Bab 8🔞

1.2K 74 8
                                    


~SORRY HEART~

•••

Suara dentuman dari seseorang yang terjatuh ke atas lantai dansa dari kayu itu, membuat semua orang tercengang, termasuk Jeno yang agak panik dan langsung memeriksa keadaan istrinya yang tiba-tiba pingsan.

Mark dan Jisung juga mendekat, melihat bagaimana Nana tak sadarkan diri di pangkuan Jeno. Bahkan Mark tercengang melihat bagaimana sikap Jeno detik ini. Apa yang terjadi pada saudara mereka itu?
Namun berbeda dengan Jisung yang lebih suka menganggap sikap Jeno itu hanyalah akting belaka, dia sangat tahu bagaimana sifat kakak keduanya itu, yang sangat suka cari muka di hadapan semua orang, itulah pikiran Jisung.

Namun tidak lama kemudian saat Jeno sudah menggendongnya ke dalam, Nana membuka matanya dan mengerjapkan matanya jengah sambil meringis, karena sakit di kepalanya belum usai.

"Na! kau sudah sadar? Na!?" sergah Jeno sembari menatap bola mata Nana yang saat ini gusar memandangi mata Jeno.

"Aku... " Nana mencoba mengingat lagi tentang bayangan yang muncul di kepalanya saat bermain piano, dan kemudian dia menatap Jeno lirih.

"Iya... kau kenapa?" tanya Jeno penasaran. Dia tidak peduli kalau setelag ini Nana menamparnya atau tidak lantaran wanita itu sudah mengingat semuanya.

Namun tatapan Nana berubah lirih seakan ingin menangis.
"Aku... aku melihat sesuatu yang mengerikan terjadi pada kita."

"Hm? sesuatu mengerikan?"

Nana mengangguk dengan napas berderu, keringat dingin mengucuri pelipisnya yang putih pucat, serta ekspresi takut yang begitu pekat di wajahnya—rasanya ada keinginan untuk menenangkan wanita itu lewat pelukan, di dalam benak Jeno. Namun Jeno ragu untuk melakukannya. Bukan apa-apa, dia hanya tidak mau perasaan ibanya terhadap Nana ini malah nantinya akan semakin besar dan pada akhirnya dia akan kesulitan untuk mengontrol dirinya sendiri.

"A-aku melihat kita sedang berada di sebuah pesta, tapi suasananya sangat berbeda dengan saat ini. A-aku tidak tahu apa yang terjadi, aku... aku benar-benar tidak tahu apa yang terjadi, tapi..." Nana mulai menangis, mulutnya terus bicara dalam kepanikan, dan tubuhnya pun mulai ikut gemetar.

"Aku... aku..."

Sontak Jeno memeluk Nana penuh di dalam dekapannya, membuat tangisan Nana pecah begitu saja.
Jeno tidak tahu apa yang saat ini ada di benak Nana, namun hanya ingin memeluk Nana agar wanita itu bisa lebih tenang. Jeno benar-benar mengabaikan pemikirannya beberapa saat lalu tentang dirinya harus bisa mengontrol rasa iba dalam hatinya.

"Aku melihat diriku menampar wajahmu, oppa... Aku melihat diriku menamparmu sangat keras lalu aku berteriak padamu kalau aku sangat membencimu. Hiks hiks! aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, tapi aku-Ahk!"

Kalimat Nana terputus seketika, wanita itu mengerang kesakitan sambil meremas rambutnya sendiri akibat rasa sakit di kepalanya.

"Na! kau tidak apa-apa? Na?! kita ke dokter ya?"

Tiba-tiba saja Mark datang dari pintu masuk ruangan, padahal Jeno sudah menguncinya dengan rapat, tapi entah dari mana pria itu bisa mendapatkan kunci ruangan pribadi tuan Lee Donghae tersebut.

"Nana!" seru Mark sambil berlari mendekat ke arah Nana dan Jeno. Sontak Jeno menatap sinis pada Mark yang sangat tidak punya sopan santun datang di saat seperti ini.

"Bisakah kau pergi dari sini? aku dan istriku butuh istirahat!" tegas Jeno yang langsung mendapatkan tatapan tak kalah sinis dari Mark, tapi setelah itu ia menyeringai.

SORRY HEART [NOMIN GS🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang