1 Bulan Kemudian.
Sudah 5 hari Bunda Anastasia dan Mama Naomi menginap di rumah Aran dan Shani setelah mengetahui HPL Shani adalah minggu ini. Karena Aran sedang bertugas di luar kota selama dua minggu, jadi Anastasia dan Naomi memutuskan untuk menginap di rumah anak mereka untuk menemani Shani.
Siang ini Bunda Anastasia, Mama Naomi dan Shani tengah berkumpul di ruang keluarga sembari menonton film dan mengobrol ringan.
"kamu ambil cuti berapa lama dek?" tanya Mama Naomi.
"aku ambil 5 bulan mah" ucap Shani.
"nah yang bener tuh gitu ambil cuti. jangan kayak aran, istrinya mau lahiran malah tugas ke luar kota" ucap Bunda Anastasia.
"namanya juga pekerjaan bun" ucap Shani terkekeh.
"saran mama sih kamu resign aja dek biar kamu bisa fokus sama anak dan suami kamu" ucap Naomi.
"iya bunda juga setuju sama saran mama kamu, biar aran aja yang kerja. kamu istirahat aja di rumah sambil jagain anak kalian" ucap Anastasia.
"nanti biar shani ngomong dulu ke mas aran bun, mah" ucap Shani yang di angguki Bunda dan Mama nya.
mereka lanjut mengobrol dan menggosip bersama. di saat mereka mengobrol dengan seru tiba tiba...
"arghh ssstt perut shani sakit" ringis Shani memegang perutnya.
"mau lahiran ini kayaknya" ucap Anastasia panik.
"tahan dulu nak, mama panggilin pak asep dulu. minta anterin ke rumah sakit" ucap Naomi berlari keluar rumah untuk memanggil pak Asep.
"tenang ya nak jangan panik, ambil nafas...buang" ucap Anastasia. Shani pun melakukan intruksi dari Bunda nya.
beberapa saat kemudian Pak Asep datang dan langsung memapah Shani yang di bantu oleh satpam rumah.
mereka pun langsung pergi ke rumah sakit. Naomi menelfon Sean untuk ikut menyusul ke rumah sakit karena adiknya akan lahiran. Anastasia juga sedari tadi menelfon Aran namun belum ada satu panggilan pun yang Aran angkat.
"gimnana sih nih anak, di telfonin gak bisa" ucap Anastasia.
"nanti biar di telfon aja sama sean" ucap Naomi yang di angguki Anastasia.
beberapa menit kemudian mereka telah sampai di rumah sakit. Sean dan Gracia sudah menunggu di lobby rumah sakit yang sebelumnya sudah di beritahu oleh Mama nya rumah sakit yang akan dituju.
"adek beneran mau lahiran mah?" tanya Sean di sela sela ia mendorong brankar Shani menuju ruang persalinan.
"iyalah, adek kamu udah kesakitan kayak gini kamu masih nanya begitu" ucap Naomi.
"cuma nanya doang" gumam Sean.
setelah sampai di ruang persalinan, Shani langsung di bawa masuk. sedangkan keluarganya menunggu di luar.
"sean tolong telfon aran ya, tadi tante udah telfon dia berkali kali tapi gak di angkat sama aran" ucap Anastasia.
"siap tante" ucap Sean.
Drtt.. Drtt.. Drtt..
"ck, siapa sih telfon mulu" Aran yang tengah tertidur lelap harus terpaksa bangun karena ponselnya terus berdering sedari tadi.
"sstt.. pusing banget kepala gue" ringis Aran memegang kepalanya.
Aran meraih ponselnya yang berada di atas nakas lalu mengangkat telfonnya.
"halo, ngapain sih telfon mulu ganggu orang tidur aja" ucap Aran dengan mata terpejam.
"lo gak kerja?" tanya Sean.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Paksa
RomanceDua orang yang terpaksa harus menikah karena perjodohan konyol yang orang tua mereka buat. "saya menikahimu karena perjodohan paksa orang tua kita, jadi jangan berharap lebih pada pernikahan ini"ucap seorang lelaki. "aku cinta sama kamu tapi kamu ga...