12

1.6K 110 4
                                    

Beberapa bulan kemudian

Hari ini Aran dan Shani akan pergi ke rumah kedua orang tua Aran setelah mereka membeli keperluan bayi.

"mas menurut kamu kita beli yang ini apa yang ini?" tanya Shani menunjukkan dua pakaian bayi yang menurutnya lucu.

"yang kanan" ucap Aran.

"tapi warnanya aku lebih suka yang kiri" ucap Shani.

"yaudah beli yang itu aja" ucap Aran menunjuk pakaian bayi yang ada di tangan kiri Shani.

"tapi yang ini lebih lucu" tunjuk Shani pada pakaian yang ia bawa di tangan kanan.

Aran menghela nafas panjang. "beli dua dua nya aja" ucap Aran mencoba sabar.

"boros ah kalau beli dua dua nya" ucap Shani.

"terserahmu saja shan" ucap Aran kesal.

Setelah belanja kebutuhan bayi, mereka berdua langsung menuju ke rumah kedua orang tua Aran.

Beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah orang tua Aran.

"eh mantu bunda udah dateng" ucap Anastasia yang ada di ruang tengah.

"sini duduk nak" ucap Anastasia menuntun Shani untuk duduk di sebelahnya.

"papa sama keyra kemana bun?" tanya Shani.

"ada di kamar nya, kalian habis dari mana tadi?" ucap Anastasia.

"tadi kita belanja keperluan bayi bun" ucap Shani melirik Aran yang duduk di sebrang nya tengah memainkan ponsel.

"nah gitu dong, masa anaknya mau lahir kalian masih belum ada persiapan" ucap Anastasia melirik Aran dan Shani.

Aran melirik sekilas pada Bundanya. "dia masih 8 bulan bun" ucap Aran.

"bentar lagi juga brojol anak kamu, kamu udah siapin nama buat dia?" tanya Anastasia.

"belum" jawab Aran malas.

"ck, gimana sih kamu kak. bentar lagi anak kamu lahir loh, masa nanti dia lahir belum punya nama" ucap Anastasia.

"gampang lah itu, di pikir nanti aja" ucap Aran.

"gampang gampang, suamimu itu emang agak gila nak. yang sabar ya" ucap Anastasia pada Shani. Shani hanya terkekeh.

"CICIII" teriak Keyra dari arah tangga.

Keyra yang ada di gendongan Papah nya pun langsung turun ketika ia melihat ada Shani dan Aran yang berkunjung.

"cicii, keyra kangennn banget sama cici" ucap Keyra memeluk erat Shani.

"peluknya jangan kenceng kenceng dek, cicimu lagi hamil besar" ucap Aran yang melihat adiknya terlalu erat memeluk Shani.

"iya kak, maaf ya ci" ucap Keyra melepas pelukannya. Shani hanya tersenyum. Shani tersenyum saat Aran perhatian padanya.

"gimana? udah berapa persen persiapanmu buat kehadiran bayi kalian?" tanya Ardan pada Aran.

"masih 1% dia aja baru beli pakaian bayi, padahal kandungan istrinya udah 8 bulan" ucap Anastasia melirik sinis pada anak pertamanya.

"loh gimana sih kak, bentar lagi anak kamu lahir loh masa masih belum ada persiapan apapun" ucap Ardan.

"rencana nya besok kita mau lanjut beli keperluan lainnya kok pah, dan sebagian kita mau beli di online shop aja" ucap Shani.

"ah kelamaan itu, nanti biar papa sama bunda aja yang cariin" ucap Ardan.

"eh gausah pah, biar kita berdua aja" ucap Shani.

Perjodohan PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang