue yakin."
Namun Nesha terus menggeleng dan semakin teriak. Liam mengangkat wajah Nesha yang sudah di basahi dengan air mata dan menagkup kedua pipi Nesha.
"Hey? kita masih bisa jadi teman kan?" Tanya Liam dengan lembut sembari menghapus air nara Nesha yang masih saja terus mengalir, "teman?" ucap Liam sambil mengangkat jari kelingking nya dan tersenyum. Nesha pun menghapus air mata nya lalu mengaitkan jari kelingkingnya.
"Udah sono cowo lu nungguin, gue duluan, jangan nangis-nangis lagi," ucap Liam dan melepas tautan nya lalu pergi meninggalkan Nesha.
"perlahan gue pasti bisa nerima ini."
.HALISA.
KAMU SEDANG MEMBACA
HALISA (END) otw (REVISI)
Roman pour AdolescentsVanesha Alycia dan Liam Aldan, Mereka adalah dua Teman sekaligus Tetangga yang begitu akrab. Satu sama lain Saling Memendam Rasa. Ada waktu di mana Liam membuat Nesha kecewa. karna telah berbohong yang membuat hati nya sakit membuat hubungan mereka...