secepat itu?

23 14 0
                                    

Setelah pulang dari kampus tadi dengan al yang mengantar nya, Nesha pun membersihkan badan nya mengganti pakaian rumah nya.

saat ia sedang mengiringkan Rambut nya, ia teringat dengan perkataan al yang membuat aktivitas nya terhenti.

"harus gitu, karena kamu cewe aku."

"lah? kapan kita jadian?, udah di klaim aja gue," monolog Nesha seraya mengerutkan keningnya. lalu ia mengambil ponsel nya di atas nakas dan pergi ke room chat nya dengan al.

.HALISA.

Sepulang kampus al ingin mengajak Nesha entah kemana. "Emang kita mau kemana sih?, Jangan-jangan lu mau nyulik gue ya?" Bawel Nesha, karena sejak tadi al mengendarai motor nya tak sampai-sampai ke tempat tujuan.

"terkacangi," dumel Nesha, sejak tadi dirinya bertanya tapi tak kunjung di jawab oleh al.

Hingga motornya berhenti di sebuah bangunan rumah mewah. "Turun," titak al. Nesha pun menuruni motor al seraya menatap bangunan tersebut yang berada di depan nya.

"rumah siapa?" Tanya nya dengan alis yang bertaut.

"Ayo masuk." pertanyaan nya belum juga di jawab, tapi al sudah menggandeng tangan Nesha dan memasuki rumah tersebut.

tok-tok-tok

al mengetuk pintu dan langsung di buka oleh seorang wanita paruh baya yang langsung memeluk al. "Mah jangan disini," sentak al kepada wanita yang ia panggil dengan sebutan mah.

"emak nya kali ya?"

wanita itu melirik sekilas kearah Nesha, dan tersenyum. lalu mempersilahkan al dan Nesha masuk, "Maaf. mari masuk."

mereka semua duduk di sofa ruang tamu, wanita itu duduk di sofa single sedangkan mereka berdua duduk di sofa panjang.

"mah, kenalin dia Nesha. Vanesha elycia. yang al bilang waktu itu," ucap al sambil menghadap kearah ibu nya.

sang ibu tampak tersenyum hangat kearah keduanya, begitu pula dengan Nesha. namun tidak dengan al yang sendari tadi memang memasang wajah datar.

"saya Nesha tante, temen nya al," ucap Nesha sopan sambil menunjukan badan nya sedikit.

"panggil aja bunda Rosa, ibu nya haikal." Nesha tersenyum canggung, "Iya tan e-eh bunda maksudnya."

"lebih tepat nya dia cewe haikal mah, dan haikal mau to the poin aja mah," Ucap al, lalu menatap Nesha yang berada di sebelah nya, "Haikal mau sama Nesha."

.HALISA.

Malam ini Nesha benar-benar tidak bisa tidur karena ucapan al tadi siang.

"AAAAAA," Teriak Nesha salting dengan menegelamkan wajah di bantal sambil menendang-nendang kasur sebab tidak kuat, "Anjir Anjir."

Flashback on

Selepas pulang dari rumah al, Nesha bertanya kepada al apa maksud dia barusan.

"al, tadi maksudnya apaan? gue gak ngerti sumpah."

"cantik-cantik telmi."

"Gapapa, secara gak langsung lu bilang kalo gue cakep," pede Nesha sambil mengibaskan rambutnya. sedangkan al merotasi bola matanya.

"isss yang bener apa al, tadi maksud nya apaan?" sentak Nesha kesal. "gue mau ngelamar lu," ucap al yang membuat Nesha terdiam, "tapi nanti."

"HAH?"

"Gue belum siap njirr, gue masih muda."

"gausah kaget, ini juga baru tunangan nes belum nikahan," ucap nya sambil menyentil dahi Nesha pelan akibat gemas, "bakal gue tunggu sampe lu siap," lanjut nya.

Flashback off

"GUE UDAH SIAP AL!! AYO SEKARANG AJA!! AAAA!!" teriak nya kegirangan, padahal dia tidak tau kapan al akan melamar nya.

.HALISA.

Hai gess gimana? seru gak nih?

aku butuh kritik saran dari kalian nih..

yukk komentar dan jangan lupa vote yaa.

Maaciww..




HALISA (END) otw (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang