Hari ini Shani dan bayi nya di perbolehkan pulang setelah 4 hari di rumah sakit. Aran dengan siaga membereskan barang barang Shani dan anaknya.
Setelah Aran tahu anaknya laki laki, ia memutuskan untuk mengambil cuti selama seminggu. bahkan pekerjaannya yang di luar kota Aran tinggalkan dan menyuruh Sekretaris nya untuk menggantikan dirinya.
"yang lain gak ikut jemput mas?" tanya Shani. Shani duduk di sofa sambil menggendong Zen yang tertidur.
"enggak, katanya mau tunggu di rumah aja" ucap Aran. Shani pun mengangguk.
Setelah semua selesai Aran dan Shani pun pulang ke rumah mereka. sesampai nya di rumah, Aran Shani dan Zen di sambut dengan heboh oleh keluarga nya.
"cici aku mau gendong zen dong" ucap Gracia.
"emang bisa?" tanya Shani.
"coba dulu" ucap Gracia. Shani dengan pelan memberikan Zen pada Gracia.
"hati hati gre" ucap Aran.
"iya kak, ini hati hati kok" ucap Gracia menimang nimang Zen di gendongannya. Sean mencium pipi Zen karena gemas.
"keyra juga mau coba gendong dong ci" ucap Keyra pada Gracia.
"gak boleh, kamu masih kecil" ucap Aran dengan cepat.
"keyra udah gede kak, udah SMA" ucap Keyra.
"kamu belum cukup umur buat gendong bayi" ucap Aran.
"mending kamu taruh tas ini ke kamar sana" ucap Aran memberikan tas yang ia bawa pada Keyra.
"gamau ah, aku mau gendong zen" ucap Keyra.
"jangan key" ucap Aran.
semua orang menatap Aran dan Keyra bergantian karena perdebatan antara kakak beradik yang tak kunjung usai. Anastasia yang mulai jengah pun melerai kedua anaknya.
"udah kak biarin adik kamu gendong ponakannya sebentar" ucap Anastasia.
"bun, keyra masih kecil. kalau anak aran jatuh gimana?" ucap Aran.
"gak bakal kak, nanti bunda pegangin deh" ucap Anastasia.
"ck" decak Aran.
Aran dengan perasaan kesalnya ia masuk ke dalam kamar. Shani yang tau suaminya marah dan kesal pun menyusul Aran ke kamar.
"mas" panggil Shani.
Shani duduk di tepi ranjang, karena Aran berbaring di atas kasur sambil menutupi wajahnya dengan bantal.
"kamu marah ya mas?" ucap Shani mengelus pelan lengan Aran.
"keyra udah gede mas, jadi dia tau kalau gendong bayi tuh harus pelan dan hati hati" ucap Shani.
Aran dengan kasar membuang bantalnya. "dia petakilan shan, kamu mau zen jatuh gara gara tingkah dia yang gabisa diem?" ucap Aran duduk berhadapan dengan Shani.
"ada bunda sama mama yang pantau kok" ucap Shani.
"ck, terserahmu saja" ucap Aran beranjak dari kasur.
Shani menahan lengan Aran. "mas tunggu dulu" ucap Shani.
"apalagi?" tanya Aran. Aran melepas tangan Shani yang ada di lengannya.
"katanya kamu mau ngomong sesuatu kalau aku udah pulang dari rumah sakit" ucap Shani.
"kapan kapan aja" ucap Aran berjalan pergi.
Shani menahannya lagi. "sekarang aja mas, aku udah kepo" ucap Shani.
"duh kenapa shani ngebet banget pengen tau sih" batin Aran.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Paksa
RomanceDua orang yang terpaksa harus menikah karena perjodohan konyol yang orang tua mereka buat. "saya menikahimu karena perjodohan paksa orang tua kita, jadi jangan berharap lebih pada pernikahan ini"ucap seorang lelaki. "aku cinta sama kamu tapi kamu ga...