Hari minggu telah tiba, hari yang selalu di nanti semua orang. hari libur biasanya sangat berarti bagi sebagian orang, karena di hari minggu mereka bisa menghabiskan waktunya satu hari full bersama keluarga mereka.
sama seperti keluarga kecil Aran. kini Aran tengah menemani Zen bermain di atas karpet bulu yang ada di ruang keluarga. anaknya itu tumbuh begitu cepat, proses tumbuh kembangnya tak lepas dari didikan Aran dan Shani. meskipun mereka memperkerjakan suster untuk Zen, namun Aran dan Shani akan selalu ada untuk anaknya.
"zen mau snack gak?" tanya Aran menyodorkan snack bayi pada Zen.
Zen mengangguk dan mengambil snack di tangan Aran. "emm.. nakk" ucap Zen setelah melahap snack nya
umur Zen sudah 2 tahun dan ia sudah bisa bicara. terkadang Zen mengoceh tak jelas yang membuat Papa dan Bunda nya bingung harus merespon apa.
"astaga mas arann. anaknya belum makan loh, kok udah di kasih snack sihh" ucap Shani yang baru datang dengan membawa semangkuk makanan untuk Zen.
"bukan aku yang kasih sayang" Aran langsung melempar bungkus snack yang ia pegang ke hadapan Zen.
"tadi zen nangis minta snack nya terus yaudah aku kasih biar dia gak nangis" ucap Aran panik.
"zen, bunda udah bilang kan kalo belum makan tuh gak boleh minta snack" Shani memberi tau Zen sembari menyuapkan makanan ke anaknya.
"lain kali gak boleh gitu ya" ucap Shani mengelus rambut Zen. Zen mengangguk dengan mulut yang penuh makanan.
"tuh zen, dengerin kata bunda. bandel sih kamu" ucap Aran pada Zen. Zen hanya melirik Papa nya.
mungkin jika Zen sudah pandai bicara ia akan memaki maki Papa nya yang telah memfitnah nya hingga ia di ceramahi oleh Bunda nya.
"kamu mandi sana mas, bajunya udah aku siapin di atas kasur" ucap Shani pada Aran.
"aku mau mandi sama kamu aja" ucap Aran merebahkan dirinya dengan kepala yang berbantal paha Shani.
"aku gamau" ucap Shani menyuapi Zen dan mengabaikan Aran yang terus merengek ingin mandi berdua.
"kamu mandi dulu sana, aku habis ini mau mandiin zen" ucap Shani memainkan alis tebal milik Aran.
"kita mandi bareng aja biar cepet" ucap Aran.
"gak, mandi sama kamu tuh pasti lama. aku udah hafal banget" ucap Shani.
"udah ah kamu mandi sendiri aja, jadi ke rumah kak sean gak?" ucap Shani lagi saat Aran akan bicara.
"jadi lah, aku mau main billiard sama sean" ucap Aran duduk dari rebahannya.
"yaudah mandi dulu sana" ucap Shani.
"iya ini mau mandi" ucap Aran. Aran pun pergi mandi.
setelah mereka bertiga sudah rapih mereka pun berangkat ke rumah Sean. jarak rumah Aran ke rumah Sean memerlukan waktu 20 menit.
"mas mampir dulu ke toko mainan ya, aku mau beliin cilla mainan" ucap Shani pada Aran.
Aran menoleh sekilas pada Shani. "toko mainan yang dimana? ntar kalo zen minta mainan juga gimana?" ucap Aran.
"ya beliin lah, kamu kaya orang miskin aja deh" ucap Shani ketus.
"kamu beli Ps5 aja bisa masa anaknya minta mainan yang harganya gak sebanding sama harga Ps kamu aja gak boleh"
"kamu juga gak ada bilang ke aku kalo mau beli Ps5, tau tau udah ada aja tuh Ps di ruang game kamu" Shani melirik sinis pada Aran.
"aku udah bilang ke kamu, aku habis bel-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Paksa
RomanceDua orang yang terpaksa harus menikah karena perjodohan konyol yang orang tua mereka buat. "saya menikahimu karena perjodohan paksa orang tua kita, jadi jangan berharap lebih pada pernikahan ini"ucap seorang lelaki. "aku cinta sama kamu tapi kamu ga...