13

3.2K 135 5
                                    

Di siang hari yang cerah ini Aran meluangkan waktunya untuk menemani Shani cek kandungan. entah hikmah apa yang Aran dapat sehingga ia mau menemani Shani untuk cek kandungannya.

kini mereka berdua telah masuk ke dalam ruangan khusus untuk mengecek kandungan. sedari tadi Aran tak berhenti bertanya perihal jenis kelamin anaknya kepada sang dokter.

"dia laki laki kan dok?" tanya Aran pada dokter.

"saya belum bisa memastikan jenis kelamin anak bapak dan ibu, karena dia selalu menutupi nya" ucap dokter.

"mungkin dia ingin memberi kejutan kepada ayah dan ibu nya" ucap dokter menoleh pada Aran dan Shani.

"tuh mas dengerin, kamu sih ngeyel" ucap Shani turun dari brankar.

"saya hanya ingin kepastian shan" ucap Aran pada Shani.

"iya sabar ya, bentar lagi dia lahir" ucap Shani mengelus punggung suaminya.

setelah pemeriksaan selesai Aran dan Shani pulang ke rumahnya. selama perjalanan pulang wajah Aran terlihat lesuh tidak bersemangat. Shani heran karena sesaat sebelum Shani di periksa wajah Aran terlihat begitu antusias, namun setelah pemeriksaan wajah Aran menjadi lesuh.

mungkin karena gender anak mereka yang masih belum bisa di lihat. Shani tahu Aran menginginkan anak laki laki, terlihat dari pertanyaan Aran pada dokter yang selalu bertanya apakah bayi nya laki laki.

"kamu kenapa mas? lesuh gitu mukanya" ucap Shani.

"gak papa, cuma ngantuk" ucap Aran fokus pada jalanan di depannya.

"kamu pengen anak laki laki ya?" tanya Shani. tak ada jawaban dari Aran.

"semoga aja nanti anak kita laki laki ya, biar kamu bisa main bola sama dia" ucap Shani.

"tapi kalau pun dia perempuan kamu harus sayang sama dia" ucap Shani menoleh pada Aran.

"hm, ya" jawab Aran singkat.

★   ★   ★

"sayang perut aku sakit" ucap Gracia pada Sean.

"mau di elusin?" tanya Sean. Gracia pun mengangguk dengan memanyunkan bibirnya.

"sini deketan" ucap Sean.

Gracia yang awalnya duduk di sebelah Sean pun langsung berpindah duduk di depan Sean.

sama seperti Aran, hari ini Sean sengaja libur kerja hanya untuk menemani istrinya yang tengah hamil muda. saat ini Gracia tengah hamil dan usia kandungannya dua bulan. semua orang sangat senang mendengar kabar jika Gracia hamil. apalagi Shani, Shani sangat senang Gracia hamil karena anaknya nanti akan memiliki teman.

"aku pengen makan rujak kayak gini" ucap Gracia menunjukkan ponselnya yang memperlihatkan orang yang sedang memakan rujak buah mangga muda.

Sean menoleh ke ponsel Gracia. "itu pedes, sayang. yang lain aja ya" ucap Sean mengelus kepala Gracia.

"tapi aku pengen ini" ucap Gracia.

"nanti kalau perut kamu sakit gimana? kasihan anak kita" ucap Sean mengelus perut Gracia.

"kan ada kamu, nanti kamu yang elusin kalau perut aku sakit" ucap Gracia. Sean menghela nafasnya.

"yah, boleh ya. kasihan nih anak kamu yang pengen" ucap Gracia.

"yaudah kita beli, tapi gak boleh banyak banyak" ucap Sean. Gracia pun mengangguk semangat.

mereka berdua pun pergi untuk mencari penjual rujak mangga muda. cukup lama mereka berkeliling kota jakarta, namun mereka masih belum menemukan penjualnya.

Perjodohan PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang