Pagi hari jam enam pagi Junho bangun lebih awal dari pada biasanya mau memasak makanan untuk Sohee sebagai tanda bertemanan karena itu semangat di pagi yang sangat membara untuk memasak."Junho, tidak biasanya kau memasak. Apalagi bangun pagi sekali biasa juga siang kan" Hayoung menatap sang anak sulung dengan heran kalau biasa bangun siang.
"Aku memasak untuk seseorang, nanti aku perkenalkan ke Mama kok. Jadi aku tidak mau dijodohkan itu saja" Junho yang memasak makanan cukup banyak tidak hanya untuk keluarga saja tapi teman teman dan juga Sohee.
"Kalau memang kemauan mu sendiri sih, Mama akan tidak menjodohkan mu dengan seseorang selain Chowon kan masih ada gadis cantik lagi bernama Chaein pun, dia akan berkunjung ke Cafeshop mu setelah kembali dari luar negeri" Hayoung masih tidak ingin Junho mencari pasangannya sendiri harus akan ikut campur urusan anak sulung.
"Kata Mama tadi akan menurut kemauan ku tapi tetap saja, aku dijodohkan dengan gadis yang tidak aku sama sekali kenal. Aku akan tetap dalam pendirian tidak mau dijodohkan, sudah ku bilang ke Mama kan aku bukan anak kecil yang selalu mengikuti kemauan Mama" Junho menegaskan kepada sang ibu tidak akan menerima perjodohan.
Hayoung memang hanya ingin Junho mendapatkan jodoh terbaik kok tapi Junho selalu berbicara tegas tidak akan pernah menerima perjodohan dari gadis yang ia pilih sendiri.
"Selesai memasak aku akan segera berangkat bekerja, kalau Mama masih sering membahas perjodohan ku. Lebih baik aku jarang pulang kerumah Ma" Junho menegaskan tidak akan pernah berkunjung kerumah.
Hayoung panik kalau Junho jarang berkunjung dirumah apalagi sang anak sulung janji akan membelikan bunga yang sudah layu di luar rumahnya.
"Iya sudah, Maafkan Mama. Junho, Mama tidak akan memaksa mu lagi, boleh mencoba masakan anak ku" Hayoung mencicupi masakan sang anak sulung ada yang sedikit pedas.
"Tangsuyuk mu pedas, coba tambahkan gula sedikit agar tidak pedas teman temanmu tidak mungkin suka makanan terlalu pedas. Junho" Hayoung yang berkomentar bahwa masakan sang anak sulung pedas.
"Baiklah Ma, aku akan tambah kan gula" Junho yang mencoba masakan sendiri memang cukup pedas jadi menambah kan gula.
Junho selesai memasak akan siapkan lunch box ada delapan tempat makan jadi sisa makanan nanti bisa untuk sarapan bersama ayah, ibu dan adik bungsunya.
"Woah, kak Junho memasak makanan banyak sekali. Aku boleh mencoba ya" Jangmi lalu mengambil sumpit untuk mencoba masakan sang kakak.
"Jangan dulu, dek. Aku sedang siapkan di lunch box baru nanti bisa makan" Junho tidak memperbolehkan sang adik makan dulu akan ia taruh lunch box.
"Iya, Kak Junho. Kak aku boleh tidak bekerja part time di Cafeshop kakak, setiap liburan sekolah tuh aku tidak ada kegiatan dari pada diam rumahkan membantu kakakku sendiri bekerja di Cafeshop" Jangmi yang duduk di meja makan tadi tidak jadi mengambil memakan masakan sang kakak.
"Boleh saja, kau sendiri yang mau nanti datang ke Chacha Cafe. Kau adikku sudah boleh bekerja sebagai pelayan, kau mengajak temanmu tidak" Junho menyiapkan makanan di lunch box lalu berbicara dengan sang adik.
"Aku nanti mengajak kedua teman ku kok, Kak Junho dari pada diam dirumahkan kerja part time bisa menghasilkan uang" Jangmi memang ingin bekerja part time di tempat usaha sang kakak tidak lupa mengajak kedua temannya.
"Bagus juga pikiran mu, adikku. Cha Jangmi" Junho bangga dengan sang adik yang mau kerja part time.
Sehun baru keluar kamar utama sudah ada Hayoung, Junho dan Jangmi mereka bertiga seperti asik sekali mengobrol bahkan Hayoung hanya menjadi pendengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute & Cool
General Fiction#JANGAN LUPA MAMPIR# #SEBELUM MEMBACA JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE DAN KOMEN# Sohee seorang gadis dingin VS Junho seorang pria yang berwajah tampan dan imut berperilaku seperti anak anak. Junho saat pertama kali menatap si Sohee langsung jatuh cinta pe...