Bab 9🔞⚠️

2.2K 89 12
                                    

~SORRY HEART~

•••

Semuanya akan baik-baik saja, selama Jeno memakai pengaman, itulah yang ada di pikiran Jeno sekarang.
Sambil bibirnya terus mencium bibir Nana, tangan Jeno bergerak ke arah sebuah laci kecil yang ada di sebelah tempat tidurnya. Jeno ingat, dia menyimpan satu buah kondom yang pernah ia dapat dari salah satu teman kencannya di bar, di laci itu.

Waktu itu Jeno tidak sempat tidur dengan si wanita lantaran dia mabuk berat. Entah bagaimana malam itu berlangsung, yang jelas Jeno tidak melakukan apapun pada wanita itu, dan paginya dia langsung pulang dengan sebuah kondom di saku jasnya.

Dan, dapat. Ternyata ingatannya tidak salah, kondom itu sempat ia bawa ke kamar Nana untuk berjaga-jaga jikalau dirinya terjebak dalam situasi seperti ini. Meski kemarin kemarin dia masih menolak fakta bahwa dirinya mempersiapkan hal seperti itu lantaran takut dirinya khilaf, tapi sekarang Jeno tidak akan mengelak.

Dia sudah sangat terangsang, dan sekarang dia sangat menginginkan Nana. Mungkin ini akan menjadi masalah di kemudian hari, tapi, Jeno tidak akan mengelak lagi kalau dia sangat ingin tidur dengan Nana yang sekarang, dengan Nana yang sangat mencintainya dan rela melakukan apapun untuknya.

Selama Jeno mencium dan menjamah tubuh Nana, ia teringat lagi dengan waktu singkat selama beberapa hari belakangan ini yang ia habiskan dengan Nana.

Wanita itu sangat ceria saat melihatnya. Bahkan sosok seorang istri yang begitu baik terlihat jelas dalam diri Nana saat wanita itu melayani Jeno.
Dari mulai makanan Jeno yang selalu Nana hidangkan sepenuh hati, bekal makan siang yang sangat lezat, serta Nana yang selalu memahami kondisi Jeno di saat pria itu sedang dalam keadaan lelah.

Beberapa kali Nana memijat bahu Jeno, mengkhawatirkan Jeno di saat sang suami terlambat pulang, dan yang paling membuat Jeno sangat takjub adalah, pengakuan Nana soal dirinya merasa bersalah karena dia harus kehilangan ingatannya soal Jeno.

Jeno merasa, dirinya sangat ingin memiliki Nana yang seperti itu, dia sangat ingin menjadi pria paling bahagia yang memiliki istri cantik, baik hati, dan sangat mencintainya, walaupun hanya sekali seumur hidupnya.
Maka dari itu sekarang Jeno akan melupakan semua konsekuensinya, dia akan memiliki Nana sekarang juga.

Kini Jeno dan Nana sudah dalam keadaan telanjang tanpa busana. Nana yang berada di bawah Jeno, begitu bahagia melihat suaminya akhirnya mau menyentuhnya. Tangan wanita itu meraba beberapa pack otot menganggumkan milik Jeno, merasakan betapa kokoh dan hangatnya tubuh Jeno sekarang.

Sementara Jeno yang kini berada di atas Nana, menatap lapar pada sosok Nana yang sangat seksi dengan keadaan telanjang. Bentuk tubuh wanita itu sungguh mengagumkan, payudara berukuran besar dan sintal, putingnya yang mencuat ke atas, seakan meminta Jeno untuk mencubit atau melumatnya habis hingga pemiliknya mengerang hebat—serta perut kecil Nana yang begitu menggemaskan.

Perlahan tangan Jeno meraba salah satu payudara Nana, merasakan betapa lembut dan hangatnya kulit Nana saat menyentuh kulitnya, hingga jari telunjuknya menyentuh sedikit benda hitam kecil di tengah-tengah gundukan lembut itu, telinga Jeno langsung mendengar suara erangan manja Nana.

"Ahk!" erang Nana sambil mengernyitkan dahinya jengah, tapi setelah itu tatapan Nana kembali terfokus pada mata Jeno lagi, seolah mengajak pria itu untuk meruntuhkan segala pertahanannya.

Situasinya telah jadi seperti ini, maka dari itu sekarang gerakan tangan Jeno mulai lebih intens meremas area payudara Nana, bahkan sekarang pria itu menggunakan kedua tangannya.

Tubuhnya lebih merunduk agar ia bisa merasakan kehangatan saat perut mereka menempel, dan secara lembut Jeno mulai menciumi leher Nana, sedangkan kedua tangannya makin giat meremas dan memilin puting kenikmatan milik Nana.

SORRY HEART [NOMIN GS🔞]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang